Bobo.id - Bunga tropis banyak jenisnya dan mudah tumbuh, terutama di Indonesia yang memiliki iklim tropis dengan dua musim.
Salah satunya adalah bunga anggrek yang merupakan bunga tropis dengan banyak jenis dan warna. Bahkan di Indonesia, ada ratusan jenis jumlah anggrek, lo, teman-teman.
Banyaknya jenis bunga anggrek disebabkan karena budidaya bunga tropis ini mudah dilakukan dengan dilakukan persilangan.
Apakah ada tanaman anggrek di rumah teman-teman, baik di pekarangan maupun di dalam rumah?
Pernahkah teman-teman membantu merawat bunga anggrek yang ada di rumah? Ternyata anggrek merupakan jenis bunga tropis yang mudah dirawat, lo.
Nah, kali ini Bobo ingin berbagi cara merawat bunga anggrek yang bisa teman-teman lakukan pada bunga anggrek yang ada di rumah.
Baca Juga : Anggrek Monyet, Dracula yang Tidak Menghisap Darah
Anggrek, Bunga Tropis yang Mudah Dirawat
Coba tengok di sektiar rumah teman-teman, apakah orang tua atau tetangga sekitar ada yang memelihara bunga anggrek?
Bunga anggrek termasuk tanaman yang banyak dimiliki oleh orang-orang karena perawatannya yang mudah dan bisa diletakkan di dalam maupun luar ruangan.
Anggrek bisa hidup di dalam maupun luar ruangan karena tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari untuk tumbuh, teman-teman.
Sinar matahari tetap dibutuhkan anggrek untuk tumbuh, tapi teman-teman bisa meletakkan anggrek di pinggir jendela rumah atau tempat yang teduh agar mendapatkan sinar matahari.
Perlu diingat, untuk tidak meletakkan tanaman anggrek pada tempat yang terkena sinar matahari langsung karena bisa menyebabkan daun tanaman anggrek justru hangus.
Baca Juga : Putri Malu Terlihat Layu Jika Disentuh, Apa yang Terjadi, ya?
Tidak Perlu Terlalu Banyak Disiram
Agar bisa tetap hidup, bunga anggrek juga perlu disiram meskipun anggrek merupakan bunga tropis yang mudah dirawat.
Bedanya, air yang teman-teman perlukan untuk menyiram bunga anggrek tidak perlu terlalu banyak.
Basahi tanaman anggrek setiap hari, tapi secukupnya saja dengan memegang bagian akar atau media tanam anggrek untuk mengetahui apakah air yang dibutuhkan oleh anggrek sudah cukup.
Menyiram anggrek tidak perlu terlalu sampai basah bahkan ada air yang menggenang seperti saat menyiram tanaman lain.
Kalau media tanam atau akar anggrek sudah terasa basah dan lembap, maka cairan yang dibutuhkan oleh anggrek sudah cukup.
Teman-teman cukup menyirami anggrek dengan cara menyemprotnya dengan semprotan tanaman dan tidak perlu menggunakan selang air yang mengeluarkan banyak air.
Air yang terlalu banyak pada tanaman anggrek, terutama akarnya bisa membuat akar anggrek membusuk, lo, teman-teman.
Baca Juga : Kurma Khalas, Buah Manis Kaya Serat yang Baik untuk Pencernaan
O iya, jika mempunyai tanaman anggrek, sebaiknya meletakkan potnya tidak langsung di permukaan tanah, tapi dengan cara digantung, teman-teman.
Hal ini dilakukan untuk menghindarkan anggrek dari serangan hama seperti siput atau bekicot.
Tanaman yang Tidak Butuh Media Tanah
Kalau teman-teman melihat tumbuhan yang ditanam di sekitar teman-teman, kita pasti akan melihat di bagian bawah tumbuhan terdapat tanah yang menjadi medai tanamnya.
Namun, untuk menanam anggrek, teman-teman tidak memerlukan media tanam berupa tanah, lo.
Anggrek adalah tanaman yang di alam liar hidup secara alami pada ranting tanaman lain dan secara liar di wilayah hutan tropis yang curah hujannya tinggi.
Nah, sedangkan kalau anggrek ingin ditanam untuk dijadikan tanaman hias, biasanya anggrek akan ditanam di pot menggunakan berbagai media tanam, seperti tanah, serabut kelapa, kayu lapuk, arang, bahkan batu bata.
Sebenarnya, ada dua jenis anggrek yang bisa dikembangbiakkan, salah satunya anggrek epiphyt yang hidup menempel pada tanaman lain.
Meskipun menempel pada tanaman lain, pertumbuhan anggrek tidak mengganggu tanaman inangnya atau dianggap sebagai gulma, lo.
Baca Juga : Suka Sarapan Buah? Sebaiknya Hindari Makan 4 Buah Ini Saat Sarapan
Sedangkan jenis yang kedua adalah anggrek terrestris atau anggrek tanah yang memerlukan media tanam berupa tanah untuk hidup.
Tidak semua jenis anggrek memerlukan media tanam tanah karena ada beberapa jenis anggrek yang memerlukan lebih sedikit jumlah air dibandingkan jenis anggrek lainnya.
Dengan menggunakan media tanam lain tadi, anggrek tetap bisa mendapatkan air saat akarnya melekat pada media tanam tadi meskipun tidak sebanyak air yang disimpan oleh tanah.
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR