Feray akhirnya pergi ke rumah penyihir sakti.
“Apa yang harus aku lakukan untuk menyingkirkan Nar Tanesi?” tanyanya.
Penyihir sakti itu memberi dua jepitan ajaib pada Feray. “Jika kedua jepitan ini dijepit ke rambut gadis itu, maka dia akan tertidur selamanya bagai mati,” kata penyihir itu.
Feray lalu menyamar menjadi penjual yang miskin. Ia memakai jubah panjang dan menutup wajahnya dengan selendang. Ia membawa keranjang yang berisi berbagai barang jualan, dan pergi ke tempat Nar Tanesi.
Baca Juga : Kaki Bau, Apa Penyebabnya dan Bagaimana Mengatasinya, ya?
Pada saat itu, ketiga saudara laki-laki Nar Tanesi sedang pergi berburu. Ia mengunci pintu rumahnya. Ketika Feray mengetuk pintu rumahnya, sesuai pesan ketiga kakaknya, ia tidak menjawab.
"Oh, anakku," teriak Feray dengan suara yang dibuat parau, "Mengapa kau tidak mau membuka pintu? Aku datang dari kota yang jauh untuk ketiga putraku. Terimalah oleh-oleh dariku.”
Melalui celah pintu, Nar Tanesi menjawab, “Pintunya terkunci."
Baca Juga : Dongeng Anak: Mombi Bermain Sepak Bola Jari
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR