Keju ini beratnya 4 kilogram, teman-teman. Makanya ia menggelinding dengan cepat menuruni bukit.
Kemudian, para peserta akan berlari menuruni bukit mengejar gelondongan keju tersebut.
Ini sulit dilakukan karena saat peserta berlari menuruni bukit, banyak peserta yang terjatuh bahkan menggelinding ke bawah.
Pemenangnya adalah pelari yang berhasil mencapai garis finis paling awal.
Karena pernah ada penonton yang terluka, jadinya di tahun 2013 gelondongan kejunya diganti dengan replika, deh.
Baca Juga : Kisah Casteller, Pembuat Menara Manusia yang Tinggi di Barcelona
Olahraga cheese-roling ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-15.
Ada yang mengatakan olahraga ini dulu digunakan untuk mengelola hak merumput bagi ternak penduduk.
Ada juga yang mengatakan bahwa olahraga tersebut berasal dari kebudayaan Pagan.
Yaitu saat orang-orang melemparkan gulungan semak belukar yang dibakar di bukit, untuk merayakan tahun baru setelah musim dingin berakhir.
Hihi.. Apa kamu tertarik mencobanya?
Baca Juga : Ada Perayaan Boxing Day Setelah Natal di Inggris, Merayakan Apa, ya?
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Culture Trip |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR