Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini berjudul Peri Ular dan Cermin Ajaib.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
------------------------------------------
Baca Juga : Dongeng Anak: Dumdum si Keledai Terkecil
Seorang penebang kayu miskin mempunyai seorang putra bernama Li. Tukang kayu ini sudah lama sakit parah. Suatu hari, di saat penyakitnya semakin parah, ia berpesan pada Li.
"Jika Ayah meninggal, kau harus melanjutkan pekerjaan Ayah. Setiap hari, pergilah ke hutan untuk menebang kayu. Setiap pohon bisa kau tebang, kecuali sebatang pohon yang tumbuh di tepi hutan. Pohon itu harus kau selamatkan.”
Baca Juga : Pernapasan Hewan Mamalia Sama dengan Manusia, Bagaimana dengan Mamalia Laut?
Beberapa hari kemudian ayah Li meninggal. Li memakamkannya dengan hati sangat sedih. Sesuai pesan ayahnya, Li melanjutkan pekerjaan sebagai penebang kayu. Setiap hari ia menebang pohon dan menjual kayu bakar.
Suatu hari, ia teringat pesan ayahnya dan mulai bertanya-tanya sendiri. Mengapa sebatang pohon di tepi hutan itu tak boleh ditebang?Untuk sementara, Li hanya bergumam penasaran.
Baca Juga : Di Ruang Anechoic, Kita Bisa Mendengar Suara Detak Jantung Sendiri, lo!
Akan tetapi, pada suatu hari, Li sudah tak dapat menahan rasa penasarannya lagi. Li mengambil kapaknya dan ingin menebang pohon di tepi hutan itu. Namun keanehan terjadi ketika Li mengangkat kapaknya untuk menebang pohon itu.
Pohon itu seolah olah punya kaki dan mulai mundur. Pukulan kapak Li hanya mengenai udara. Pemuda itu berlari mengejar pohon, namun sampai malam tiba ia tak bisa menangkapnya.
Baca Juga : Pada Kondisi Autoimun, Sistem Imun di Tubuh Berubah, Apa Itu Autoimun?
Li akhirnya mengikat kudanya di sebatang pohon. Ia lalu memanjat sebatang pohon rindang dan menenangkan diri sambil menunggu pagi tiba. Ketika akhirnya matahari terbit, Li turun dari pohon. Ia sangat terkejut karena kuanya hilang.
"Tidak masalah, aku pergi dengan berjalan kaki saja," kata Li sambil berjalan mendekati pohon yang kemarin ia kejar.
Baca Juga : Dongeng Bona and Friends: Penyanyi Idola
Begitu tahu Li mendekat, pohon itu seakan tahu. Ia seketika berlari menjauhi Li. Li dan dapat menyusulnya.
Pada hari ketiga, Li kembali bersiap untuk mengejar pohon itu. Namun tiba-tiba ia melihat seekor ular dan seekor gajah berkelahi. Ia berdiri dan menyaksikan pertempuran itu sampai akhirnya si ular nyaris tertusuk gading gajah.
Baca Juga : Bangun Pagi Bisa Membuat Kita Berumur Panjang, Ini Penjelasannya
Entah mengapa, Li merasa iba pada ular itu. Ia lalu membuat bunyi gaduh dengan mengetuk ketuk kayu bakar. Ia juga meniru suara kawanan gajah yang berlari panik. Seketika, gajah itu ikut panik dan lari meninggalkan ular itu.
Li siap-siap untuk pergi juga, namun ia mendengar ular itu berkata,
“Terimakasih untuk pertolongamu, pemuda baik.”
Baca Juga : Peristiwa Langit Menakjubkan yang Jarang Terjadi, Pernah Lihat?
Li tak menyangka, ternyata ular itu yang berbicara.
“Ikutlah aku. Aku akan memberikan hadiah sebagai rasa terimakasihku,” kata ular itu lagi. Maka merekapun berjalan beriringan.
Di tengah jalan, mereka beristirahat di dekat mata air. Ular itu berkata,
"Tetaplah di sini saat aku mandi. Apa pun yang terjadi, jangan takut."
Baca Juga : Tips Mudah Mengetik Cepat dengan 10 Jari, Pernah Coba?
Ular itu lalu meluncur ke dalam air. Seketika, terjadi badai di air. Kilat pun menyala dan guntur bergemuruh. Li berusaha menenangkan dirinya sesuai pesan ular tadi.
Dan beberapa saat kemudian, suasana kembali tenang. Namun Li kembali terkejut, karena ular itu muncul dari dalam air dalam bentuk peri cantik. Li baru tahu kalau ia adalah peri ular. Mereka lalu melanjutkan perjalanan.
Baca Juga : Serangan Hiu Meningkat dalam Beberapa Tahun Terakhir, Ini Sebabnya
Ketika sudah tiba di dekat rumahnya, peri ular itu berkata pada Li,
"Kita akan tiba di rumah ibuku. Ketika ibuku membuka pintu, aku akan memanggilmu ‘kakak’. Kau masuklah ke dalam rumah. Kau akan ditawari kopi, tapi jangan terima. Di dekat gerbang, kau akan menemukan sepotong cermin. Mintalah cermin itu pada ibuku. Ibuku akan memberikannya padamu!”
Baca Juga : Karakter Kucing dalam Kartun Paling Populer, Kesukaanmu yang Mana?
Mereka sampai di rumah ibu peri ular. Peri ular mengetuk pintu. Ibunya membuka pintu. Peri ular berkata pada Li, “Masuklah kakakku!”
“Kau sekarang punya kakak?” tanya ibu peri ular curiga.
“Pemuda ini bernama Li. Dia sekarang menjadi kakakku karena dia menyelamatkan hidupku tadi.”
Baca Juga : Bisakah Kamu Temukan Kucing di 10 Gambar Ini? Kalau Bisa, Kamu Hebat!
Peri ular menceritakan pertolongan Li padanya. Ibu peri ular lalu menawarkan Li kopi.
"Terimakasih, Bu. Tapi maaf, saya sedang terburu-buru," tolak Li ramah.
"Setidaknya istirahat sebentar," usul wanita itu. "Ibu tidak bisa membiarkan seorang tamu pergi tanpa mengambil sesuatu. Aku akan memberikanmu makanan untuk di perjalanan!"
Baca Juga : Ketika Kekurangan Oksigen, Wajah Jadi Keunguan Atau Kebiruan, Apa Sebabnya?
"Terimakasih, Bu. Aku tidak perlu apa-apa," jawabnya. "Tapi di gerbang itu ada sepotong kecil cermin. Jika Ibu bersedia memberikannya padaku, aku sangat berterimakasih."
Ibu Peri ular tidak ingin memberikan benda itu. Namun putrinya marah.
“Ibu, Li telah menyelamatkan nyawaku. Kenapa Ibu tak mau memberikannya benda tak berharga itu?” ujar peri ular.
Baca Juga : Suka Trik? Yuk, Coba Ikuti Tes Ajaib yang Bisa Membaca Pikiran Kita!
Dengan terpaksa, ibu peri ular memberikan cermin kecil itu.
Li pergi membawa cermin itu. Di perjalanan, ia memandangi cermin itu dan melihat semua sisinya.
“Apa kegunaan benda ini untukku?” gumam Li bingung.
Baca Juga : Apa Itu Infeksi Bakteri E. coli? Kenali Penyebab dan Pencegahannya
Ketika dia menggosok permukaan cermin, tiba-tiba keluar asap, dan muncullah jin yang sangat besar. Li sangat ketakutan dan tidak tahu harus lari kemana. Namun jin dengan mata dan mulut besar itu berkata,
“Apa yang tuanku inginkan?”
Li berusaha menenangkan dirinya. Ia lalu memberanikan diri meminta makanan. Maka dalam sekejap, makanan paling lezat tersedia di hadapannya. Jin itu lalu menghilang.
Baca Juga : 640 Tim Ikuti MILO Football Championship 2019, Apa Tim Kamu Termasuk?
Kini Li menjadi semakin penasaran. Setelah kenyang makan, maka ia kembali menggosok permukaan cermin itu. Jin itu keluar lagi,
“Apa yang tuanku inginkan?” tanya Jin itu.
Karena bingung, Li mengatakan ia ingin punya sebuah istana. Dan lihatlah! Dalam sekejab, muncul bangunan istana indah di depannya. Jauh lebih indah dari istana sultan di kerajaan itu. Jin itu lalu menghilang.
Baca Juga : 3 Masalah Ini Sering Terjadi pada Telinga, Jaga Kesehatan Telinga, yuk!
Li sangat kagum pada kemampuan Jin itu. Kini ia bingung harus minta apa lagi. Tiba tiba, ia teringat bahwa sultan mempunyai seorang putri cantik bernama Salma. Li kembali menggosok cermin ajaib itu dan Jin keluar lagi.
“Apa yang tuanku inginkan?” tanya Jin.
Li lalu berkata, ia ingin berkenalan dengan Putri Salma. Dan ajaib! Seketika Li telah berada di taman istana Putri Salma. Betapa terkejutnya putri cantik itu. Li juga terkejut. Ia menceritakan segalanya dan meminta maaf pada Putri Salma.
Baca Juga : Keju Terbuat dari Susu, Bolehkah Kucing Makan Keju? #AkuBacaAkuTahu
Sang putri terkesan pada Li yang sopan. Mereka pun berkenalan dan menjadi berteman.
Pada suatu hari, Putri Salma berkata ingin melihat istana milik Li. Semula Li tidak berani mengajak Putri Salma keluar dari istana ayahnya.
“Istanaku terletak jauh dari istana ayahmu. Penghuni istana ini akan cemas mencarimu kalau kau menghilang,” ujar Li.
Baca Juga : Tersiram Air Panas? Ini 3 Bahan Alami untuk Menyembuhkan Bekas Lukanya
Namun sang putri terus memaksa. Li akhirnya memanggil Jin, dan Jin membawa Li dan Putri Salma ke istana Li.
Seperti dugaan Li, penghuni istana, termasuk Sultan, heboh karena sang putri menghilang. Sultan segera memerintah para prajurit untuk mencari putrinya. Sultan juga memanggil seorang nenek sakti yang telah lama dikenalnya.
Baca Juga : Jadi Huruf yang Sulit Ditulis, Bisakah Kamu Menulis Huruf Ini dengan Benar?
Nenek sakti itu menyarankan Sultan untuk membuat peti besar yang dilapisi timah. Ia juga minta diletakkan di dalam peti itu, lalu dilemparkan ke laut. Ia berjanji akan menemukan Putri Salma.
Para tukang di istana dikerahkan untuk membuat peti berlapis timah. Nenek sakti itu lalu masuk ke dalamnya dan dibuang ke laut. Beberapa saat kemudian, peti itu terdampar di pantai di kota dekat istana Li berdiri.
Baca Juga : Inilah Karakter Penting di Film Captain Marvel, Cari Tahu, yuk!
Beberapa nelayan melihat peti itu. Mereka menyeretnya sampai ke darat. Ketika mereka membuka peti itu, muncullah nenek sakti itu.
“Mengapa Nenek berada di dalam kotak timah?” tanya para nelayan heran.
Nenek sakti pura pura menangis sedih.
Baca Juga : Ternyata, Ini Fungsi Bintil di Huruf F dan J pada Papan Ketik
"Musuhku sungguh kejam. Aku dibuang ke laut begini! Apakah ada yang bisa menolongku di kota ini...”
Para nelayan merasa iba.
“Di sana ada istana Li yang kaya raya. Dia pasti mau menolong Nenek,” kata para nelayan itu. Mereka lalu mengantar nenek sakti itu.
Baca Juga : Ada Burung yang Tidur Sambil Terbang, Bagaimana Ia Melakukannya?
Tiba di istana Li, nenek itu mengetuk pintu. Putri Salma mendengar dari kamarnya di atas dan bertanya, apa yang ia inginkan.
Wanita tua itu mengenali suara Putri Salma.
“Hamba hanya ingin menjadi pelayan di istana ini.”
"Tunggulah, akan aku bukakan pintu,” seru Li. Ia membukakan pintu dan mengijinkan nenek itu menjadi pelayannya.
Baca Juga : Kebanyakan Tidur Berakibat Buruk bagi Tubuh, Ini 5 Dampaknya
Di dalam istana, nenek sakti itu menjadi curiga karena ia tak melihat ada juru masak dan pelayan. Namun ada makanan-makanan mahal di meja makan. Pada saat Li sibuk menyiapkan piring makan, nenek sakti bertanya pada Putri Salma.
“Darimana semua makanan yang banyak itu?”
“Ada Jin yang menyiapkan semuanya. Tapi aku tidak tahu, dimana Jin itu tinggal,” kata Putri Salma tanpa curiga.
Baca Juga : Sedang Sedih? Lakukan 4 Hal Ini untuk Meredakan Kesedihanmu
“Coba tanyakan pada temanmu itu. Mungkin Jin itu tinggal di sebuah benda ajaib. Mintalah benda itu padanya sebagai tanda persahabatan kalian,” bujuk si nenek.
Putri Salma jadi ikut penasaran. Maka ia pun bertanya pada Li. Pemuda baik hati itu tidak curiga sama sekali. Ia bercerita tentang cermin ajaib pemberian peri ular. Li dengan senang hati memberikan cermin ajaib itu.
Baca Juga : Meski Lucu, Kucing yang Suka Menjulurkan Lidah Juga Perlu Diwaspadai
“Bawalah cermin ini ke istanamu. Kapan pun kau ingin bermain di istanaku, kau tinggal menggosok cermin ini dan meminta Jin membawamu ke sini,” kata Li.
Nenek sakti melihat kesempatan baik itu. Ketika akan makan siang bersama Li, Putri Salma meletakkan cermin itu di atas meja. Diam-diam nenek itu mengambilnya. Ia lalu pura-pura terbatuk-batuk dan meminta ijin menjauh dari meja makan.
Baca Juga : Meski Lucu, Kucing yang Suka Menjulurkan Lidah Juga Perlu Diwaspadai
Di sudut istana, nenek sakti itu menggosok cermin dan keluarlah Jin.
“Apa yang tuanku inginkan?” tanya Jin itu.
"Bawa aku dan Putri Salma kembali ke istana ayahnya. Lalu, bakar juga istana ini!"
Jin melakukan semua yang diperintah nenek sakti itu. Dalam sekejap, Putri Salma yang sedang makan menghilang dari meja makan.
Baca Juga : Kucing Suka Menempelkan Kepalanya pada Siapa Saja, Kenapa, ya?
Nenek itu pun menghilang bersamanya. Li sangat terkejut. Apalagi, sesaat kemudian, api besar melahap istana itu. Dengan susah payah Li berhasil keluar dari istana. Para nelayan membantu memadamkan api. Namun api tak bisa dipadamkan.
Istana itu akhirnya habis terbakar. Li memeriksa puing puing istana itu. Ia menemukan jepit rambut emas milik Putri Salma yang terjatuh di lantai yang hangus. Li membersihkan jepit rambut itulalu menyimpannya.
Baca Juga : Kucing Suka Menempelkan Kepalanya pada Siapa Saja, Kenapa, ya?
Li sangat sedih. Ia lalu mengembara, mencari kota tempat Putri Salma tinggal. Dari kota ke kota ia mencari berita tentang Putri Salma. Sampai akhirnya, ia berhasil tiba di istana milik Sultan, ayah Putri Salma.
Li datang ke dapur istana dan melamar pekerjaan sebagai koki. Ia mengaku bisa memasak makanan lezat. Kebetulan, koki istana sedang tidak sehat. Ia ingin sekali beristirahat. Maka ia sangat senang ketika Li bersedia menggantikannya memasak hari itu.
Baca Juga : Film Captain Marvel Berlatar Waktu 1990-an, Apa Alasannya, ya?
Si juru masak sangat puas melihat hasil masakan Li. Ia membawa makanan untuk Putri Salma. Ia tak tahu, diam-diam, Li telah meletakkan hiasan rambut Putri Salma di bawah makanan yang dibawa itu.
Ketika melihat jepit rambutnya itu, Putri Salma tahu bahwa Li ada di istananya. Ia bertanya pada pelayan dapur. Pelayan bercerita tentang seorang pemuda yang membantu koki istana memasak. Putri Salma lalu meminta ijin pada ayahnya untuk memiliki pelayan pribadi. Ayahnya mengijinkan.
Baca Juga : Berapa Lama Kucing Hamil dan Bagaimana Ciri-Ciri Sebelum Melahirkan?
Li akhirnya bisa membawa sendiri secangkir teh dan kue untuk Putri Salma. Mereka sangat terharu dan gembira karena bisa bertemu lagi. Mereka lalu berunding untuk menemukan cermin ajaib itu lagi. Mereka harus berhati-hati karena nenek sakti kini tinggal di rumah kecil di belakang istana.
Sementara itu, di gudang bawah tanah istana, terdapat kerajaan tikus. Rakyat tikus di kerajaan itu semula cukup banyak. Namun, banyak tikus yang dimakan kucing nenek sakti. Raja Tikus tidak memilik cukup tentara untuk menjaga rakyatnya. Ia sangat sedih.
Baca Juga : Rata-Rata Suhu Tubuh Manusia 37 Derajat Celcius, Ada Manfaatnya, lo
Suatu hari, Raja Tikus melihat Li. Ia tahu kalau Li adalah sahabat Putri Salma. Raja Tikus akhirnya minta bantuan Liuntuk menyelamatkan kerajaannya dari kehancuran.
"Aku dengan senang hati akan membantumu," kata Li. "Tetapi aku sendiri sedang sedih.”
"Apa yang membuatmu sedih?" tanya Raja Tikus.
Baca Juga : Kandungan Dalam Pisang Berubah Sesuai dengan Tingkat Kematangannya, lo
Li si penebang kayu menceritakan kisah tentang cermin yang telah dicuri oleh nenek sakti yang tinggal di rumah kecil di belakang istana.
"Masalah itu mudah diselesaikan,” kata Raja Tikus. Ia memanggil semua tikus. Raja Tikus bertanya,siapa di antara mereka yang sering masuk kekamar nenek sakti. Apakah mereka tahu di mana cermin itu tersembunyi?
Baca Juga : Perbedaan Buaya, Aligator, Caiman, dan Gharial #AkuBacaAkuTahu
Sekor tikus timpang tua tertatih-tatih, membungkuk rendah di depan raja tikus. Ia berkata bahwa ia melihat nenek sakti itu meletakkan cermin itu di bawah bantal setiap malam. Raja tikus memerintahkan dia untuk segera mengambilnya.
Dua tikus lain menawarkan bantuan karena tikus itu begitu tua dan lemah. Mereka menggendongnya menuju rumah di belakang istana.
Baca Juga : Aligator Seberat 317 Kilogram Ditemukan Di Saluran Irigasi di Georgia
Setiba di rumah itu, mereka melihat nenek sakti itu baru saja selesai makan malam.
"Kita beruntung, ada sisa makanan!” kata tikus lumpuh. Mereka memakan sisa makanan sambil menunggu nenek itu tertidur pulas.
Baca Juga : Selain Manusia, Anjing Juga Berperan Dalam Kepunahan Hewan Liar
Begitu nenek itu tertidur, tikus lumpuh itu naik ke atas tempat tidur dan menggelitik hidung wanita tua itu dengan ekornya. Nenek sakti itu bersin dengan sangat keras sampai kepalanya terangkat dari bantal.
Pada saat itu, tikus lain menarik cermin dari bawah bantal. Setelah itu mereka membopong tikus lumpuh itu dan bergegas pergi membawa cermin.
Li sangat senang mendapatkan kembali cermin ajaibnya. Diam-diam, dia lalu membawa pergi kucing si nenek sakti sehingga tidak menyerang rakyat tikus lagi.
Baca Juga : Jangan Gunakan Plester untuk Atasi Kaki Lecet Akibat Sepatu Baru
Sekarang Li mengeluarkan cermin dan menggosoknya. Seketika Jin muncul dan berkata,
“Apa yang tuanku inginkan?”
Li meminta baju dari emas dan sepasukan tentara yang kuat. Seketika, pakaiannya berubah menjadi mewah seperti pakaian pangeran. Seekor kuda gagah berdiri di hadapannya. Ketika ia berjalan melangkah, muncul pasukan tentara yang sangat besar mengikutinya.
Baca Juga : Yuk, Cari Tahu Rahasia Flamingo Bisa Berdiri dengan Satu Kaki
Li memasuki kota itu dengan sangat gagah. Ia berhenti di depan gerbang istana dan prajuritnya membentuk lingkaran di sekeliling bangunan istana. Ketika Sultan melihat semua itu, ia mengira ada musuh dari kerajaan lain menyerangnya. Sultan sangat ketakutan.
Li masuk ke dalam istana menemui Sultan. Ia berkata pada Sultan, bahwa ia datang bukan untuk mengajak berperang. Melainkan untuk bertemu dengan Putri Salma. Li berkata bahwa ia dan Putri Salma selama ini sudah bersahabat. Sultan akhirnya mempertemukan putrinya dengan Li.
Baca Juga : Vitamin A Hingga K Punya Manfaat yang Berbeda Pada Tubuh Kita, lo!
Kedua sahabat itu sangat gembira. Li memanggil Jin, dan menyuruhnya membawa nenek sakti pergi jauh dari kerajaan itu. Beberapa waktu kemudian, Li menikah dengan Putri Salma. Mereka hidup bahagia dan memerintah kerajaan, menggantikan Sultan yang sudah tua.
Baca Juga : Berat dan Massa Ternyata Tidak Sama, lo, Apa Perbedaannya, ya?
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR