Sebelum mencoba masuk ke kastil itu, mereka menyewa sebuah rumah warga desa dan tinggal beberapa hari di tempat itu.
Selama beberapa hari itu, mereka tidak mendengar apapun selain tangisan dan ratapan dari warga desa di puncak gunung itu.
"Oh, kakakku!"
"Oh, anakku!"
Pangeran Taka lalu bertanya pada salah satu warga desa itu. Apa penyebab kesedihan warga-warga desa yang menangis itu.
Baca Juga : Dongeng Bona and Friends: Gara-Gara Burung Namdur
"Anak muda, sepertinya kau datang ke tempat ini untuk mati. Rupanya kau tidak tahu apa-apa soal Putri Hening. Daerah ini ada di bawah kekuasaan Raja Dompi, ayah dari Putri Hening. Siapa pun yang ingin mencoba membuat sang putri berbicara, harus menghadap raja dulu. Jika raja mengijinkan, ia akan menyuruh pengawal menemanimu menemui sang putri. Jika kau gagal membuat putri berbicara, maka pengawal akan langsung membawamu ke kurungan bawah tanah,” ujar warga desa itu.
Ketika mendengar ini, Pangeran Taka berkata pada pelayannya,
"Rupanya kita telah tiba di akhir perjalanan kita. Sebaiknya kita tinggal beberapa hari lagi di sini. Lalu, kita pikirkan, apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Lihat saja nanti, bagaimana nasib kita.”
Baca Juga : Penyebab Tidak Bisa Menelan Obat dan Trik untuk Mengatasinya
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR