Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar ingin membaca cerita misteri hari ini.
Cerita misteri hari ini bercerita tentang Takut.
Penasaran? Yuk, langsung saja kita baca cerita misteri hari ini.
---------------------------------------------
Baca Juga : Mengapa Kita Punya Pusar? Cari Tahu Fakta Tentang Pusar, yuk!
Arash adalah seorang pemuda pemberani. Ia tidak tahu apa arti rasa takut itu. Suatu hari, ia bertualang dan mencari tahu arti dari rasa takut. Saat masuk ke hutan di pegunungan, ia bertemu puluhan perampok yang mengelilingi api unggun. Arash menyapa ramah. Kepala perampok heran,
"Tidak ada manusia yang berani melewati tempat ini. Mengapa kau berani menjelajah hutan ini sendirian?”
"Aku sedang mencari arti rasa takut. Apakah kalian tahu?” tanya Arash.
Baca Juga : Bolehkah Kita Mengisi Daya Baterai Ponsel Semalaman Saat Tidur?
“Harusnya kamu merasa takut saat melihat kami!" kata kepala perampok.
"Tapi, dimana rasa takut itu?" tanya Arash bingung.
Kepala perampok heran melihat keberanian Arash. Ia berkata, "Ambillah botol air ini, tepung jagung, lemak, dan gula. Pergilah ke kuburan itu dan masaklah helwa."
Baca Juga : Memejamkan Mata Bisa Membantu Mengingat Sesuatu, Apa Sebabnya? #AkuBacaAkuTahu
"Baik," jawab Arash, lalu pergi membawa semua perlengkapan itu.
Di kuburan, ia menyalakan api dan mulai memasak helwa, sejenis kue kenyal manis dari bahan tadi. Tiba-tiba, sebuah tangan berhias gelang indah muncul dari tanah kuburan. Terdengar suara berkata, "Apa aku boleh minta?”
Arash memukul tangan itu dengan sendok, "Tidak boleh! Aku harus memberi helwa ini pada orang hidup dulu, barulah orang mati."
Baca Juga : Terlalu Sering Mencuci Tangan Justru Tidak Baik, Benarkah Begitu?
Tangan itu seketika menghilang, namun gelang berhias permatanya terjatuh. Arash kembali ke tempat perampok, membawa helwa dan gelang tadi.
"Apa kau sudah menemukan rasa takut?" tanya mereka.
"Belum!" jawabnya. "Hanya ada tangan siluman tanah yang meminta helwa. Tapi kupukul tangan itu dan langsung menghilang!”
Baca Juga : Fosfor Bisa Membuat Benda Menyala dalam Gelap, Bagaimana Caranya?
Para perampok tercengang. Kepala perampok berkata, "Turunlah dari gunung ini dan pergilah ke laut. Kau bisa menemukan rasa takut di sana!”
Arash lalu turun dari gunung. Di tengah jalan, ia berpapasan dengan pemuda bangsawan. Pemuda itu melihat gelang permata yang kini terpasang di pergelangan tangan Arash.
“Hei, itu gelangku! Akan aku persembahkan untuk Putri Sultana!” kata pemuda itu sambil mencoba merebut gelang itu.
Baca Juga : Bolehkah Kita Membersihkan Kedua Telinga dengan Sabun saat Mandi?
Arash menahan gelang di tangannya. “Ini milikku!”
Karena mereka bertengkar, warga desa membawa mereka ke rumah Hakim. Hakim meminta bukti kalau gelang itu milik salah satu dari mereka. Namun keduanya tak bisa membuktikan.
“Kalau begitu, gelang ini akan aku simpan. Siapa yang datang lagi dengan membawa bukti, gelang ini akan kuberikan padanya,” kata Hakim.
Baca Juga : Mengapa Kita Mengantuk Saat Mendengar Suara Hujan, ya? #AkuBacaAkuTahu
Arash lalu melanjutkan perjalanannya sampai tiba di tepi laut. Di sana, ia melihat sebuah kapal yang terombang-ambing heboh. Para penumpangnya berteriak ketakutan. Arash berseru, “Apakah ada rasa takut di sana?”
Para penumpang tidak menjawab. Mereka terus berteriak ketakutan, "Toloong... Kami akan tenggelaaam... Ada sesuatu di dasar laut!“
Arash bergegas melompat dan menyelam ke dasar laut. Di sana, ia melihat gadis siluman air sedang mengguncang kapal. Arash berkelahi dengannya. Tak lama, gadis siluman itu lari meninggalkan kapal. Kapal itu kembali tenang. Arash muncul di permukaan air.
Baca Juga : Bagaimana Hewan Nokturnal Melihat dalam Gelap? #AkuBacaAkuTahu
“Aku tidak menemukan rasa takut di dasar laut,” gumamnya kecewa.
Setiba di darat, Arash berjalan ke sebuah taman dan beristirahat di dekat kolam air mancur. Saat itu mendaratlah dua ekor merpati di tepi kolam. Seketika mereka berubah menjadi dua gadis cantik. Ternyata, mereka adalah gadis siluman tanah dan gadis siluman laut. Mereka bercakap akrab.
“Aku bertemu seorang pemuda pemberani. Ia membuat helwa di kuburan. Ketika aku julurkan tanganku, dia memukul tanganku tanpa takut,” kata gadis siluman tanah sambil tertawa.
Baca Juga : Scotty Jadi T-Rex Terberat yang Pernah Ditemukan, Berapa Beratnya?
“Aku juga bertemu pemuda pemberani. Ketika aku mengguncang-guncang sebuah kapal, pemuda ini mengajakku berkelahi. Aku biarkan dia menang,” kata gadis siluman laut sambil tertawa juga.
Arash segera muncul di situ. "Akulah pemuda itu," katanya.
“Selamat datang, pemuda pemberani,” sambut kedua gadis itu ceria.
Baca Juga : Banyak yang Tidak Suka, Kacang Polong Punya Berbagai Manfaat untuk Tubuh, lo!
Arash lalu bercerita soal gelang yang ia temukan. Juga tentang pemuda bangsawan yang mengakui gelang itu sebagai miliknya.
“Gelang itu sengaja aku tinggalkan untukmu, karena kau sangat berani. Gelang itu sepasang, jadi kau punya bukti untuk mengambil gelang pertama,” jelas gadis siluman tanah.
Kedua gadis siluman itu membawa Arash ke sebuah gua yang penuh harta karun. Gadis siluman tanah mengambil pasangan gelangnya dan memberikannya pada Arash.
Baca Juga : Ada Daging Ikan Tuna Berwarna Merah, Apa Bedanya dengan Tuna Putih?
“Kalau kau mau tinggal bersama kami, harta karun di gua ini bisa kau ambil sesukamu,” kata gadis siluman laut.
“Maaf, aku harus pergi mencari arti rasa takut,” kata Arash.
“Kalau begitu, selamat jalan pemuda pemberani. Semoga kau beruntung!” kata kedua gadis itu sambil menjentikkan jari mereka.
Baca Juga : Bisa Bersuara Keras, Jangkrik Punya Pengeras Suara di Tubuhnya
Dalam sekejap, Arash sudah tiba di rumah Hakim. Ia memperlihatkan gelang kedua itu, dan Hakim mengembalikan gelang pertamanya. Begitu kedua gelang itu sudah di tangannya, tiba-tiba Arash berpindah tempat lagi.
Kini Arash sudah berada di depan istana megah. Ternyata, sedang ada antrian pemuda dari berbagai negeri. Semuanya membawa hadiah mahal dan indah agar bisa makan malam dengan Putri Sultana, putri raja negeri itu.
Baca Juga : Wah, Ternyata Kita Bisa Jadi Penolong Pertama, Bagaimana Caranya?
Ternyata, gelang yang dibawa Arash adalah benda yang paling indah dan disukai Putri Sultana. Arash pun berhak makan malam di istana itu. Namun, Arash berkata pada Putri Sultana, “Maaf, Putri. Aku tak bisa makan malam di sini, karena harus pergi mencari arti rasa takut.”
Putri Sultana adalah putri yang cerdas. Ia suka pada Arash yang pemberani. “Kau akan menemukan rasa takut di istana ini,” janjinya. Maka, Arash pun bersedia makan malam di istana itu.
Baca Juga : Wah, Kolam Renang Ternyata Bisa Menularkan Penyakit pada Kita!
Putri Sultana lalu memanggil koki istana dan membisikkan sesuatu. Pada saat makan malam tiba, koki membawa wadah sup yang besar dan tertutup sebagai hidangan pembuka.
“Silakan diambil supnya,” kata Putri Sultana.
Arash membuka tutup wadah sup. Tiba-tiba, beberapa ekor kelelawar besar terbang keluar dari wadah sup. Kejadian itu sungguh tak terduga. Arash sangat terkejut. Jantungnya berdebar dan wajahnya sempat pucat.
Baca Juga : Sejarah Film Dunia Berawal dari Video Berdurasi 46 Detik, lo!
“Lihat! Itulah yang disebut rasa takut," seru Putri Sultana.
Walau hanya sekejap, Arash kini mengerti arti rasa takut itu. Arash kagum pada Putri Sultana yang cerdas. Beberapa waktu kemudian, Arash dan Putri Sultana menikah. Mereka hidup bahagia selamanya.
Cerita: Cerita misteri Turki (Dok. Majalah Bobo)
Baca Juga : Ada yang Tidak Bisa Mengenali Suara Orang yang Bahkan Ia Kenal, Kenapa Begitu? #AkuBacaAkuTahu
Lihat juga video ini, ya!
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR