Bobo.id - Mulut berguna untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang nantinya akan dicerna di usus. Usus merupakan alat pencernaan pada manusia dan hewan.
Meskipun mulut dan usus menjadi bagian yang penting bagi tubuh makhluk hidup, ternyata di dasar laut yang mempunyai iklim sedang, ada jenis cacing pipih yang tidak mempunyai mulut dan usus, lo, teman-teman.
Caing pipih ini disebut Paracetenula yang tidak memiliki mulut dan usus, tapi sudah hidup selama lebih dari 500 tahun.
Wah, lalu seperti apa cacing pipih Paracetanula makan untuk bertahan hidup dan mengonsumsi makanannya, ya?
Baca Juga : Tak Hanya Kanguru dan Koala, 3 Hewan Marsupial Ini Juga Asli Australia
Cacing Pipih Tanpa Mulut dan Usus
Selain di tanah, cacing juga hidup di dasar laut, teman-teman, salah satunya adalah cacing pipih jenis Paracatenula yang hidup di dasar laut dengan iklim sedang.
Cacing pipih jenis ini tumbuh subur di dasar laut dan mempunyai keunikan yang beda dari makhluk hidup lainnya, nih, teman-teman.
Paracatenula tidak memiliki mulut, usus, dan anus untuk mengeluarkan kotoran dari dalam tubuhnya, lo.
Namun meskipun cacing Paracatenula tidak memiliki tiga bagian tubuh tadi, cacing pipih tetap dapat hidup dengan baik, bahkan spesies cacing pipih ini sudah hidpu di Bumi sejak 500 tahun yang lalu.
Bakteri dalam Tubuh Memberi Makan Cacing
Karena tidak punya mulut dan usus, hal ini membuat para ilmuwan kebingungan mencari tahu bagaimana Paracatenula makan untuk bertahan hidup.
Setelah mempelajari mengenai cacing ini, peneliti akhirnya mengetahui kalau Paracatenula mendapatkan makanan dengan cara yang berbeda dari hewan lainnya, yaitu melalui bakteri yang ada dalam tubuhnya.
Cacing pipih Paracatenula hidup bersimbiosis dengan bakteri dalam tubuhnya yang disebut Riegeria dan mengetahui bagaimana bakteri bisa menghasilkan makanan bagi cacing pipih.
Selama ribuan tahun, bakteri yang hidup di tubuh Paracatenula telah mengubah fungsi tubuh cacing ini dan hanya menyisakan bagian yang memiliki fungsi penting saja.
Baca Juga : Sering Ada di Kemasan Kaleng, Ini Bedanya Ikan Sarden dan Makarel
Bakteri Riegeria hidup di organ khusus bernama trofosom dalam tubuh cacing dan mengisi rongga tubuh utama cacing.
Nah, trofosom yang diisi oleh Riegeria ini akan membuat tubuh cacing pipih terlihat berwarna putih, sedangkan bagian yang tidak diisi oleh Riegeria akan membuat bagian tubuh cacing berwarna transparan.
Menghasilkan Makanan dari Proses Kimia
Lalu kalau Paracatenula tidak memiliki mulut dan usus untuk makan serta mencerna makanan, bagaimana caranya cacing ini bisa hidup?
Cara cacing Paracatenula bertahan hidup adalah dengan perubahan energi yang dilakukan oleh bakteri Riegeria melalui proses kemosintetik.
Proses ini berarti bakteri akan bergantung pada proses kimia untuk menghasilkan energi dan bukannya menggunakan cahaya matahari atau fotosintesis.
Bakteri Riegeria akan menggunakan reaksi antara karbon dioksida dan hidrogen sulfida untuk menghasilkan sebuah senyawa organik yang akan memberi makan cacing.
Eits, meskipun makanan yang dihasilkan dari proses kemosintetik ini berupa senyawa organik, tapi cacing tetap mendapatkan makanan yang bergizi, lo.
Makanan yang dihasilkan oleh bakteri Riegeria mengandung lemak dan protein yang juga dilengkapi dengan gula, asam lemak, serta vitamin.
Baca Juga : Beri Makan Kucing Tua dengan Baik dan Benar, yuk! Seperti Apa Caranya?
Makanan Berbentuk Tetesan Kecil
Hubungan simbiosis pada hewan dengan menggunakan proses kemosintesis pada bakteri sebenarnya bukan hal baru, teman-teman.
Namun, yang menyebabkan proses pada cacing Paracatenula menarik adalah pada cara bakteri memberi makan cacing.
Makhluk hidup yang mengandalkan simbiosis dengan bakteri menggunakan proses kemosintesis biasanya akan mencerna bakteri itu sendiri untuk mendapatkan makanan serta nutrisi.
Namun pada cacing pipih Paracatenula, bakteri memberi makan cacing dalam bentuk tetesankecil berisi nutrisi yang bisa diambil oleh cacing tanpa merusak bakteri berguna dalam tubuhnya.
Karena cacing tidak memiliki saluran yang bisa mengerluarkan kotoran dalam tubuhnya, maka cacing memanfaatkan semua zat yang dihasilkan oleh bakteri dalam berbagai bentuk.
O iya, cacing pipih Paracatenula akan berkembang biak dengan membelah diri dan menumbuhkan cacing baru dari serpihan-serpihan tubuhnya.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR