“Harusnya kamu merasa takut saat melihat kami!" kata kepala perampok.
"Tapi, dimana rasa takut itu?" tanya Arash bingung.
Kepala perampok heran melihat keberanian Arash. Ia berkata, "Ambillah botol air ini, tepung jagung, lemak, dan gula. Pergilah ke kuburan itu dan masaklah helwa."
Baca Juga : Memejamkan Mata Bisa Membantu Mengingat Sesuatu, Apa Sebabnya? #AkuBacaAkuTahu
"Baik," jawab Arash, lalu pergi membawa semua perlengkapan itu.
Di kuburan, ia menyalakan api dan mulai memasak helwa, sejenis kue kenyal manis dari bahan tadi. Tiba-tiba, sebuah tangan berhias gelang indah muncul dari tanah kuburan. Terdengar suara berkata, "Apa aku boleh minta?”
Arash memukul tangan itu dengan sendok, "Tidak boleh! Aku harus memberi helwa ini pada orang hidup dulu, barulah orang mati."
Baca Juga : Terlalu Sering Mencuci Tangan Justru Tidak Baik, Benarkah Begitu?
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR