Bobo.id - Manusia memiliki darah yang selalu berwarna merah akibat dari adanya sel-sel darah merah dan teksturnya agak kental.
Jumlah sel darah merah yang membentuk darah kita ini jumlahnya sangat banyak, teman-teman, yaitu lebih dari 30 triliun sel.
Darah manusia yang berwarna merah ternyata bisa berubah menjadi berwarna seputih susu, lo, teman-teman.
Hal ini terjadi pada seorang laki-laki berusia 39 tahun di Jerman yang darahnya berubah mengental dan menjadi berwarna seputih susu.
Baca Juga : Mana yang Lebih Baik, Kompres Air Hangat atau Air Dingin Saat Demam?
Wah, apa penyebabnya darah laki-laki ini berubah menjadi berwarna putih seperti susu, ya?
Darah Berwarna Putih Seperti Susu
Seorang laki-laki di Jerman dibawa ke ruang gawat darurat setelah ia mengeluhkan mengalami mual, muntah, sakit kepala, dan tidak fokus.
Laki-laki tersebut juga mengatakan ia memiliki penyakit diabetes, tapi tidak mengonsumsi obatnya secara teratur, nih, teman-teman.
Untuk memastikan apa yang terjadi pada pasien tersebut, dokter kemudian mengambil sampel darah laki-laki tersebut.
Hasilnya, dokter melihat darah laki-laki tersebut tidak berwarna merah, tapi justru berwarna putih seperti susu dan lebih kental dari darah pada umumnya.
Laki-laki ini kemudian pingsan di ruang gawat darurat dan dokter harus memberikan oksigen melalui alat bantu untuk membantunya bernapas.
Kadar Trigliserida Tinggi Dalam Darah
Baca Juga : Sebenarnya Apa Penyebab Gigi Kita Bisa Berlubang, ya? #AkuBacaAkuTahu
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata laki-laki ini memiliki kadar trigliserida yang tinggi dalam darahnya, teman-teman.
Inilah yang menyebabkan darahnya menjadi berwarna putih seperti susu dan lebih kental dari darah pada umumnya.
Tingkat trigliserida dalam darah dianggap normal jika berada di bawah 150 miligram per desiliter, sedangkan kadar 500 miligram per desiliter dianggap sangat tinggi.
Nah, ternyata laki-laki ini memiliki kadar trigliserida yang sangat jauh di atas tingkat sangat tinggi, lo, yaitu 14.000 miligram per desiliter!
Apa Itu Trigliserida?
Dalam tubuh manusia, ada beberapa jenis lemak, nih, teman-teman, salah satunya adalah lemak trigliserida atau triasilgliserol.
Lemak trigliserida adalah bentuk utama dari lemak dan merupakan lemak yang sangat penting dalam tubuh manusia, lo.
Trigliserida terbentuk dari kalori yang tidak terpakai dan kemudian disimpan pada sel lemak yang sewaktu-waktu bisa digunakan jika tubuh kita membutuhkannya.
Baca Juga : Bisakah Sidik Jari Manusia Menghilang?
Hasil akhir dari proses pencernaan makanan yang kita makan juga bisa menjadi pembentuk lemak trigliserida, misalnya dari sumber energi seperti karbohidrat.
Tubuh akan menggunakan trigliserida saat jeda waktu makan dan saat tubuh kita membutuhkan energi lebih.
Nah, saat itulah hormon di dalam tubuh akan melepaskan lemak ini sehingga kadar lemak trigliserida dalam tubuh akan berkurang.
Sementara kadar trigliserida dalam tubuh akan menumpuk jika kita tidak membakarnya, salah satunya dengan berolahraga.
Trigliserida dalam Darah Tidak Bisa Disaring
Untuk mengurangi kadar lemak trigliserida dalam darah laki-laki tersebut, dokter kemudian mencoba untuk menyaring lemak dari darah menggunakan mesin penyaring darah yang prosesnya disebut plasmapheresis.
Tapi ternyata proses ini tidak berhasil, teman-teman. Dokter pun kembali melakukan plasmapheresis untuk kedua kalinya tapi tetap tidak berhasil.
Proses plasmapheresis gagal dilakukan karena mesin penyaring lemak tersebut tersumbat oleh lemak dalam darah pasien tersbut, teman-teman.
Baca Juga : Suka Tidur dengan Kipas Angin Menyala? Hati-Hati 5 Bahaya Ini
Akhirnya dokter melakukan cara lain yang disebut bloodletting, yaitu mengambil satu liter darah laki-laki tersebut dan menggantinya dengan sel darah merah dan plasma atau bagian cair darah dari pendonor darah.
Nah, setelah melakukan prosedur bloodletting, kadar trigliserida dalam darah laki-laki ini akhirnya turun dan dokter kembali mengambil darahnya kemudian mengganti dengan cairan.
Setelah dua hari, tingkat trigliserida dalam darahnya sudah cukup rendah untuk bisa dilakukan proses plasmapheresis tanpa menyumbat mesin penyaring.
Lima hari kemudian, dokter bisa melepaskan tabung oksigen dan pasien bisa kembali bernapas tanpa menggunakan alat bantu.
Meskipun Dibutuhkan, Bisa Berbahaya Bagi Tubuh
Lemak trigliserida memang dibutuhkan oleh tubuh sebagai cadangan energi dan sebagai bentuk utama dari lemak tubuh kita.
Tapi ketika kadar trigliserida dalam tubuh sangat tinggi, hal ini bisa berbahaya bagi tubuh kita, nih, teman-teman. Salah satunya adalah risiko terkena serangan jantung hingga penyakit yang menyerang pankreas.
Hal ini terjadi karena trigliserida yang tinggi bisa membuat pengerasan asteri atau penebalan dinding arteri.
Baca Juga : Wah, Ada Sindrom Rambut Susah Disisir! Apa Penyebabnya?
Nah, untuk menghindari trigliserida tinggi dalam tubuh, kita bisa melakukan beberapa cara, lo, salah satunya adalah mengonsumsi makanan penurun trigliserida setiap hari.
Berbagai sayuran hijau, berbagai buah, dan jenis sayuran berwarna lainnya seperti pisang, ubi jalar, dan buah bit bisa menurunkan kadar trigliserida.
Kacang-kacangan seperti kacang kenari dan berbagai sumebr yang mengandung asam lemak omega 3 ini juga bisa membantu menurunkan lemak trigliserida dalam tubuh.
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat,Live Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR