Bahan biopolimer ini punya sifat yang unik dan tidak mudah ditemukan di bahan polimer sintetis seperti plastik, lo.
Dan yang lebih penting, biopolimer ini mempunyai sifat yang berkelanjutan dan bisa direkayasa untuk meningkatkan kemampuan fisik mereka.
Protein Hanya Berjumlah Sedikit
Meskipun punya protein yang bisa dimanfaatkan, seekor cumi dengan ukuran rata-rata hanya mampu mengandung sekitar 100 miligram protein SRT saja, nih.
Baca Juga : Tubuh Selalu Berkeringat Setelah Minum Obat Demam? Ini Sebabnya
Padahal, untuk membuat bioplastik dan baju pintar, tentu dibutuhkan jumlah yang lebih besar.
Nah, untuk menyiasati masalah tersebut, para peneliti melakukan rekayasa bakteri E. coli secara genetik untuk menumbuhkan bakteri tersebut.
Untuk melakukan rekayasa genetik, peneliti akan melakukan proses yang berbasis fermentasi dengan menggunakan air, gula, dan oksigen untuk menghasilkan biopolimer.
Dengan cara ini, peneliti bisa memperoleh protein dalam jumlah yang lebih banyak tanpa menghabiskan sumber daya alami cumi, lo, teman-teman.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR