“Tiwul itu makanan dari tepung gaplek!” Begitulah, beramai-ramai mereka mengarang surat.
Hei, Teng Beng Sin! Siapa suruh menciumcium celanaku? Sudah nebeng bangkuku, eh menghina lagi!
Ratu Tiwul
Baca Juga : Mengapa Ada Obat yang Ditelan dan Ada Obat yang Disuntikkan?
Keesokan harinya, Teng Beng Sin menjawab:
Hei, Tiwul! Tidak dicium pun celanamu baunya kemana-mana. Idih, memang bangkumu? Bangku SD Luhur I, lagi!
Begitulah mereka berbalas-balasan, saling mengejek. Lama-kelamaan, semua bosan. Kecuali Ana yang terus bersurat-suratan dengan Teng Beng Sin.
Baca Juga : Fakta Seru Buku, Ada yang Seberat 1.500 Kilogram, lo! #AkuBacaAkuTahu
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR