Asal Mitos Telur Berdiri Tegak Saat Ekuinoks
Mitos mengenai telur saat peristiwa ekuinoks bulan Maret dipercaya bermula dari kepercayaan masyarakat Tiongkok, nih, teman-teman.
Masyarakat Tiongkok disebut-sebut sering melakukan percobaan menyeimbangkan telur pada saat ekuinoks berlangsung.
Telur yang berdiri tegak selama peristiwa ekuinoks dipercaya sebagai salah satu simbol keseimbangan yang terjadi di Bumi.
Baca Juga : Antara Kutub Utara dan Kutub Selatan, Mana yang Lebih Dingin?
Hal ini sama seperti durasi antara siang dan malam yang seimbang saat peristiwa ekuinoks terjadi, yaitu masing-masing berlangsung selama 12 jam.
Selain itu, telur yang berdiri tegak juga melambangkan kembalinya keseimbangan ke dunia dengan kelahiran kembali setelah musim kegelapan.
Ekuinoks yang membagi hari menjadi bagian gelap dan terang dengan durasi yang sama merupakan tanda bahwa segala sesuatu yang ada di Bumi berada dalam harmoni atau kondisi yang seimbang.
Jadi peristiwa telur yang bisa berdiri saat ekuinoks hanya mitos saja, ya, teman-teman, karena kedua hal ini tidak saling berhubungan.
Nah, dengan membaca info ini, maka akan membuat teman-teman tidak mudah percaya dengan mitos maupun hoax seputar ekuinoks.
Yuk, budayakan lebih banyak membaca!
#AkuBacaAkuTahu
Source | : | Kompas.com,accuweather.com,snopes.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR