Bobo.id – Ada sebagian orang yang sangat senang ketika hujan turun.
Selain karena aroma khas yang muncul, hujan menjadi saat paling tepat untuk tidur dengan nyenyak.
Baca Juga : Bisa Bersuara Keras, Jangkrik Punya Pengeras Suara di Tubuhnya
Ketika mendengar suara hujan, kita langsung akan merasa mengantuk.
Hmm, kenapa bisa begitu, ya? Kita cari tahu alasannya, yuk!
Baca Juga : Suara Kita Cenderung Lebih Keras saat Gunakan Earphone, Kenapa, ya?
Suara Hujan Bisa Membuat Tidur Nyenyak
Dalam otak, kita akan mengartikan berbagai jenis suara yang didengar baik saat terbangun atau tertidur sebagai sesuatu yang berbahaya atau tidak.
Suara yang keras atau bervolume tinggi cenderung lebih sulit untuk diabaikan.
Selain itu juga terkait dengan karakter suara, karakter suara ini yang merangsang otak kita untuk mengaktifkan sensor bahaya sehingga akan membangunkan dari tidur atau tidak.
Baca Juga : Ada yang Tidak Bisa Mengenali Suara Orang yang Bahkan Ia Kenal, Kenapa Begitu? #AkuBacaAkuTahu
Walau suara hujan terdengar lebih berisik atau keras saat turun dengan deras, otak menerima suara itu bukan sebagai sebuah ancaman.
Yap, jenis suara hujan tidak mengaktifkan sensor bahaya pada otak kita.
Suara hujan ini justru dapat meredam suara lain yang merangsang agar kita terbangun, misalnya suara kendaraan yang berlalu. Sehingga kita akan tetap terlelap tidur, teman-teman.
Baca Juga : Selain 'Meong', Inilah Sebutan Suara Kucing dari Berbagai Negara, Bisa Tiru?
Nah, karena sifatnya yang khas inilah hujan digolongkan ke dalam jenis white noise.
Apa itu White Noise?
White noise adalah suara yang dapat didengar dengan frekuensi antara 20 hingga 20.000 Hertz (Hz) serta memiliki amplitudo serta intensitas yang sama.
Baca Juga : Mengapa Suara Sendawa Terdengar Keras? Cari Tahu Proses Sendawa, yuk!
White noise merupakan jenis kebisingan yang dihasilkan dengan menggabungkan suara dari semua frekuensi yang berbeda secara bersamaan.
Kata “white” yang berarti putih ini digunakan untuk menggambarkan jenis kebisingan ini yang mirip dengan cara kerja cahaya putih.
Cahaya putih adalah cahaya yang terdiri dari semua warna (frekuensi) kemudian digabungkan menjadi satu.
Baca Juga : Ada yang Bersuara Merdu saat Bernyanyi dan Ada yang Tidak, Kenapa, ya?
Dengan cara yang sama, white noise adalah kombinasi dari semua frekuensi suara yang berbeda.
Dapat disederhanakan sebagai 20.000 nada yang dimainkan secara bersamaan.
Karena terdiri dari banyak frekuensi, white noise dapat meredam atau menutupi suara yang lain.
Baca Juga : Mengapa Suara Kita Berubah Setelah Menghirup Gas Helium dari Balon?
Misalnya, jika ada dua orang yang berada di depan kita sedang berbicara, otak akan langsung memilih salah satu dari dua suara tersebut untuk benar-benar didengarkan.
Begitu pun bila ada tiga atau empat orang, kita masih bisa memilih salah satu untuk mendengarkannya dengan sungguh.
Namun, apabila ada 1.000 orang berbicara secara bersamaan, maka otak kita tidak akan bisa memilih salah satunya.
Baca Juga : Di Ruang Anechoic, Kita Bisa Mendengar Suara Detak Jantung Sendiri, lo!
Karena, 1.000 suara tersebut akan terdengar menjadi satu kesatuan suara atau white noise.
Begitu juga, apabila sedang terjadi keributan di luar rumah. Saat tidak ingin mendengarkan keributan tersebut, kita akan memilih untuk menyalakan televisi atau kipas angin.
Suara televisi atau kipas angin ini akan menenggelamkan suara keributan yang terjadi di luar rumah.
Baca Juga : Benarkah Kita Tidak Bisa Mendengar Suara Ledakan di Ruang Angkasa?
Suara yang dihasilkan televisi dan kipas angin ini menghasilkan kebisingan putih yang baik.
Nah, berikut ini beberapa jenis white noise lainnya:
1. Suara alam seperti suara hujan, deburan ombak, suara jangkrik, dan suara angin yang berhembus di hutan
2. Suara mesin misalnya suara pendingin ruangan (AC), kipas angin, atau suara mesin pencuci baju.
Nah, sekarang teman-teman jadi memahami, kan, apa yang disebut dengan white noise.
Kalau kamu banyak membaca, makin banyak juga apa yang kamu temukan. #AkuBacaAkuTahu
Baca Juga : Tanggal Kedaluwarsa pada Obat Berbeda dengan yang Ada pada Makanan dan Minuman, lo!
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | howstuffworks.com,Hello Sehat |
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR