Bobo.id - Kita semua tahu kalau hujan baik untuk Bumi.
Hujan memberi kita air segar untuk minum, membantu petani menanam tanaman, menjaga semuanya tetap hijau dan subur.
Baca Juga : Musim Hujan Tiba, Inilah yang Harus Diperhatikan Saat Terserang Flu
Teman-teman sudah pernah coba berlari dan bermain saat hujan turun?
Rasanya seru dan menyenangkan, kan! Tapi jangan lama-lama, ya, nanti kita bisa sakit.
Tahukah teman-teman? Kalau tidak ada hujan, sebagian besar wilayah bumi kita akan menjadi seperti gurun, lo.
Baca Juga : Suka Memandang Bintang di Langit Malam? Lihat Fakta Serunya, yuk!
Duh, membayangkannya saja Bobo sudah takut!
Nah, sekarang kita akan mencari tahu semua tentang hujan dan bagaimana hujan bisa terbentuk. Simak, ya!
Apa itu Hujan?
Hujan sebenarnya adalah bagian dari dari cuaca yang disebut presipitasi.
Presipitasi adalah segala bentuk air yang jatuh ke bumi seperti hujan, salju, gerimis, dan hujan es.
Baca Juga : Kita Disarankan Memakai Tabir Surya Saat Ke Luar Rumah, Kenapa, ya?
Bagaimana Hujan Terbentuk?
Air selalu bergerak, hujan yang turun di tempat kita tinggal mungkin adalah air di lautan beberapa hari sebelumnya.
Air dapat berada di atmosfer, darat, lautan, dan bahkan di bawah tanah, lo, teman-teman.
Keberadaan air di banyak tempat itulah yang kita sebut dengan siklus air.
Baca Juga : Madu Bisa Usir Bakteri, Majalah Bobo Edisi 42 (Terbit 24 Januari 2019)
Dalam siklus ini, air bisa berubah dari cair, padat, dan gas (uap air).
Uap air kemudian masuk ke atmosfer melalui proses yang disebut penguapan.
Hal itu kemudian mengubah air yang ada di atas lautan, sungai, dan danau menjadi uap air di atmosfer karena adanya energi dari matahari.
Baca Juga : Sering Dibuang, Ternyata Kulit Buah dan Sayur Punya Banyak Manfaat
Uap ini juga bisa berasal dari salju dan es, lo, teman-teman.
Uap air naik ke atmosfer. Di sana, air mendingin dan membentuk tetesan air kecil melalui sesuatu yang disebut pengembunan.
Tetesan kecil ini kemudian berubah menjadi awan, teman-teman.
Baca Juga : Bermanfaat bagi Kesehatan, Apakah Kita Boleh Melakukan Donor Darah?
Ketika komponen-komponen semua bergabung bersama, mereka menjadi lebih besar dan terlalu berat untuk tetap berada di udara.
Nah, saat itulah mereka akan jatuh ke tanah sebagai hujan, salju, atau hujan es.
Jatuhnya air hujan tersebut juga dipengaruhi oleh gravitasi.
Baca Juga : Benarkah Tulang Jadi Lebih Kuat Setelah Sembuh dari Keretakan?
Apa yang Terjadi Saat Hujan Turun?
Begitu hujan turun, banyak air mengalir ke sungai dan danau. Semuanya itu pada akhirnya akan mengarah ke lautan.
Salju dan es tetap berada di permukaan bumi, seperti gletser dan jenis es lainnya.
Baca Juga : Suka Memotret? Yuk, Berkreasi Membuat Mainan Kamera dari Plastisin!
Oi iya, hujan juga ternyata bisa merembes ke tanah. Namun, hati-hati, ya.
Curah hujan yang tinggi juga bisa menyebabkan beberapa bencana alam seperti banjir, dan longsor.
Fakta Menarik tentang Hujan
Air berada di suatu tempat lebih lama dari yang lain.
Setetes air mungkin menghabiskan lebih dari 3.000 tahun di laut sebelum pindah ke bagian lain dari siklus air. Wow, lama juga, ya!
Rata-rata setetes air menghabiskan delapan hari di atmosfer sebelum jatuh kembali ke Bumi, lo.
Baca Juga : Kisah Asal Mula Keju, Olahan Susu yang Ditemukan Tanpa Sengaja
Tahukah teman-teman? Antartika adalah benua terkering di Bumi.
Curah hujan jatuh dengan kecepatan 1,6 – 29 kilometer per jam. Ketika ada angin, mereka bisa jatuh lebih cepat.
Apakah teman-teman berpikir hujan hanya air? Tentu tidak, teman-teman.
Baca Juga : Kisah Asal Mula Keju, Perjalanan Keju Ke Seluruh Dunia (Bagian 2)
Di dalam air hujan terkandung segala macam hal di dalamnya seperti kotoran, debu, serangga, rumput, atau bahkan bahan kimia!
Jadi, meminum langsung air hujan bukanlah sebuah ide yang bagus, ya!
Nah, itu tadi penjelasan tentang hujan. Jangan lupa bawa payung atau jas hujan kalau mau berpergian, ya, teman-teman!
Baca Juga : Keren, Seorang Seniman Membuat Gambar Hewan yang Terancam Punah
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Cool Kid Facts |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR