Bobo.id - Saat malam pergantian tahun baru, biasanya banyak orang akan pergi ke luar rumah dan menyaksikan kembang api.
Bahkan beberapa kota di berbagai negara punya tempat terbaik untuk menyaksikan keindahan kembang api, lo, teman-teman.
Tapi tentu saja tradisi setiap negara untuk merayakan tahun baru ini berbeda-beda, seperti tradisi yang ada di negara Spayol.
Spanyol punya tradisi khusus untuk merayakan tahun baru, lo, dengan cara memakan buah anggur.
Baca Juga : Boneka Daruma, Oleh-Oleh Simbol Ketekunan dan Keberuntungan Jepang
Memakan anggur yang dilakukan tentu tidak seperti saat teman-teman memakan anggur seperti biasa.
Masyarakat Spanyol akan memakan 12 buah anggur tepat saat lonceng jam pergantian tahun baru berbunyi.
Setiap kali lonceng berbunyi, kita harus memasukkan satu buah anggur ke dalam mulut, lo.
Anggur yang berjumlah 12 buah ini ternyata ada maknanya, teman-teman, yaitu melambangkan 12 bulan dalam satu tahun.
12 buah anggur tadi melambangkan 12 bulan yang akan datang dan diharapkan akan membawa keberuntungan.
Tradisi makan 12 buah anggur yang disebut "uvas de la suerte" ini sudah ada sejak tahun 1880-an dan dipercaya bisa menangkal nasib buruk, lo.
Uvas de la suerte dikembangkan dari kebiasaan orang-orang terpandang di Spanyol yang memakan buah anggur saat malam tahun baru.
Buah anggur yang biasanya dikonsumsi dalam tradisi uvas de la suerte ini biasanya adalah anggur putih Aledo.
Baca Juga : Kenapa Tumbuhan Semanggi Berdaun Empat Disebut Simbol Keberuntungan?
Anggur putih Aledo dipercaya punya berbagai manfaat, salah satunya adalah membuat kulit menjadi lebih halus.
Nah, memakan 12 buah anggur ini harus dilakukan pada saat lonceng jam berdentang sebanyak 12 kali.
Jika lonceng selesai berdentang dan buah anggur kita belum habis, maka akan membawa ketidakberuntungan.
Wah, tradisi yang unik, ya, teman-teman?
Kalau di daerah tempat tinggal teman-teman ada tradisi khas apa saat malam tahun baru?
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Atlas Obscura |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR