Bobo.id - Ahli paleontologi berhasil membagi dinosaurus terbesar ke dalam tiga kategri, yaitu yang terberat, terpanjang, dan yang tertinggi.
Penentuan dinosaurus terbesar ini dilakukan ahli palentologi dengan mempelajari dan meneliti penemuan kerangka maupun fosil dinosaurus, teman-teman.
Bagaimana cara ahli paleontologi menentukan berat dinosaurus, ya? Sedangkan kerangka atau fosil yang ditemukan hanya tersisa tulang saja atau beberapa bagian tubuh yang lain.
Untuk menentukan berat dinosaurus, ahli paleontologi ternyata mempunyai tiga cara yang bisa dilakukan, lo.
Baca Juga : Ilmuwan Menemukan Dinosaurus Baru, Besarnya Seperti Anjing Kelpie!
Metode lingkar poros minimum
Cara pertama yang bisa dilakukan ahli untuk mengukur berat dinosaurus adalah dengan metode yang bernama lingkar poros minimum.
Ilmuwan akan mengukur lingkar minimum humerus atau tulang lengan atas dan tulang paha dari satu dinosaurus yang sama.
Setelah itu, mereka akan mengusulkan angka hasil pengukuran ke dalam rumus yang dimiliki oleh ilmuwan, dan hasilnya akan sangat berhubungan dengan massa dinosaurus tersebut.
Pengukuran dilakukan pada kedua jenis tulang tadi ada tujuannya, lo, teman-teman.
Hal ini disebabkan karena semua hewan berkaki empat meletakkan semua beban tubuhnya hanya pada keempat tulang tadi, yaitu 2 tulang lengan atas dan 2 tulang paha.
Nah, inilah yang menyebabkan sifat struktural keempat tulang tadi akan sangat berhubungan dengan massa dari dinosaurus.
Meskipun pengukuran bisa dilakukan dari kedua jenis tulang tadi, kalau hanya ada satu tulang saja yang ditemukan, misalnya tulang paha saja, tidak bisa didapatkan hasil yang pasti, nih, teman-teman.
Baca Juga : Apakah Burung Tetap Terbang Meski Sedang Hujan Deras? Ayo, Cari Tahu!
Selain itu, kalau tulang yang ditemukan juga berasal dari individu atau dinosaurus yang berbeda, maka hasilnya juga hanya berupa perkiraan.
Metode volumetrik
Selain menghitung dengan cara melakukan pengukuran dari tulang dinosaurus, ahli paleontologi juga mengukur berat dinosaurus dengan menentukan volume tubuh dinosaurus.
Jika volume tubuh dinosaurus sudah ditentukan, maka angka tadi bisa digunakan untuk menghitun berat dinosaurus, teman-teman.
Tapi metode ini kadang dianggap lebih sulit, lo, karena volume tubuh dinosaurus bisa dihitung jika kerangka dinosaurus yang ditemukan lengkap.
Sedangkan kebanyakan kerangka dinosaurus yang ditemukan tidak lengkap, nih, teman-teman.
Tidak hanya menentukan volume tubuh dinosaurus, para ahli juga harus menebak berapa banyak ruang yang diisi oleh paru-paru dan struktur atau organ tubuh lain yang diisi udara.
Baca Juga : Gawat! Ini yang Terjadi pada Lautan Jika Populasi Hiu Terus Menurun
Selain kedua hal tadi, para ahli juga harus menentukan, nih, apakah dinosaurus tersebut berbulu atau hanya terbungkus kulit.
Metode menebak
Lalu bagaimana kalau kerangka atau fosil dinosaurus yang ditemukan tidak memiliki tulang humerus dan tulang paha, serta kerangkanya tidak lengkap?
Yap, para ahli paleontologi akan melakukan metode menebak untuk memperkirakan berat dinosaurus dari kerangka yang ditemukannya.
Ada beberapa dinosaurus yang diukur beratnya dengan metode ini, lo, misalnya Argentinosaurus, Futalognkosaurus, dan Puertasaurus.
Ketiga dinosaurus tadi memang memiliki ukuran yang besar jika dilihat dari kerangka yang ditemukan, tapi beratnya ternyata sulit ditentukan, lo.
Tiga kategori dinosaurus terbesar
Dari hasil pengukuran kerangka dinosaurus yang dilakukan oleh para ahli paleontologi, akhirnya ditentukan 3 kategori dinosaurus terbesar, nih.
Baca Juga : Wah, 6 Tanaman Ini Bisa Bantu Kita Mengusir Nyamuk di Rumah!
Tiga kategori tersebut dibagi menjadi dinosaurus yang terberat, terpanjang, dan tertinggi.
Dinosaurus yang menjadi dinosaurus terberat adalah Argentinosaurus dengan berat antara 77 sampai 110 ton yang tergolong sebagai titanosaurus atau herbivora berleher dan berekor panjang.
Sedangkan dinosaurus yang terpilih sebagai yang terpanjang adalah Diplodocus dan Mamenchisaurus yang merupakan dinosaurus saurupoda dengan panjang 35 meter.
Kategori terakhir, yaitu dinosaurus tertinggi adalah Giraffatitan yang hidup pada periode Jurassic akhir, yaitu sekitar 150 juta tahun lalu dengan tinggi sekitar 12 meter.
Contoh Pelanggaran Norma di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR