Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini berjudul Bola Mata Pak Fang.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
-----------------------------
Baca Juga : Dongeng Anak: Telur Emas
Di Kota Ch'ang-ngan, hiduplah seorang kaya raya bernama Tuan Fang Tung. Walau pandai dan kaya, ia adalah pria yang tidak pernah puas. Ia selalu ingin hartanya bertambah.
Sehari sebelum Festival Musim Semi, ia berjalan-jalan keluar kota. Pada saat itu, ia melihat sebuah kereta kuda mewah dengan tirai bersulam indah. Kereta itu ditarik oleh kuda-kuda gagah.
Tuang Fang mendekati kereta itu agar bisa melihat lebih dekat. Ia melihat tirai kereta terbuka sebagian dan di dalamnya ada seorang gagah dengan jubah berhias batu-batu permata mewah.
Penutup kepala yang dipakainya juga sangat mewah, lebih mewah dari jubah kaisar. Tuan Fang terpesona dan tidak bisa melepaskan pandangannya dari jubah mewah itu.
Baca Juga : Dongeng Anak: Mombi Berbelanja ke Pasar
Tuan Fang akhirnya mengikuti rombongan kereta kuda itu dari belakang sejauh bermil-mil. Berkali-kali ia mencoba melangkah di sisi kereta lagi untuk mengintip. Ia ingin sekali memilki jubah semewah itu.
Tiba-tiba, ia mendengar suara berat dari dalam tenda itu. Pria di dalam tenda itu memanggil pelayannya.
“Pelayan, tutup yang rapat tirai tanduku! Siapa itu yang tidak sopan di luar sana? Kenapa terus menerus melihat ke dalam keretaku?”
Baca Juga : Unik, Ini 6 Tradisi Ulang Tahun di Dunia, Ada yang Dilumuri Tepung!
Pembantu itu menurunkan tirai dan menatap marah pada Tuan Fang,
“Tuanku yang ada di dalam tandu ini adalah Pangeran Ketujuh di Kota Dewa. Tuanku bukan orang biasa yang sembarang bisa kau tatap!”
Kemudian pelayan itu mengambil segenggam debu, melemparkannya ke arah Tuan Fang dan membuatnya tak bisa melihat.
Tuan Fang menggosok-gosok matanya dan melihat ke sekeliling, tetapi kereta dan kudanya telah hilang. Ini membuatnya takut dan dia pulang ke rumah dengan mata yang kesakitan.
Baca Juga : Stasiun Antariksa Tiongkok Pernah Jatuh ke Bumi, Apa Penyebabnya, ya?
Tuan Fang lalu pergi ke dokter untuk memeriksa matanya. Pada pupil matanya ditemukan sehelai selaput kecil. Namun di pagi hari berikutnya, selaput itu sudah semakin membesar dan menebal. Matanya terus berair sepanjang waktu.
Selaput di mata Tuan Fang terus melebar dan menjadi tebal seperti uang koin Tiongkok kuno yang memiliki lubang kecil berbentuk segiempat di tengahnya. Di pupil mata sebelah kanannya, tumbuh semacam spiral.
Baca Juga : Tak Hanya Manusia, Hewan-Hewan Ini Juga Bisa Menggunakan Alat untuk Makan
Karena tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya, Tuan Fang hanya mengasihani diri dan berharap mati. Ia kemudian berpikir untuk bertobat dari kelakuan buruknya.
Ia lalu mendengar kabar bahwa dengan membaca Kitab Kuang Ming, kesengsaraannya bisa hilang. Maka, ia lalu meminta seorang pendeta untuk mengajarinya membaca kitab Kuang Ming.
Pada mulanya, perkerjaan itu sangat membosankan dirinya. Namun, lama-kelamaan, ia menjadi lebih tenang. Setiap malam, ia tekun membaca kitab itu.
Pada akhir tahun, pada saat ia sedang membaca kitab itu dalam suasana tenang, tiba-tiba ia mendengar suara kecil berdengung seperti lalat. Ternyata, suara itu keluar dari pupil mata kirinya.
Baca Juga : Dulu Panda Suka Makan Daging, Kenapa Sekarang Hanya Makan Bambu?
“Sangat mengerikan di sini!” kata suara dari mata kiri. Lalu, suara dari mata kanan menjawab,
"Mari kita pergi berjalan-jalan dan menghibur diri sedikit."
Tuan Fang lalu merasa ada yang menggeliat di hidungnya yang membuatnya gatal. Lalu seolah-olah ada sesuatu yang keluar dari masing-masing lubang hidungnya. Tak lama kemudian, ia merasakan lagi seolah-olah sesuatu itu masuk lagi ke hidungnya.
Baca Juga : Memori Bisa Tiba-Tiba Muncul Ketika Mencium Bau Tertentu, Cari Tahu Fakta Hidung, yuk!
Tuan Fang lalu mendengar suara dari salah satu matanya lagi,
"Saya sudah lama sekali tidak melihat kebun. Semua epidendrum telah layu dan mati."
Tuan Fang sangat menyukai epidendrum. Ia telah menanam banyak epidendrum di tamannya dan biasa menyiraminya sendiri. Namun sejak kehilangan penglihatannya, ia tidak pernah mengurusi tanamannya lagi.
Baca Juga : Wah, Perubahan Iklim Membuat Beberapa Makanan Tak Bisa Lagi Dinikmati
Setelah mendengar percakapan suara itu, ia langsung bertanya pada istrinya, mengapa ia membiarkan epidendrum di taman mereka mati. Istrinya heran dan bertanya, bagaimana suaminya bisa tahu.
Tuan Fang meminta istrinya untuk melihat ke luar. Istrinya terkejut karena tanaman itu memang layu. Mereka berdua jadi keheranan.
Sejak hari itu, istrinya sering bersembunyi dan diam-diam mengamati suaminya. Suatu ketika, ia melihat dua makhluk kecil, kira-kira sebesar kacang, keluar dari hidung suaminya.
Mereka berlari keluar rumah. Dan beberapa saat kemudian, mereka terbang ke wajah suaminya seperti lebah yang mencari sarang. Mereka lalu masuk lagi lewat lubang hidung.
Baca Juga : Selamat Ulang Tahun Majalah Bobo! Ada yang Spesial di Edisi 01 Ini, lo!
Kejadian ini berlangsung selama beberapa hari, sampai Tuan Fang mendengar suara dari mata kiri,
“Jalan bundaran ini sama sekali tidak nyaman. Akan lebih baik bagi kita untuk membuat pintu."
Mata kanan menjawab, "Dinding di tempatku terlalu tebal. Tidak mudah membuat pintu di sini.”
Baca Juga : Mewah! Begini Gaya Hidup Choupette, Kucing Kaya Raya di Dunia
“Biar aku yang membuat pintu di tempatku,” kata mata kiri. “Pintu itu akan jadi milik kita berdua.”
Beberapa saat kemudian, Tuang Fang merasa kesakitan di mata kirinya. Seolah-olah ada sesuatu yang pecah. Pada saat itulah ia bisa melihat meja dan kursi di ruangannya. Ia sangat senang dan memberi tahu istrinya.
“Aneh! Sekarang, ada celah di selaput matamu. Aku bisa melihat pupil hitam matamu di bawahnya. Bola matamu jadi seperti biji merica yang pecah,” kata istri Tuan Fang.
Baca Juga : Wah, Ada Sepasang Buah Mangga yang Dijual dengan Harga Lebih dari 63 Juta Rupiah!
Pagi berikutnya, selaput itu telah hilang sama sekali. Ketika kedua pupil matanya diperiksa dengan teliti, spiral di mata kanan tetap ada seperti sebelumnya. Tuan Fang akhirnya tahu, kedua pupil matanya telah tinggal di satu mata.
Selanjutnya, meskipun Fang masih buta dengan satu mata, ia bisa melihat lebih jelas dibandingkan dulu ketika ia melihat dengan dua mata.
Sejak saat itu, ia lebih berhati-hati dalam perilaku sehingga ia dikenal sebagai pria yang sangat berbudi.
Baca Juga : Inilah Sejarah Kemasan Botol Susu di Amerika Serikat, Siapa Suka Susu?
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi:Dewi Tri
Tonton video ini, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR