Iwanich merasa kasihan pada makhluk malang itu. Ia meraih ikan itu ke pelukannya, lalu melepaskannya ke sungai. Ikan itu meliuk-liuk lega di dalam air. Namun anehnya, ia berenang lagi ke tepi sungai dan berkata,
“Pemuda yang baik, apa yang harus kulakukan untuk membalas kebaikanmu.”
"Aku tidak menginginkan apapun," jawab Iwanich lembut. “Aku sudah senang melihatmu selamat dan bisa masuk ke sungai lagi.”
Baca Juga : Selain Obat Dokter, Bahan-Bahan Alami Juga Bisa Menyembuhkan Diare
“Kalau begitu, ambillah satu satu sisik di tubuhku. Kalau kau butuh bantuan, lemparkan sisik itu ke sungai ini, dan aku akan segera membantumu.“
Iwanich membungkuk, lalu mencabut sebuah sisik dari ikan itu. Ia menyimpan sisik itu hati-hati di lipatan sapu tangannya. Setelah mengantonginya, ia lalu kembali ke tempat kuda-kudanya untuk ia bawa pulang.
Esok harinya, Iwanich seperti biasa membawa kuda-kudanya ke padang rumput. Saat kuda-kudanya sedang merumput, ia melihat sekawanan burung berkerumun. Burung-burung itu mengeluarkan suara berisik dan terbang dengan liar kesana kemari.
Baca Juga : Ingin Mengganti Gula Pasir untuk Makanan atau Minuman? Gunakan 4 Bahan Alami Ini
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR