Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini akan menceritakan berjudul Sandal Emas.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
-------------------------------------
Baca Juga : Dongeng Anak: Lahir Sebagai Raja
Dahulu kala, hiduplah seorang wanita bernama Bu Jelena. Ia mempunyai seorang anak perempuan bernama Dusana. Setelah suaminya meninggal, kehidupannya tidak sekaya dulu. Namun ia tetap mempunyai dua pelayan wanita, yaitu Lida, serta anak perempuan Lida yang bernama Anya.
Suatu hari,dengan ketus Bu Jelena menyuruh Lida ke pasar di pusat kota. “Pergi, dan beli seekor anak sapi kurus berharga murah. Bawa Anya untuk membantumu membawa anak sapi itu pulang!”
Baca Juga : Musim Rambutan Tiba, Inilah 9 Manfaat yang Ada Dalam Rambutan!
Lida dan Anya lalu pergi ke pasar di pusat kota. Mereka melihat seekor anak sapi kurus yang menyedihkan.
“Kita beli anak sapi ini saja, Bu. Aku akan mengurusnya sampai ia gemuk dan sehat,” kata Anya yang lembut dan pekerja keras. Maka Lida pun membeli anak sapi itu dan membawanya pulang.
Baca Juga : Ini Alasan Film Adaptasi Kadang Berbeda dengan Bukunya #akubacaakutahu
Berbeda dengan Anya, Dusana adalah gadis yang malas dan sehari-hari hanya tidur-tiduran dan berdandan. Itu karena Bu Jelana sangat memanjakannya.
Esok harinya,Bu Jelena berkata kepada Anya,
"Mulai hari ini, setiap hari kau harus membawa anak sapi itu ke padang rumput. Beri dia makan rumput sebanyak mungkin supaya cepat gemuk dan bisa dijual dengan harga mahal. Kamu juga harus memintal rumput rami menjadi tali. Dan sapi itu harus kau kembalikan ke kandangnya setiap malam!”
Baca Juga : Bukan Hanya Serangga, Mamalia dan Reptil Juga Membantu Penyerbukan, lo
Anya terkejut dengan tugas yang sangat berat itu. Namun ia bekerja dengan rajin dan patuh. Setiap hari, ia mengolah rumput rami dan memintalnya menjadi tali rami.
Akan tetapi, lama kelamaan, tugas yang diberikan Bu Jelena semakin berat. Ia menyuruh Anya membuat benang yang halus dari rumput rami. Lalu ditenun menjadi sehelai kain. Setiap hari, ia harus membuat sehelai kain dari rami. Tentu saja, Anya juga tetap harus membawa anak sapi untuk merumput di padang rumput.
Baca Juga : Rata-Rata Mata Berkedip Setiap 10 Detik, Kenapa Mata Kita Berkedip?
Karena tugas yang sangat berat, saat anak sapi merumput, Anya duduk dan menangis. Di saat itu, anak sapi itu mendekatinya dan bertanya,
"Gadis manis tersayang, kenapa engkau menangis..."
"Majikanku memberiku rumput rami, menyuruhku mengolahnya menjadi benang halus, lalu menenunya menjadi sehelai kain. Nanti malam, semua itu harus jadi,” ujar Anya sambil terus menangis.
Baca Juga : Yuk, Ajak Adik Kecil Kita Mengenal Angka dalam Bahasa Inggris!
“Tenanglah, gadis baik!" kata anak sapi. "Semuanya akan baik-baik saja. Berbaringlah tidur!"
Anya lalu berbaring dan tidur. Ketika ia terbangun, semua rumput rami itu telah dipintal menjadi benang, lalu ditenun menjadi kain kain. Anya sangat gembira. Ia lalu membawa pulang anak sapi itu dan memasukkannya ke kandang. Ia lalu memberikan kain rami itu pada Bu Jelena.
Baca Juga : Lidah Buaya Sudah Dimanfaatkan Selama Ribuan Tahun, lo! Ini Faktanya
Majikan wanita itu sangat terkejut karena Anya bisa mengerjakan pekerjaan yang sangat sulit. Ia jadi penasaran, apakah Dusana putrinya, bisa mengerjakan hal itu juga.
Esok harinya, Bu Jelena berkata pada putrinya,
"Dusana putriku yang cantik, bawalah anak sapi kita ke padang rumput agar dia bisa merumput. Bawalah juga seikat kecil rumput rami ini. Olahlah menjadi benang rami dan pintal menjadi kain. Bawa pulang ke rumah nanti malam.”
Baca Juga : Yuk, Menggambar dan Mewarnai Es Krim, Makanan Kesukaan Banyak Orang!
Sambil menggerutu, Dusana membawa anak sapi itu ke padang rumput. Ia meletakkan seikat rumput rami yang diberikan ibunya di tanah, lalu berbaring tidur di rumput yang nyaman. Ia tidur sepanjang hari karena tak mau repot mencuci rami di sungai untuk diolah menjadi benang.
Pada malam hari, ia membawa anak sapinya kembali ke kandang. Ia lalu mengembalikan seikat rumput rami tadi pada ibunya.
Baca Juga : Kuku Bisa Tak Tumbuh Lagi Akibat Sering Digigit, Ini 5 Akibat Lainnya
“Oh Ibu, tadi kepalaku sakit seharian. Matahari juga sangat terik. Aku tidak bisa turun ke sungai untuk membasahi rami. Apalagi mengolahnya menjadi benang dan kain,” keluhnya sambil menangis.
"Tidak apa-apa,"kata Bu Jelena agak kecewa, karena putrinya tidak sehebat Anya. “Berbaring dan tidur saja. Kau bisa mencobanya di lain hari.”
Baca Juga : Kenapa Kucing Suka Menjilat Tubuhnya, ya? Cari Tahu Penyebabnya, yuk!
Di hari berikutnya, Bu Jelena kembali menyuruh Anya,
"Bangun dan bawa sapi itu ke padang rumput untuk makan. Bawa seikat rumput rami ini dan olah jadi benang halus. Beri warna putih, lalu tenun menjadi kain yang sangat halus. Bawa pulang pada malam hari ini!"
Baca Juga : Berkenalan dengan Pengarang Buku The Hobbit, yuk! #akubacaakutahu
Anya kembali membawa anak sapi merumput di padang rumput. Saat anak sapi merumput, ia duduk di bawah pohon willow dan menangis. Anak sapi itu datang kepadanya dan bertanya,
"Gadis manis tersayang, kenapa engkau menangis..."
Anya menceritakan perintah majikannya.
"Tenanglah. Sekarang tidurlah, aku akan membereskan masalahmu.”
Dan pada malam hari,seikat rami telah dipintal menjadi benang putih, lalu ditenun menjadi sehelai kain putih halus. Anya lalu membawa pulang anak sapi itu dan memberikan sehelai kain putih halus tadi pada majikannya.
Baca Juga : Trevor, Bebek Paling Kesepian di Samudera Pasifik Selatan Itu Mati
Bu Jelena terheran-heran. “Bagaimana mungkin Anya bisa melakukan tugas yang tidak masuk akal itu dengan mudah? Si anak sapi itu pasti sudah melakukan sesuatu untuknya. Aku ingin tahu, apakah Anya masih bisa melakukan tugas sulit kalau anak sapi itu dipotong!”
Bu Jelena lalu berkata pada Lida pelayannya,
“Putrimu tidak bisa bekerja keras. Dia membawa anak sapi ke padang rumput, lalu tidur seharian tidak bekerja apa-apa. Karena itu, anak sapi itu lebih baik dipotong dan dagingnya dijual di pasar!”
Baca Juga : Ada Dinosaurus Terbesar, Bagaimana Cara Ilmuwan Menghitung Beratnya?
Diam-diam Anya mendengar kata-kata Bu Jelena. Ia sangat sedih dan pergi ke kandang anak sapi, lalu menangis tersedu.
Si anak sapi yang kini tidak kurus lagi, mendekati Anya dan bertanya,
"Katakan padaku, gadis yang baik, mengapa engkau menangis?"
"Majikanku ingin membunuhmu,” tangis Anya.
Baca Juga : Menjadi Lambang Tahun Baru Imlek 2019, Ini Fakta Seru Shio Babi Tanah
“Tak usah sedih. Sebelum dia membunuhku, besok pagi aku akan berubah menjadi sebutir benih. Tanamlah benih itu, dan dari situ akan tumbuh sebatang pohon willow. Jika kau perlu sesuatu, datanglah pada pohon willow itu, dan mintalah apa saja,” kata anak sapi itu.
Esok paginya, Bu Jelena masuk ke kandang untuk membunuh anak sapi itu. Namun ternyata anak sapi itu telah hilang. Mula-mula ia sangat marah. Namun ia lalu sadar, kalau anak sapi itu hilang, tak ada lagi yang bisa membantu Anya.
Baca Juga : Berbagai Nutrisi Ini Baik untuk Kinerja Otak, lo! Apa Saja, ya?
Setelah Bu Jelena pergi dari kandang, Anya masuk dan mencari sebutir benih di antara jerami di lantai kandang. Setelah mencari dengan teliti, Anya akhirnya menemukan benih itu. Ia tahu kalau benih itu adalah jelmaan si anak sapi. Ia membawa benih itu dan menanamnya di halaman rumah.
Anya menyirami benih itu. Esok paginya, ketika ia terbangun, ia melihat sebatang pohon willow telah tumbuh dari benih itu. Di bawah pohon willow itu ada mata air. Di desa itu, tak ada air yang sejernih dan sedingin air di mata air itu.
Baca Juga : Jadi Benda Langit yang Sinari Bumi, Kita Buat Plastisin Matahari, yuk!
Pada suatu hari, beredar pengumuman di desa itu. Akan ada pesta besar di gedung pesta di desa itu. Semua penduduk desa diharapkan datang dengan pakaian indah, karena calon raja muda akan hadir. Penduduk desa sangat gembira, karena mereka ingin melihat calon raja muda mereka. Raja mereka telah tua dan sebentar lagi akan menyerahkan tahtanya pada putra pertamanya.
Bu Jelena langsung sibuk menyiapkan gaun indah untuk Dusana. Namun ia tetap menyuruh Anya bekerja keras.
Baca Juga : Taman Nasional di Maluku Ada Dua, lo! Apa Saja, ya? Ayo, Kita ke Sana!
“Kau harus memasak makan malam. Lalu rapikan rumah, cuci dan setrika semua pakaian kami. Jahit semua yang sobek. Semua harus selesai ketika kami pulang dari pesta!”
Anya melakukan semua perintah itu. Ia membuat perapian menyala, dan menyiapkan malan malam. Namun ia khawatir tugasnya yang lain tidak selesai. Maka ia pun pergi ke pohon willow dan memohon, "Pohon willow, pohon willow yang baik! Kirimkanlah aku seseorang untuk membantuku bekerja...”
Baca Juga : Kenali Tipe Kepribadianmu dari Buku yang Kamu Baca #akubacaakutahu
Dahan-dahan pohon willow itu tampak bergerak-gerak. Lalu, muncul seorang wanita berpakaian pelayan dari pohon itu.
"Nona kecil yang baik hati, apa perintahmu?" tanya pelayan wanita itu.
“Tolong bantu aku menyelesaikan pekerjaan rumah. Tolong berikan aku juga sehelai gaun indah dan kereta kuda. Aku ingin melihat pesta di gedung pesta...”
Baca Juga : Merah Meriah Imlek di Majalah Bobo Edisi 43 (Terbit 31 Januari 2019)
Pelayan wanita dari pohon willow itu lalu memberikan Anya sehelai gaun sutra dan satin yang indah. Juga sepasang sandal emas dan kereta kuda. Anya lalu pergi ke pesta. Sementara itu, pelayan wanita itu mengerjakan semua pekerjaan rumah yang belum selesai.
Ketika Anya masuk ke ruang pesta, semua tamu melihatnya dan berkata,
“Oh! oh! oh! Siapa dia? Apakah puteri atau ratu dari negeri lain? Belum pernah kita lihat sebelumnya."
Baca Juga : Ternyata Ini Alasannya Mengapa Kita Tertawa saat Merasa Geli
Saat itu, calon raja muda Tsarevich Alexei berada di situ. Ketika ia melihat Anya, ia kagum akan kecantikannya. Namun ia tak tahu, siapa gadis cantik itu. Tsarevich Alexei mencoba mendekati Anya, namun tak bisa karena banyak orang datang menyalami dan memberinya hormat.
Menjelang pesta selesai, Anya bergegas pulang ke rumah. Ia membuka gaun indah dan sandal emasnya. Ia lalu duduk di sudut jendela rumah. Ia melihat penduduk desa pulang dari pesta. Bu Jelena dan Dusana juga telah pulang.
Baca Juga : Yuk, Cari Tahu Mengapa Satuan Massa Pon Disingkat Menjadi Lb
"Apakah makan malam sudah siap?" kata Bu Jelena.
“Ya, sudah siap,” kata Anya.
"Sudah kau jahit pakaian yang sobek? Sudah kau setrika yang kusut?”
“Semua sudah,” kata Anya.
Kemudian Bu Jelena dan Dusana duduk untuk makan malam. Mereka sambil bercerita tentang wanita muda yang cantik di pesta.
Baca Juga : Ini Dia 5 Pantai di Indonesia yang Tidak Kalah Indah dengan Maldives
"Tsarevich Alexei, raja muda kita, tidak sempat menyapa kita. Matanya hanya memandangi gadis cantik tadi," kata Bu Jelena kesal.Lalu ia berkata kepada Anya,
“Calon raja muda Tsarevich Alexei telah memperpanjang pesta menjadi tiga hari. Tapi kau harus tetap bekerja di rumah dan tidak boleh pergi kemana mana!”
Esok harinya, pesta hari kedua diadakan. Bu Jelena mendandani Dusana dengan lebih cantik. Sebelum pergi, ia kembali memberi banyak pekerjaan pada Anya. Anya melakukan semua tugasnya. Ia lalu datang pada pohon willow,
Baca Juga : 7 Penyebab Lutut dan Siku Lebih Hitam dari Bagian Kulit Lain
"Willow musim semi yang cerah, willow musim semi yang cerah, aku perlu bantuanmu!"
Kemudian dari pohon itu, keluarlah seorang pelayan wanita.
'Gadis yang baik hati, apa yang harus aku lakukan?”
Anya memberi tahu keinginannya. Pelayan wanita itu memberikannya gaun yang lebih cantik dari hari pertama. Ia juga memberikan sepatu emas dan kereta kuda mewah. Setelah Anya pergi, ia menyelesaikan pekerjaan rumah.
Baca Juga : Mata Ikan di Kaki Bisa Menular Tidak, ya? Cari Tahu Penyebabnya, yuk!
Tsarevich Alexei kembali melihat Anya di pesta. Para tamu pesta juga melihatnya dengan kagum dan berbisik,
"Apakah tidak ada orang di sini yang mengenal gadis cantik itu?"
Tsarevich Alexei akhirnya memanggil badut yang menjadi pelayan kepercayaannya. Badut ini selalu menghibur jika calon raja mudanya sedang sedih. Jadi, dia mendapat ide untuk membuat raja muda senang.
Baca Juga : Adik Bayi Tertawa Walaupun Tidak Melihat Hal Lucu, Apa Sebabnya?
"Aku tahu bagaimana mencari tahu siapa gadis cantik ini," kata badut itu pada Tsarevich Alexei.
"Apa idemu?" tanya Tsarevich Alexei.
“Aku akan memberitahumu,”kata badut itu. "Oleskan lem pada pintu keluar gedung pesta ini. Sandal gadis itu akan menempel di lantai. Saat dia lari terburu buru, dia pasti tak tahu kalau sandalnya tertinggal di depan pintu.”
Baca Juga : Ini Dia 3 Dinosaurus Terbesar yang Pernah Hidup di Bumi! Apa Saja, ya?
Tsarevich Alexei langsung memerintahkan para pengawalnya untuk mengoleskan lem di tangga. Pada saat pesta selesai, Anya bergegas pergi sebelum bertemu calon raja muda. Kali ini, sandal emasnya tertinggal di depan pintu keluar gedung pesta.
Ketika tiba di rumah, dia menanggalkan gaun mahalnya
dan mengenakan pakaian jelek. Dia menunggu di sudut jendela sampai Bu Jelena dan Dusana pulang pesta. Ketika mereka datang dan makan malam, mereka kembali membicarakan Tsarevich Alexei yang sedang mencari tahu siapa gadis cantik di pesta tadi.
Baca Juga : Asyik! Ada Keran Khusus Air Minum Gratis di Depan Museum Gajah
Bu Jelena sangat kesal karena Tsarevich Alexei tidak memerhatikan Dusana yang telah berdandan cantik. Ia semakin kesal karena Anya berhasil melakukan semua pekerjaannya dengan sangat baik.
Sementara itu, Tsarevich Alexei bersedih karena belum ada kabar tentang gadis cantik di pesta desa. Ia menyuruh pengawalnya untuk berkeliling desa dan bertanya, "Siapa yang kehilangan sebuah sandal emas?" Sayangnya, tak ada seorang gadis pun yang mempunyai pasangan sandal emas itu.
Baca Juga : Belajar Mengenal Pekerjaan dalam Bahasa Inggris dengan Cara yang Seru!
Raja Tua, ayahanda Tsarevich Alexei, lalu memerintahkan penasihat raja dan pengawalnya untuk menemukan pemilik sandal itu. Mereka berkeliling kota untuk mengukur semua kaki gadis dengan sandal emas itu. Mereka pergi ke rumah orang biasa, ke rumah para bangsawan, yang kaya ataupun miskin.
Siapa yang kakinya pas dengan sandal emas itu, akan menjadi pengantin Tsarevich Alexei. Namun tak ada gadis yang kakinya pas di sandal emas itu. Semua terlalu kecil atau terlalu besar.
Baca Juga : Kenapa Kadang-kadang Kita Sangat Menginginkan Makanan Tertentu, ya?
Kemudian mereka pindah ke desa, dan mulai masuk ke rumah orang-orang desa. Mereka terus mengukur dan mengukur kaki gadis-gadis desa, dan akhirnya mereka sangat lelah. Penasihat raja kemudian melihat pohon willow yang indah di samping sebuah rumah sederhana. Di bawah pohon willow, ada mata air yang segar.
"Mari kita beristirahat di tempat yang teduh itu," kata penasihat pada pengawal kerajaan.
Baca Juga : Dongeng Anak: Pergi ke Kebun Teh
Saat mereka sedang duduk sambil mencuci wajah dengan air yang segar, keluarlahBu Jelenadari pondoknya. Penasihat melihatnya dan berkata,
“Apakah kau punya anak perempuan, Bu?"
“Ya, aku punya,”kata Bu Jelena.
“Satu atau dua?" tanya penasihat.
“Anak perempuanku hanya satu,” katanya. “Ada satu anak perempuan lagi di dapur, tapi dia hanya pembantu, bukan anakku.”
Baca Juga : Di Finlandia, Ada Tradisi Berenang di dalam Air Es! Pernah Tahu?
“Baiklah,"kata penasihat, “Kami akan mengukur kakinya dengan sandal emas."
Bu Jelena lalu masuk ke rumahnya dan memanggil Dusana.
“Putriku, cepat cuci kakimu, ganti bajumu dengan gaun indah!”
Saat itu, Anya masih di dapur di dekat tungku. Wajah, tangan, dan gaunnya sangat kotor dengan jelaga.
Baca Juga : Dongeng Anak: Mimi Kucing Kehujanan
Penasihat istana dan para pengawal masuk ke rumah. Mereka mengukur sandal emas itu ke kaki Dusana.
“Keluarkan kaki kecilmu, sayang!" kata Bu Jelena pada putrinya.
Pengawal kemudian memasang sandal emas ke kakinya, tetapi sandal itu betul-betul terlalu kecil di kaki Dusana.
Baca Juga : Wah, Batu Tertua dari Bumi Justru Ditemukan di Bulan, Apa Sebabnya, ya?
Penasihat raja berkata, "Ibu, panggillah anak perempuan yang satunya lagi!”
“Dia di dapur, kotor dan berpakaian kumal!”
“Tidak masalah,” kata penasihat raja. "Di mana dia?"
Anya lalu keluar dari dapur. Ia tampak sangat kumal. Namun karena perintah penasihat raja, para pengawal tetap memasangkan sandal emas di kaki Anya. Sandal emas itu ternyata sangat pas di kakinya, bagaikan memakai sarung tangan. Penasihat raja dan para pengawal sangat gembira dan lega.
Baca Juga : Sambut Tahun Baru Imlek, Datang ke Festival Kuliner Pasar Glodok, yuk!
“Ibu," kata penasihat raja, “Kami akan membawa putri ini pergi bersama kami ke istana."
“Kalian akan membawanya? Semua orang akan menertawakan kalian!” kata Bu Jelena. “Tidak mungkin gadis kumal ini menjadi permaisuri calon raja muda!”
Baca Juga : Saat Tumbuhan Berhibernasi, Apakah Oksigen di Udara Semakin Menipis?
Penasihat raja berpikir sebentar. Lalu berkata, “Tapi gadis ini harus kami bawa. Gadis mungil, segera bersihkan wajahmu dan berdandanlah sedikit,” katanya pada Anya.
Anya segera pergi ke mata air di bawah pohon willow. Ia mencuci wajah dan tangannya. Lalu membasahi rambutnya agar tidak kusut. Saat memasuki rumah lagi, ia tampak sangat cantik bagai putri raja. Wajahnya bersinar bagai matahari. Tak pernah ada gadis secantik itu. Semua terpana melihatnya.
Baca Juga : Ternyata Ini Fobia yang Bisa Dialami Para Pencinta Buku #akubacaakutahu
“Dialah gadis yang datang di pesta desa!” seru penasihat raja.
Bu Jelena tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Baca Juga : 5 Fakta Unik Scottish Fold, Kucing Lucu yang Telinganya Terlipat ke Depan
Mereka membawa Anya dengan kereta ke istana. Ketika calon raja muda Tsarevich melihatnya, dia sangat gembira. Namun ia lalu sadar kalau ia belum berkenalan dengan Anya. Keduanya lalu berkenalan dan menjadi teman.
Raja Tua melihat mereka berdua sangat cocok. Ia lalu merestui mereka untuk menikah. Anya lalu membawa Lida, ibunya, tinggal di istana bersamanya. Raja Tua menyerahkan tahtanya pada Tsarevich Alexei. Kini ia menjadi raja muda dan Anya menjadi permaisurinya.
Baca Juga : Wah, Ada Batik Motif Pompa Angguk di Kain Batik Pratiwi Krajan Asal Cepu!
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR