Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mengalami sesak napas?
Pasti hal pertama yang teman-teman pikirkan saat mengalami sesak napas adalah tubuh kita tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup.
Baca Juga : Ternyata Inilah Penyebabnya Kenapa Kita Sering Merasa Sesak di Dada Saat Bersedih
Teman-teman pasti sudah tahu kalau kita membutuhkan oksigen untuk bernapas.
Apakah teman-teman pernah mendengar istilah anoksia?
Baca Juga : Di Silent Airport, Tidak Ada Pengumuman Keberangkatan, Kenapa, ya?
Anoksia adalah kondisi saat tubuh kita tidak mendapatkan asupan oksigen sama sekali. Hal ini tentunya sangat gawat dan bisa menimbulkan dampak yang membahayakan.
Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang anoksia!
Baca Juga : 5 Hewan Peliharaan Ini Baik untuk Kesehatan, Apa Kamu Pelihara Salah Satunya?
Mengenal Anoksia
Anoksia adalah kondisi ekstrem yang terjadi ketika tubuh sudah benar-benar kehilangan simpanan oksigen.
Anoksia biasanya tidak terjadi secara tiba-tiba, teman-teman. Anoksia merupakan hasil berkembangnya kondisi hipoksia yang tidak ditangani.
Baca Juga : Di Norwegia Ada Restoran Bawah Laut Terbesar, Tertarik Mencobanya?
Hipoksia adalah kondisi jaringan tubuh yang kekurangan asupan oksigen.
Setiap sel, jaringan, dan organ dalam tubuh kita membutuhkan oksigen agar bisa berfungsi baik.
Ketika tubuh benar-benar kehabisan cadangan oksigen, organ-organnya bisa mengalami luka yang dikenal dengan kerusakan hypoxic-anoxic.
Baca Juga : Kenapa Mendengar Musik Terlalu Lama dengan Suara Keras Menggunakan Earphone Bisa Merusak Pendengaran?
Bahaya Anoksia
Otak adalah organ tubuh yang memiliki risiko kerusakan dari anoksia. Otak kita akan mengalami kerusakan berat.
Hal ini disebabkan sel-sel otak yang mati karena tidak mendapatkan oksigen.
Kerusakan otak serius bisa menyebabkan kematian jika tidak diatasi dengan cepat.
Baca Juga : Hindari Memakannya, Jika Nasi Menunjukkan 4 Hal Ini
Hanya butuh waktu sekitar 4 menit dari keadaan nol oksigen sama sekali sampai bisa menyebabkan kerusakan otak permanen atau bahkan mungkin kegagalan fungsi otak total.
Tidak hanya otak yang bisa mengalami kerusakan akibat anoksia, teman-teman.
Beberapa organ yang fungsinya mengandalkan kerja otak, seperti jantung dan ginjal, juga bisa mengalami kegagalan fungsi ketika otak kita mengalami anoksia.
Baca Juga : Dongeng Bona and Friends: Ular Pohon Jambu
Gejala Anoksia
Anoksia biasanya didahului oleh kondisi hipoksia atau gejala anoksia ringan.
Anoksia ringan bisa muncul beberapa saat setelah tubuh benar-benar kekurangan oksigen. Berikut adalah gejala-gejala yang bisa teman-teman perhatikan.
Baca Juga : Sampah Permen Karet Dapat Membuat Burung Pipit Terluka, Ini Sebabnya
Pertama, seseorang yang mengalami gejala anoksia ringan biasanya mengalami perubahan suasana hati dan kepribadian yang sangat cepat.
Ia juga akan sulit mengambil keputusan dan tidak bisa membaca situasi, menilai sesuatu, atau menarik kesimpulan.
Dalam beberapa kasus ada juga yang terlihat seperti kebingungan, sulit berkonsentrasi, tidak dapat mengingat kata, sulit berbicara, atau bahkan kehilangan ingatan.
Baca Juga : Saat Pesawat Terbang, Ada Jejak Putih Di Belakangnya, Apa Itu, ya?
Biasanya juga penderita akan merasa pusing dan tubuhnya terasa lemas. Ia juga bisa merasakan sakit kepala yang tidak biasa.
Jika kita melihatnya sekilas, gejala awal dari anoksia ringan mungkin tidak terlalu terlihat.
Baca Juga : Tidak Ada Gravitasi, Ini Dia Rahasia Astronaut Makan di Ruang Angkasa
Bahkan gejala-gejala ini mirip dengan kelelahan atau dehidrasi biasa. Namun, justru pada saat seperti itulah waktu yang sangat penting untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya.
Setelah tubuh kehabisan oksigen, maka gejala anoksia mulai muncul yang ditandai dengan kejang-kejang, berhalusinasi, hingga kehilangan kesadaran.
Baca Juga : Beda dari Biasanya, Kelelawar Ini Warnanya Putih dan Bikin Gemas!
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR