Bobo.id - Selain di darat, di laut juga ada mamalia, lo, teman-teman, yaitu paus yang salah satu jenisnya merupakan mamalia terbesar yang ada di Bumi.
Karena paus merupakan jenis mamalia, maka ia menggunakan paru-paru untuk bernapas, berbeda dengan ikan yang menggunakan insang untuk menyaring oksigen di air.
Untuk itu, paus kadang akan berenang ke permukaan dan menghirup udara yang diperlukan bagi tubuhnya.
Nah, dari penemuan ilmuwan pada tahun 2001, yaitu sisa-sisa fosil paus purba di Peru, diketahui kalau nenek moyang paus memiliki empat buah kaki di tubuhnya, teman-teman.
Baca Juga : Ilmuwan Temukan Bukti Baru Seputar 'Hari' Kepunahan Dinosaurus
Paus Purba dengan Empat Kaki
Ilmuwan menemukan fosil paus purba yang pernah hidup di Samudera Pasifik setelah melakukan penggalian di Peru.
Uniknya, fosil paus purba berusia 42,6 juta tahun ini ditemukan memiliki empat buah kaki yang terletak di bagian depan dan belakang.
Paus purba tersebut juga memiliki kuku dan ekor yang panjang seperti ekor berang-berang, lo.
Nenek moyang paus yang ditemukan di Peru ini kemudian diberi nama Peregocetus pacificus, yang artinya "paus pengembara yang mencapai Pasifik".
Baca Juga : Hewan Peliharaan Bisa Punya Kutu, Apakah Manusia Bisa Tertular Kutu Hewan?
Bisa Hidup di Air dan Darat
Saat ini, kita mengetahui kalau paus hanya bisa hidup di air, meskipun mereka kadang-kadang muncul ke permukaan untuk menghirup oksigen.
Namun hal berbeda dilakukan oleh nenek moyang paus, lo, karena ternyata mereka bisa hidup di air dan di darat, lo.
Kemampuan mereka untuk bisa hidup di darat ini disebabkan oleh kaki-kakinya yang kuat serta berkuku dan berselaput.
Kaki yang dimiliki oleh paus purba memang bisa membuat mereka berenang dengan baik selama berminggu-minggu di air, tapi kakinya juga membuat paus purba bisa berjalan di darat.
Baca Juga : Ikan Ini Terlihat Seperti Kepala Raksasa di Laut, Ikan Apa, ya?
Bahkan karena keempat kakinya, Peregocetus pacificus bisa berjalan di darat dengan lebih baik dibandingkan anjing laut, nih, teman-teman.
Paus purba akan menggunakan kemampuannya untuk hidup di darat untuk mencari pasangan dan melahirkan.
Dari penemuan fosil paus purba yang memiliki panjang sekitar 4 meter dan memiliki ekor seperti berang-berang.
Hal ini membantu peneliti untuk bisa mengetahui bagaimana evolusi yang terjadi pada paus, dari paus yang berkaki dan bisa hidup di darat sampai menjadi paus yang sepenuhnya hidup di air.
Baca Juga : Semut Bisa Tidur Lebih dari 200 Kali dalam Sehari, Cari Tahu 5 Fakta Semut, yuk!
Paus Mengalami Evolusi dalam Hal Habitat
Fosil P. pacificus yang ditemukan di Peru, atau tepatnya di pantai barat Amerika Selatan tersebut memberikan banyak informasi, lo, yaitu proses evolusi paus dan tentang persebaran paus.
P. pacificus yang masih hidup di dua tempat, yaitu air dan darat yang hidup sekitar 42,6 juta tahun lalu membuktikan kalau paus berevolusi dalam hal habitat dan bentuk tubuhnya.
Ternyata, paus yang sepenuhnya hidup di air baru terjadi sekitar 41 sampai 35 juta tahun yang lalu, teman-teman.
Seperti P. pacificus, dulu paus purba akan naik ke daratan untuk mencari pasangan atau untuk melahirkan.
Baca Juga : Kadal Water Anole Bisa Bertahan Selama 16 Menit di Bawah Air, Apa Rahasianya?
Selain itu, penemuan fosil nenek moyang paus juga menguatkan analisis para ilmuwan mengenai persebaran paus purba, yaitu menggunakan arus laut.
Pada penemuan fosil paus purba sebelumnya di India dan Pakistan, diketahui kalau 53 juta tahun lalu paus purba hanya hidup di Asia.
Setelah menemukan fosil paus purba lainnya di Amerika Selatan, hal ini semakin menguatkan teori kalau persebaran paus hingga ke pantai Amerika dibantu oleh arus laut.
Arus laut barat membantu mendorong paus purba ke tempat tujuan mereka hingga melintasi samudera dan membuat paus purba bisa hidup sampai ke pantai Amerika.
Baca Juga : Bagaimana Jadinya kalau Manusia Hidup Bersama Hewan Berukuran Raksasa, ya?
Tonton video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR