Bobo.id - Tiongkok memang dikenal dengan berbagai makanan khas yang tidak biasa.
Salah satunya adalah sarang burung walet, teman-teman.
Sarang burung walet ini juga termasuk salah satu makanan termahal di dunia. Satu mangkuk sup sarang burung walet bisa dihargai sekitar 30 - 100 dolar Amerika.
Jika dirupiahkan, jumlah ini sama dengan 421.000 - 1.400.000 ribu rupiah, lo.
Kita cari tahu mengapa sarang burung walet dijadikan makanan, yuk!
Sup Sarang Burung Walet di Tiongkok
Sup sarang burung walet ini sudah menjadi makanan tradisional di Tiongkok selama ribuan tahun.
Menurut situs The Spruce Eats, masyarakat Tiongkok sudah mengkonsumsi sup sarang burung walet sejak Dinasti Ming.
Baca Juga : Kisah di Balik Lontong Cap Go Meh, Hidangan Hari ke-15 Tahun Baru Imlek
Memakan sup ini secara rutin dipercaya bisa memiliki banyak manfaat kesehatan. Misalnya, membuat anak-anak lekas tinggi, menyembuhkan kanker, dan membuat awet muda.
Dipercaya, Zhen He, atau yang kita kenal dengan nama Laksamana Cheng Ho, adalah orang pertama yang mengkonsumsinya.
Saat akan diolah menjadi bahan makanan atau minuman, sarang burung walet ini direbus dan terlihat seperti gelatin atau agar-agar.
Sarang burung ini juga memiliki tingkatan berdasarkan warnanya, lo. Yaitu warna merah, kuning, dan putih.
Yang paling langka adalah sarang burung warna merah yang mengandung paling banyak mineral. Sarang burung kok mengandung mineral, ya?
Sarang Burung Walet
Sup sarang burung walet membutuhkan bahan utama berupa sarang burung walet.
Burung walet adalah burung asli Asia Tenggara, teman-teman. Mungkin kamu pernah melihatnya berterbangan di sekitar rumahmu.
Baca Juga : Wah, 5 Burung Ini Dinobatkan sebagai Burung Tercantik di Dunia!
Berbeda dengan burung lainnya yang membuat sarang dengan ranting-ranting pohon, burung walet membuat sarang burung dengan saliva nya.
Dalam satu tahun, burung walet membuat sarang sebanyak tiga kali.
Ia membuat sarang dengan ludahnya yang lengket, di dinding-dinding gua atau sisi tebing. Udara di sekitarnya akan membuat sarangnya ini mengeras, teman-teman.
Nah, orang-orang mengambil sarang ini di tempat-tempat tinggal burung walet.
Mengumpulkan sarang burung ini merupakan pekerjaan yang berbahaya karena harus memanjat dinding gua atau tebing, teman-teman.
Nasib Burung Walet
Di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Thailand, sarang burung walet didapatkan dengan cara beternak burung tersebut di rumah-rumah kosong.
Peternak menggabungkan antara perilaku burung walet yang suka membuat sarang di bangunan kosong, dengan teknologi yang bisa "mengundang" burung ini berdatangan.
Yaitu pengeras suara yang mengeluarkan frekuensi yang sama dengan cuitan burung walet.
Baca Juga : Rahasia Burung Walet Terbang Terus. Benarkah Kakinya Lemah?
Biasanya, peternak burung walet tidak mengambil sarang yang di dalamnya ada telur burung walet.
Namun, di alam, burung walet sendiri juga merupakan spesies yang populasinya terus menurun, teman-teman.
Karenanya, jika semakin banyak sarang burung ini yang dikonsumsi, populasi burung ini semakin terancam.
Ini karena sarang burung walet dibuat untuk membesarkan anak-anaknya.
Di wilayah kepulauan Andaman dan Nikobar, burung ini sudah terancam punah.
Di pulau Dazhou dan Hainan di Tiongkok, India dan Thailand pemerintah juga melarang penduduk memanen sarang burung walet di alam liar.
Baca Juga : Hebat, Burung Ini Menggendong 4 Ekor Anaknya di Sayap! Burung Apa, ya?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Business Insider,The Spruce,Live Science,Smithsonianmag.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR