Bobo.id - Menurut daftar merah IUCN, lebih dari 27.000 spesies di Bumi terancam kepunahan, teman-teman.
Salah satu spesies yang memiliki status CR atau Critically Endangered adalah kura-kura tempurung lunak Yangtze (Rafetus swinhoei).
Dalam bahasa Indonesia, status ini disebut terancam kritis, teman-teman.
Populasi kura-kura raksasa Yangtze ini kini tinggal tiga ekor di dunia. Sedih, ya?
Sedihnya lagi, satu-satunya kura-kura betina yang diketahui dari spesies ini baru saja wafat.
Kura-kura Tempurung Lunak Yangtze Betina yang Terakhir Diketahui
Kura-kura Yangtze yang diketahui sebagai betina terakhir ini namanya Xiangxiang, teman-teman.
Usia kura-kura ini diperkirakan sudah lebih dari 90 tahun. Ia tinggal di kebun binatang Suzhou Tiongkok.
Selama bertahun-tahun, para peneliti bekerja keras untuk menjaga agar spesies kura-kura Yangtze ini tidak mengalami kepunahan.
Salah satu caranya adalah melakukan usaha pengembangbiakan seperti inseminasi buatan pada Xiangxiang.
Baca Juga : Penyu dan Kura-kura Bisa Hidup Sampai Ratusan Tahun, Apa Rahasianya?
Peneliti sudah mencoba melakukan inseminasi buatan untuk Xiangxiang selama lima kali.
Namun pada percobaan yang terakhir, Xiangxiang meninggal dunia satu hari setelah inseminasi buatan dilakukan.
Dengan wafatnya Xiangxiang, kura-kura tempurung lunak Yangtze semakin dekat pada kepunahan, teman-teman.
Tiga Ekor Kura-kura Tempurung Lunak Yangtze Lainnya
Selain Xiangxiang, ada satu ekor kura-kura Yangtze jantan yang sudah berusia lebih dari 100 tahun.
Dua kura-kura ini dibawa ke kebun binatang Suzhou pada 2008. Tujuannya adalah menyelamatkan spesies kura-kura tempurung lunak Yangtze.
Kemudian ada juga dua ekor kura-kura Yangtze yang tinggal di alam liar di Hanoi, Vietnam.
Perilaku kura-kura Yangtze membuat dua ekor kura-kura ini sulit untuk diidentifikasi jenis kelaminnya, teman-teman.
Kalau saja ada salah seekor kura-kura tempurung lunak Yangtze yang merupakan kura-kura betina, maka ilmuwan masih bisa melakukan usaha pengembangbiakan.
Apa yang menyebabkan populasi kura-kura ini begitu sedikit, ya?
Baca Juga : Seekor Penyu Hijau Bertelur di Landasan Pacu Bandara, Apa Sebabnya?
Bagaimana Kura-kura Tempurung Lunak Yangtze Bisa Terancam Kritis?
Kura-kura Yangtze merupakan kura-kura air tawar yang paling langka di dunia, teman-teman.
Spesies ini merupakan spesies endemik Tiongkok dan Vietnam utara.
Alasan utama spesies ini memiliki penurunan populasi adalah perilaku manusia. Kura-kura ini terus diburu dan habitatnya dirusak teman-teman.
Spesies lain di ekosistem alam tempat tinggalnya juga mengalami penangkapan besar-besaran dan mengancam kura-kura tersebut.
Tinggal di air tawar juga membuatnya terpapar limbah dari pertanian, rumah tangga, dan pabrik.
Selamat jalan Xiangxiang, kita doakan semoga masih ada harapan bagi membaiknya populasi kura-kura tempurung lunak Yangtze, ya!
Baca Juga : Dulu Lumba-Lumba Baiji Tinggal di Sungai Yangtze, Bagaimana Ia Punah?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | BBC,IFL Science |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR