Saat mengitari Matahari, komet dan asteroid yang berada di dekat Bumi akan menguap.
Akibatnya, komet dan asteroid itu akan meninggalkan pecahan-pecahan kecil di sepanjang jalur orbitnya.
Pecahan-pecahan kecil itulah merupakan sisa debu yang disebut sebagai debris.
Hujan meteor Lyrid sendiri berasal dari sebuah komet bernama Thatcher atau komet C/1861 G1.
Baca Juga : Sedang Sembelit? Konsumsi 5 Jenis Buah dan Sayur Kaya Serat Ini, yuk!
Pada 1861 lalu, komet ini melintas dekat Bumi dan meninggalkan debris di sepanjang jalur orbitnya yang bersinggungan dengan orbit Bumi.
Setiap 16 sampai 25 April, Bumi melintasi bekas jalur orbit komet ini. Sedangkan pada 22 April, Bumi berada tepat di tengah debris.
Gravitasi Bumi akan menarik debris yang dilewatinya sehingga debris itu masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar menjadi meteor.
Baca Juga : Punya Kaus Polos? Yuk, Kita Lukis supaya Terlihat Lebih Menarik!
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR