Bobo.id – Beberapa teman-teman yang berkebutuhan khusus, khususnya penyandang down syndrome biasanya memiliki fobia terhadap suatu hal, misalnya, terhadap gelap, lift, tawon, boneka, atau fobia lainnya.
Fobia ini tentunya akan sangat mengganggu dan menghambat aktivitas teman-teman kita ini.
Namun, sekarang para peneliti sedang mengembangkan teknologi virtual reality atau VR untuk membantu proses pemulihan anak-anak berkebutuhan khusus, khususnya penyandang down syndrome.
Para ilmuwan mengklaim terapi yang digunakan menggunakan teknologi ini dapat menyembuhkan sekitar 45% anak dari fobia yang mereka miliki.
Selain itu, peneliti juga menyebutkan bahwa efeknya yang diperolehnya pun akan terasa permanen.
Baca Juga : Dibuka Bulan Depan, Ini Teknologi MRT Jakarta untuk Menghindari Banjir
Baca Juga : Canggihnya Teknologi AI, Bisa Membuang Konten Buruk di Internet, Bahkan Menemukan Sel Kanker
Bagaimana Prosesnya?
Fobia ini diperkirakan menyerang sekitar 25 persen anak berkebutuhan khusus, khususnya penyandang down syndrome.
Jadi, teman-teman berkebutuhan khusus ini akan dibawa ke ruang biru yang tersambung dengan teknologi virtual reality.
Di dalam ruang biru tersebut, teman-teman penyandang down syndrome ini tidak akan sendiri, melainkan ditemani dengan spesialis dan terapisnya.
Ruangan tersebut akan membantu spesialis untuk menciptakan lingkungan aman bagi teman-teman yang mengalami fobia ini untuk belajar menghilangkan fobianya.
Dalam lingkungan ini akan memungkinkan teman-teman berkebutuhan khusus untuk menghadapi dan menaklukan ketakutan mereka dalam lingkungan aman bersama dengan terapisnya.
Teman-teman berkebutuhan khusus juga akan diberikan pengontrol Ipad untuk dapat bergerak sesuai dengan jalan cerita yang disajikan.
Baca Juga : Di Pulau Sentinel, Suku Sentinelese Hidup Terasing Tanpa Teknologi
Namun, karena ini bukan seperti permainan biasa, teman-teman yang sedang dalam terapi tetap akan bergerak sesuai dengan perintah yang diberikan oleh terapis.
Untuk lebih memudahkan, tim dari Newcastle Univeristy menciptakan lingkungan virtual reality ini dapat dilihat tanpa menggunakan kacamata.
Ruangan biru ini dapat teman-teman temui di kota Durham.
Baca Juga : Apa Jadinya Kalau Teknologi Modern Diubah Jadi Benda di Tahun 80-an?
Ruang ini dibuat berkerja sama dengan Universitas Spesialis Teknologi Third Eye NeuroTech.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Autism and Developmental Disorders, telah menemukan bahwa 45 persen yang mengalami fobia pada anak berkebutuhan khusus.
Ternyata teknologi ini tidak hanya dapat dilakukan untuk anak-anak melainkan juga bisa untuk orang dewasa, lo.
Baca Juga : Wah, Robot Anjing Ini Bisa Menari, Teknologi Semakin Canggih!
Nah, setelah menerima perawatan dan dengan dukungan orang tua mereka, teman-teman berkebutuhan khusus ini akan diperkenalkan dengan keadaan nyata yang selama ini ditakuti.
O iya, teknologi virtual reality ini telah membantu seorang kakak berusia 26 tahun untuk lulus dari universitasnya setelah berhasil mengatasi fobianya.
Kakak ini mengalami ketakutan berjalan melewati pintu atau menyusuri koridor yang panjang.
Baca Juga : Keren, Seni Origami Dijadikan Contoh Teknologi Ruang Angkasa!
Wah, ternyata teknologi virtual reality ini tidak hanya dapat digunakan dalam dunia permainan saja, teman-teman.
Tapi juga dapat digunakan untuk membantu penyembuhan teman-teman yang berkebutuhan khusus.
Semoga teknologi ini menjadi sangat bermanfaat untuk orang banyak, ya.
Baca Juga : ERP, Teknologi Jalan Berbayar Canggih yang Akan Ada di Indonesia!
Tonton video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR