Bobo.id – Matahari memiliki suhu yang sangat panas. Begitu panasnya sampai kadang membuat kita berkeringat di bawah teriknya.
Namun begitu, panasnya Matahari bisa membantu aktivitas manusia, lo.
Misalnya saja, panas Matahari bisa membuat pakaian yang basah menjadi kering setelah dijemur.
Baca Juga : Rahasia di Balik Indahnya Matahari Terbenam yang Berwarna Oranye
Matahari juga menghangatkan tubuh kita saat kita berada di tempat yang dingin.
Matahari berada cukup jauh dari Bumi. Jarak dari Bumi ke Matahari adalah seitar 150 juta kilometer.
Dalam jarak itu, panasnya Matahari masih bisa sampai ke Bumi.
Jadi, coba teman-teman bayangkan, seberapa panas suhu di Matahari itu sendiri.
Lalu, apa yang menyebabkan Matahari bisa sampai sepanas itu, ya?
Baca Juga : Ada Orang yang Alergi terhadap Cahaya Matahari, Seperti Apa, ya?
Suhu Panas Matahari
Suhu permukaan Matahari sekitar 5.500 derajat Celcius, sedangkan suhu inti Matahari mencapai 15 juta derajat Celcius.
Wah, panas sekali, ya. Air yang mendidih saja sudah terasa panas, padahal titik didih air baru 100 derajat Celcius.
Nah, dalam bidang astronomi, Matahari menjadi hal yang paling penting dalam kehidupan di Bumi.
Baca Juga : Di Tempat Ini Ada Matahari Tengah Malam, Apa Matahari Tidak Terbenam?
Bumi tempat tinggal kita ini berda dalam posisi yang tepat, yaitu tidak terlalu dekat dan juga tidak terlalu jauh dengan Matahari.
Bumi yang berada dalam jarak yang tepat ini disebut sebagai planet yang berada di zona layak huni.
Jaraknya ini membuat Matahari bisa menghangatkan Bumi sehingga makhluk hidup di dalamnya tidak terlalu kedinginan dan juga tidak terlalu kepanasan.
Baca Juga : Matahari yang Bersuhu Panas Bisa Mendingin dan Menjadi Bola Kristal
Reaksi Fusi Nuklir Matahari
Berbeda dengan Bumi, Matahari merupakan bola gas raksasa dan terdiri dari hidrogen.
Matahari memiliki gravitasi yang sangat besar dan menekan gas hidrogen menuju inti Matahari.
Begitu kuatnya tekanan itu hingga mengakibatkan suhu inti Matahari menjadi sangat panas dan terjadilah reaksi fusi.
Baca Juga : Farout, Objek Merah Muda yang Mengorbit Paling Jauh dari Matahari
Reaksi fusi ini membuat seluruh zat hidrogen menyatu dan berubah menjadi helium.
Proses reaksi fusi nuklir ini menghasilkan energi yang lebih besar daripada yang dibutuhkan.
Nah, proses ini membuat Matahari bersinar dan menjadi sangat panas, teman-teman.
Itu karena energi yang dihasilkan dari proses fusi nuklir adalah cahaya dan panas.
Baca Juga : Wah, Atmosfer Matahari Berhasil Dipotret dengan Jarak Terdekat, lo!
Suhu Permukaan Lebih Dingin
Tahukah teman-teman? Ternyata proses reaksi fusi nuklir ini tidak terjadi di seluruh bagian Matahari, lo.
Proses ini hanya terjadi di wilayah sekitar seperlima radius Matahari. Wilayah ini merupakan inti Matahari.
Maka itu, inti Matahari memiliki suhu yang sangat panas, yaitu mencapai 15 juta derajat Celcius.
Baca Juga : Sebuah Kota di Alaska Tidak Akan Disinari Matahari Selama 65 Hari, Kenapa, ya?
Proses reaksi fusi nuklir ini menjadi bahan bakar utama Matahari untuk mengubah hidrogen menjadi helium.
Namun, suhu permukaan Matahari hanya 5.500 derajat Celcius, jauh lebih dingin daripada di inti Matahari.
Itu karena energi yang berupa panas ini disalurkan melalui radiasi sehingga hanya sedikit panas yang terbawa sampai ke permukaan Matahari.
Sedangkan panas ini akan berkurang lagi saat sampai ke Bumi sehingga suhu udara di Bumi saat siang hari hanya sekitar 35 derajat Celcius.
Baca Juga : Wah, Peneliti Menemukan Bintang yang Mungkin Saudara Kembar Matahari
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR