Bobo.id - Ketika sedang mempelajari nama tumbuhan dan hewan, kita pasti akan melihat adanya nama Latin dari tumbuhan atau hewan.
Meskipun bannyak digunakan sebagai nama ilmiah dari berbagai organisme, ternyata bahasa Latin termasuk salah satu bahasa mati yang ada di dunia, lo.
Wah, apa maksud dari bahasa mati, ya? Apakah bahasa mati bisa dipelajari seperti bahasa lainnya?
Baca Juga : Wah, Ternyata Pangeran William Bisa Bicara dalam 5 Bahasa, Apa Saja?
Tidak Lagi Punya Penutur Asli
Mungkin bagi teman-teman, mendengar kata bahasa mati adalah hal yang asing atau tidak biasa karena yang sering kita dengar adalah tumbuhan atau hewan yang mati.
Nah, ternyata bahasa juga sama seperti tumbuhan dan hewan, teman-teman, karena bisa mengalami kematian juga.
Bahasa mati adalah bahasa yang tidak lagi memiliki penutur asli atau orang yang menggunakan bahasa tersebut dalam percakapan sehari-hari.
Meskipun begitu, bahasa mati masih memiliki kemungkinan untuk dipelajari dan digunakan dalam beberapa kesempatan tertentu.
Sebuah bahasa dianggap mati ketika penutur asli bahasa tersebut hanya tersisa sedikit dan tidak lagi digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Proses kematian bahasa biasanya terjadi secara bertahap, saat suatu bahasa terpinggirkan dan digantikan dengan bahasa lain yang mempunyai lebih banyak penutur.
Berbeda dengan Bahasa yang Sudah Punah
Selain bahasa mati, pernahkah teman-teman mendengar tentang bahasa yang sudah punah?
Nah, ternyata keduanya memiliki karakteristik yang hampir sama, teman-teman.
Baca Juga : Ada Pohon yang Lebih Tinggi dari Patung Liberty, Ini Fakta Unik Pohon di Dunia
Bahasa mati dan bahasa yang sudah punah sama-sama memiliki jumlah penutur yang sedikit atau bahkan sudah tidak mempunyai penutur asli.
Namun, bahasa yang sudah punah sudah tidak lagi digunakan sama sekali.
Sedangkan bahasa mati masih digunakan pada kesempatan tertentu meskipun sudah tidak lagi memiliki penutur asli.
Biasanya, suatu bahasa bisa punah karena tidak ada lagi yang mau mempelajari dan menggunakan bahasa tersebut.
Apakah Bahasa yang Sudah Mati Bisa Dihidupkan Kembali?
Untungnya, meskipun sudah mati, bahasa bisa kembali dihidupkan, lo, teman-teman.
Bahasa mati dapat kembali dihidupkan dengan cara mempelajari dan menggunakan bahasa tersebut secara aktif serta meneruskannya ke generasi berikutnya.
Kalau anak-anak mempelajari bahasa yang sempat mati tersebut, nantinya ada kesempatan bahasa itu akan digunakan sebagai bahasa utama atau bahasa ibu dan bisa kembali dianggap sebagai bahasa yang hidup.
Baca Juga : Temukan Pesan Rahasia di Dunia Film Pixar yang Saling Terhubung, yuk!
Bahasa Mati Juga Penting Dipelajari, lo
Saat ini, bahasa asing apa yang sedang teman-teman pelajari atau sudah teman-teman kuasai dan digunakan untuk percakapan sehari-hari?
Mempelajari bahasa asing yang baru memang penting, teman-teman, karena bisa memperluas pergaulan kita.
Namun, mempelajari bahasa mati juga tidak kalah penting, lo, dan erat kaitannya dengan budaya.
Mempelajari bahasa mati bisa membantu kita mengetahui dan mempelajari budaya dan sejarah asal mula bahasa tersebut.
Mempelajari bahasa mati yang sudah berusia ratusan tahun juga bisa membantu kita mengetahui ide-ide atau pemikiran nenek moyang kita ratusan bahkan ribuan tahun lalu, lo.
O iya, mempelajari bahasa mati juga mempunyai manfaat yang sama seperti mempelajari bahasa yang saat ini kita pelajari.
Saat mempelajari bahasa mati, bagian otak kita yang berhubungan dengan kognisi dan bahasa akan berkembang, lo.
Baca Juga : Ternyata Wisatawan Mancanegara juga Suka Gorengan, Ini Dia Jenisnya
Ada Berbagai Bahasa Mati
Ternyata ada beberapa bahasa di dunia yang merupakan bahasa mati, tapi masih digunakan sebagai dasar dari beberapa bahasa yang dituturkan sebagai bahasa ibu.
Pertama, ada bahasa Latin yang merupakan bahasa mati tapi banyak dipelajari dan banyak digunakan pada dunia pendidikan.
Bahasa Latin menjadi bahasa yang banyak digunakan sekitar tahun 800 Sebelum Masehi di bekas Kekaisaran Romawi, Eropa Modern Awal, dan Kota Vatikan.
Nah, kalau teman-teman ingin mempelajari bahasa Latin, ada beberapa bahasa yang bisa membantu kita mempelajarinya, yaitu bahasa Italia, Portugis, Spanyol, Perancis, dan beberapa bahasa Eropa lainnya.
Bahasa mati yang kedua adalah bahasa Sansekerta yang digunakan pada sekitar 1500 Sebelum Masehi.
Teman-teman mungkin akan banyak melihat bentuk dari tulisan Sansekerta pada pelajaran sejarah yang menampilkan gambar-gambar peninggalan dengan tulisan yang menggunakan bahasa Sansekerta.
Persebaran penggunaan bahasa Sansekerta adalah di India dan Asia Tenggara, sedangkan untuk mempelajarinya, bahasa yang bisa membantu adalah bahasa yang digunakan di sebelah timur Iran, termasuk bahasa India, yaitu Urdu.
Bahasa Inggris saat ini dikatakan sebagai bahasa internasional yang banyak digunakan.
Namun, ternyata akar bahasa ini, yaitu bahasa Inggris Kuno dan bahasa Inggris Tengah termasuk bahasa mati, lo.
Baca Juga : Inilah 9 Bandara Tersibuk di Asia, Apakah Bandara Indonesia Termasuk?
Bahasa Inggris Kuno dan bahasa Inggris tengah disebut juga sebagai bahasa Anglo Saxon yang merupakan dasar dari bahasa Inggris modern.
Bahasa Inggris Kuno digunakan sekitar tahun 500 hingga 1066 di Inggris dan Skotlandia selatan serta timur.
Ada beberapa bahasa yang bisa membantu kita untuk mmpelajari bahasa Inggris Kuno, yaitu bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Belanda Kuno, Islandia, dan beberapa bahasa Eropa lainnya.
Setelah mengetahui adanya beberapa bahasa yang mati, mungkin teman-teman mulai tertarik untuk mengetahui salah satu di antara bahasa tersebut.
Dengan banyak membaca dan mempelajari bahasa baru, informasi kita juga akan bertambah, lo.
#AkuBacaAkuTahu
Lihat video ini juga, yuk!
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | globallanguageservices.co.uk,rocketlanguages.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR