Bobo.id - Ujung Kulon menjadi salah satu wilayah yang terkena dampak tsunami Selat Sunda tanggal 22 Desember 2018 kemarin.
Tentu teman-teman tahu, kan, di wilayah tersebut ada Taman Nasional Ujung Kulon, tempat tinggal teman-teman kita para badak jawa atau badak bercula satu.
Lalu bagaimana kabar mereka sekarang, ya?
Situs lingkungan Mongabay Indonesia mendapatkan informasi dari Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, nih, teman-teman. Yaitu bapak Mamat Rahmat.
Baca Juga : Hore! Ada Badak Sumatra yang Berhasil Diselamatkan di Kalimantan!
Menurut beliau, tsunami sempat mencapai wilayah Taman Nasional, namun airnya tidak sampai membanjiri kantor Balai.
Air tsunami ini sempat merendam halaman bangunan lainnya di sekitar wilayah tersebut.
Kabar baiknya, para badak jawa ada dalam kondisi yang aman, teman-teman.
Rupanya, badak-badak ini tidak selalu berada di pantai.
Badak berkumpul di tengah hutan dan pinggir pantai daerah selatan.
Baca Juga : Binatang Bisa Mendeteksi Gempa Bumi dan Tsunami, Bagaimana Caranya?
Sementara, lokasi yang terkena tsunami adalah pantai daerah utara, yang merupakan pintu masuk Taman Nasional Ujung Kulon.
Meski para badak ini selamat, menurut bapak Ridwan Setiawan dari National Rhino Officer WWF Indonesia, perlu dilakukan tindakan untuk mengantisipasi bencana, teman-teman.
Karena wilayah ini ada di dekat Gunung Anak Krakatau di bagian utara, dan palung Australia di bagian Selatan.
Menurut Bapak Iwan, wilayah di Gunung Payung cukup tinggi.
Satwa seperti badak memiliki insting untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi saat merasakan ancaman seperti bencana kemarin.
Baca Juga : Kampanye Stop Perdagangan Satwa Dilindungi
Tapi, saat ini ada cara untuk melindungi air pasang untuk sampai ke wilayah Taman Nasional, yaitu menanam mangrove, atau membuat pemecah ombak.
Upaya ini juga perlu dilakukan mengingat Badak Jawa memiliki status terancam punah dalam daftar IUCN.
Untuk saat ini, jumlah Badak Jawa di sana ada 67 ekor, teman-teman.
Baca Juga : Hanya Tersisa di Ujung Kulon, Inilah Badak Jawa yang Banyak Diburu Secara Liar
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | mongabay.co.id,Tribun Jabar |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR