Bobo.id – Kelelawar adalah salah satu jenis mamalia yang bisa terbang. Kelelawar ini hewan yang unik, lo.
Kelelawar merupakan hewan nokturnal. Artinya mereka aktif pada malam hari, sedangkan mereka tidur pada siang hari.
Saat tidur, mereka akan tidur secara terbalik dengan kepala di bawah dan kaki bergelantung di atas.
Namun, ada kabar sedih yang datang dari Australia, nih, teman-teman. Sebanyak 23.000 ekor kelelawar mati hanya dalam dua hari!
Kelelawar-kelelawar ini jatuh dari pohon-pohon ke halaman belakang rumah, kolam renang, dan tempat-tempat lain.
Wah, kira-kira apa penyebabnya, ya? Kita lihat, yuk!
Baca Juga : Burung Oilbird Punya Perilaku yang Sama dengan Kelelawar, lo!
Suhu Panas yang Ekstrem
Oh, rupanya kelelawar-kelelawar ini mati karena di Australia sekarang sedang mengalami suhu panas yang ekstrem.
Bayangkan saja, pada siang hari, suhu di sana bisa mencapai 42 derajat Celcius, bahkan bisa lebih dari itu!
Kelelawar pemakan buah tidak sanggup bertahan hidup pada temperatur sepanas itu, teman-teman.
Akibatnya, suhu panas yang ekstrem ini membuat sepertiga kelelawar yang ada di sana mati kepanasan.
Ada beberapa kelelawar yang masih bisa bertahan hidup. Namun, mereka pun sudah lemas dan berkerumun di dahan-dahan pohon. Sedih, ya!
Baca Juga : Kita Tidak Boleh Sembarangan Menyentuh Kelelawar, lo, Kenapa?
Jenis Kalong Kacamata
Kelelawar yang diserang gelombang panas ini berjenis kalong kacamata.
Disebut seperti itu karena kelelawar jenis ini memiliki warna yang terang di sekeliling matanya.
Menurut data, ada sekitar 75.000 ekor kalong kacamata di Australia sebelum peristiwa ini terjadi.
Di Australia, kelelawar jenis ini hanya dapat ditemukan di hutan hujan di daerah Queensland.
Sedangkan di luar Australia, kalong kacamata bisa ditemukan di Indonesia, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon.
Baca Juga : Mitos Seputar Kelelawar yang Salah, Kamu Sudah Tahu Belum?
Gelombang Panas Membuat Kelelawar Stres
Menurut pakar kesehatan hewan, kelelawar akan merasa stres saat suhu udara di atas 42 derajat Celcius.
Mereka akan merasa kepanasan, lalu mengalami stres, hingga akhrinya mereka tidak bisa bertahan hidup.
Selain kalong kacamata, sekitar 10.000 kelelawar jenis lain, yaitu kelelawar hitam, juga mati karena suhu panas ini.
Gelombang panas ini, menurut peneliti, merupakan akibat dari perubahan iklim.
Perubahan iklim memiliki dampak yang serius pada spesies-spesies hewan, tak hanya pada kelelawar saja, teman-teman.
Diperkirakan, suhu panas ini akan meningkat di masa depan. Maka itu, kita sebagai manusia harus bisa menjaga agar perubahan iklim ini tidak terjadi.
Dengan begitu, hewan-hewan juga tidak banyak yang mati karena kepanasan.
Baca Juga : Kalong Kapauk, Kelelawar Berbadan Besar yang Menjadi Penyebar Biji Buah-buahan
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR