Bobo.id – Teman-teman, apakah kalian pernah membaca dongeng tentang putri duyung yang bertemu dengan pangeran tampan? Atau dongeng tentang itik buruk rupa yang ternyata adalah angsa yang cantik?
Nah, kedua dongeng itu adalah beberapa karya dari banyak karya milik Hans Christian Andersen.
Judul aslinya adalah The Little Mermaid dan The Ugly Duckling.
Hans Christian Andersen adalah seorang penulis cerita dongeng fiksi yang juga menulis berbagai karya literasi lain, seperti catatan perjalanan, novel, dan puisi.
Karya Hans Christian sudah sangat dikenal dunia dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 125 bahasa, lo, teman-teman.
Baca Juga : Siapa Pengarang Buku Cerita Charlie and the Chocolate Factory? #akubacaakutahu
Baca Juga : Ini Alasan Film Adaptasi Kadang Berbeda dengan Bukunya #akubacaakutahu
Buku kumpulan dongeng
Hans Christian Andersen terjun dalam dunia tulis menulis berawal dari pertemuannya dengan seorang sutradara di Royal Theatre di Kopenhagen.
Ia ingin mencoba untuk memperbaiki nasib sebagai aktor.
Ya, Hans Christian Andersen memang terlahir dalam keluarga yang berkekurangan.
Baca Juga : Berkenalan dengan Pengarang Buku The Hobbit, yuk! #akubacaakutahu
Oleh karena itu, ia berjuang keras untuk bisa memperbaiki nasib keluarganya.
Setelah pertemuannya dengan sutrada itu, Andersen akhirnya disekolahkan hingga bangku perkuliahan.
Andersen sejak dulu memang senang menulis. Karya pertamanya adalah sebuah naskah drama.
Baca Juga : Kenali Tipe Kepribadianmu dari Buku yang Kamu Baca #akubacaakutahu
Walaupun beberapa harya naskah drama sudah dihasilkan, Andersen merasa bahwa dunia ini adalah bukan untuknya.
Ia akhirnya mulai membuat kumpulan-kumpulan dongeng.
Pada tahun 1835, ia menerbitkan buku kumpulan kisah dongeng berjudul “Dongeng, Cerita untuk Anak-Anak.”
Dua tahun kemudian, muncul lagi karya kumpulan dongeng Andersen, diantaranya, “Putri dan Kacang Polong,” “Putri Duyung,” dan “Baju Baru Sang Raja”.
Baca Juga : Ternyata Ini Fobia yang Bisa Dialami Para Pencinta Buku #akubacaakutahu
Hari buku anak internasional
Penulis dongeng ini lahir pada 2 April 1805 di Odensce, Denmark.
O iya, teman-teman, tanggal lahirnya ini dijadikan sebagai Hari Buku Anak Internasional, lo.
Hal ini untuk menghormati kontribusinya terhadap cerita dan dongeng anak-anak.
Baca Juga : 3 Aplikasi Seru untuk Membaca Buku di Smartphone! #akubacaakutahu
Penghargaan Hans Christian Andersen
Penghargaan Hans Christian Andersen merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada seorang penulis dan illustrator buku anak-anak.
Penghargaan kepada penulis ini sudah diberikan sejak tahun 1956, sedangkan bagi illustrator baru dimulai sejak tahun 1966.
Penghargaan ini diberikan setiap dua tahun sekali, tepatnya di bulan Maret, International Board on Books for Young People sebagai lembaga yang menaungi penghargaan ini akan mengumumkan para penerima penghargaan.
Baca Juga : Bibliosmia, Aroma Khas yang Dimiliki Buku, dari Mana Asalnya? #akubacaakutahu
Beberapa nama seperti Eiko Kadono (Jepang), Cao Wenxuan (Tiongkok), dan Martin Waddell (Republik Irlandia).
Ayo, siapa yang ingin meneruskan jejak Hans Christian Andersen membuat dongeng untuk anak-anak?
Teman-teman, bisa mulai dengan banyak membaca banyak karya dongeng, lalu berlatihlah sendiri membuat karya dongengmu sendiri.
Makin banyak membaca, makin banyak pula kita tahu, dan semakin banyak juga pengetahuan yang akan kita tuangkan dalam karya dongeng kita sendiri. #akubacaakutahu
Baca Juga : 7 Julukan untuk Para Pencinta Buku, Kamu yang Mana? #akubacaakutahu
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com,http://www.ibby.org |
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR