Mereka sampai di rumah ibu peri ular. Peri ular mengetuk pintu. Ibunya membuka pintu. Peri ular berkata pada Li, “Masuklah kakakku!”
“Kau sekarang punya kakak?” tanya ibu peri ular curiga.
“Pemuda ini bernama Li. Dia sekarang menjadi kakakku karena dia menyelamatkan hidupku tadi.”
Baca Juga : Bisakah Kamu Temukan Kucing di 10 Gambar Ini? Kalau Bisa, Kamu Hebat!
Peri ular menceritakan pertolongan Li padanya. Ibu peri ular lalu menawarkan Li kopi.
"Terimakasih, Bu. Tapi maaf, saya sedang terburu-buru," tolak Li ramah.
"Setidaknya istirahat sebentar," usul wanita itu. "Ibu tidak bisa membiarkan seorang tamu pergi tanpa mengambil sesuatu. Aku akan memberikanmu makanan untuk di perjalanan!"
Baca Juga : Ketika Kekurangan Oksigen, Wajah Jadi Keunguan Atau Kebiruan, Apa Sebabnya?
"Terimakasih, Bu. Aku tidak perlu apa-apa," jawabnya. "Tapi di gerbang itu ada sepotong kecil cermin. Jika Ibu bersedia memberikannya padaku, aku sangat berterimakasih."
Ibu Peri ular tidak ingin memberikan benda itu. Namun putrinya marah.
“Ibu, Li telah menyelamatkan nyawaku. Kenapa Ibu tak mau memberikannya benda tak berharga itu?” ujar peri ular.
Baca Juga : Suka Trik? Yuk, Coba Ikuti Tes Ajaib yang Bisa Membaca Pikiran Kita!
Dengan terpaksa, ibu peri ular memberikan cermin kecil itu.
Li pergi membawa cermin itu. Di perjalanan, ia memandangi cermin itu dan melihat semua sisinya.
“Apa kegunaan benda ini untukku?” gumam Li bingung.
Baca Juga : Apa Itu Infeksi Bakteri E. coli? Kenali Penyebab dan Pencegahannya
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR