Bobo.id - Biasanya tahun baru dirayakan dengan menyalakan kembang api, nih!
Kembang api memang punya warna yang menarik dan jadi pemandangan tersendiri.
Meski kilau dan kembang api indah dan berwarna-warni, kita harus hati-hati, teman-teman.
Bagaimanapun, api panas atau bahan yang ada di dalam kembang api bisa melukai kita.
Baca Juga : Menjelang Tahun Baru, Cari Tahu Tradisi Pergantian Tahun Negara Lain, yuk!
Kalau kita bermain kembang api sparkles yang bisa dipegang dengan tangan, kita harus memegangnya dengan waspada, teman-teman.
Jangan sampai percikan apinya mengenai kulit, rambut, dan pakaian kita.
Kemudian, jangan mencoba membuat kembang api atau petasan sendiri di rumah, ya.
Kalau sangat ingin main kembang api, lebih baik membeli kembang api dan petasan yang diizinkan saja.
Baca Juga : Ini Makanan Khas Tahun Baru di Berbagai Negara, Pernah Mencicipinya?
Ketika kita menonton acara kembang api di tempat umum, jangan mengambil sisa kembang api yang jatuh di tanah, ya, teman-teman.
Karena, kita tidak tahu apakah kembang api tersebut sudah benar-benar mati dan apakah bisa berbahaya.
Sebaiknya kita tidak menaruh kembang api atau petasan di dalam kantung pakaian, karena gaya gesek mungkin bisa membuatnya menyala.
O ya, kita juga bisa menyiapkan ember untuk membasahi sisa bekas kembang api.
Baca Juga : Negara Mana yang Pertama dan Terakhir Kali Berganti Tahun Baru?
Ini untuk memastikan benda tersebut tidak menyala lagi saat dibuang.
Yang terakhir, kalau teman-teman menyalakannya di rumah, perhatikan hewan peliharaan kalian juga, ya. Lebih baik biarkan mereka tetap berada di dalam rumah.
Soalnya, hewan memiliki pendengaran yang peka dan sensitif. Mereka bisa merasa takut, merasa terancam, dan stres, saat mendengar suara petasan yang kencang.
Nah, kalau kamu berencana melihat kembang api tahun baru atau menyalakan kembang api di sekitar rumah, jangan lupakan tips ini, ya.
Baca Juga : Ternyata Tahun Baru Tidak Hanya Diperingati Tanggal 1 Januari, lo!
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | kidshealth |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR