Bobo.id - Pisang menjadi buah yang banyak dikonsumsi di berbagai belahan dunia, walaupun pisang hanya bisa tumbuh di tempat dengan iklim tropis.
Sayangnya dalam beberapa dekade terakhir, tanaman pisang banyak terserang wabah penyakit jamur, teman-teman.
Bahkan jumlah tanaman pisang di seluruh dunia yang terkena wabah jamur ini mencapai 50 persen.
Menurut para ahli, wabah penyakit jamur yang menyerang 50 persen tanaman pisang di seluruh dunia ini disebabkan oleh perubahan iklim.
Baca Juga : Mengurangi Plastik, Supermarket Ini Pakai Pembungkus Daun Pisang untuk Sayuran
Wabah Penyakit Jamur Black Sigatoka Menyerang Tanaman Pisang
Penyakit jamur yang menyerang 50 persen tanaman pisang di seluruh dunia bernama Black Sigatoka, yaitu penyakit jamur yang merusak.
Beberapa tanaman pisang yang terkena wabah jamur ini adalah tanaman pisang yang ada di Amerika Latin dan Karibia.
Jamur Black Sigatoka akan menyerang dan menginfeksi bagian daun tanaman pisang, sehingga mengurangi produktivitas tanaman, teman-teman.
Black Sigatoka Menyerang Sejak Tahun 1972
Penyakit Black Sigatoka diketahui dikirim dari Asia ke wilayah Honduras, Amerika Tengah puluhan tahun lalu, tepatnya pada 1972.
Namun setelah bertahun-tahun, wabah jamur Black Sigatoka sudah menyebar ke seluruh Amerika Latin dan Karibia.
Sebenarnya, ada cara yang bisa dilakukan leh para petani pisang untuk mengatasi wabah jamur ini, teman-teman, yaitu dengan melakukan penyemprotan fungisida secara berkala ke daerah yang terkena wabah.
Sayangnya, penyemprotan fungisida pada tanaman pisang juga akan meninggalkan dampak bagi para petani.
Dampak tersebut adalah biaya besar yang harus dikeluarkan oleh petani karena setiap tahunnya, tanaman pisang harus disemprot menggunakan fungisida sebanyak 40 sampai 80 kali per tahun.
Baca Juga : 5 Buah yang Cepat Menghilangkan Haus, Ada Buah Favoritmu di Sini?
Perubahan Iklim Membuat Black Sigatoka Menyebar Luas
Untuk mengetahui tentang wabah jamur Black Sigatoka, Daniel Bebber yang merupakan peneliti dari Universitas Exeter di Inggris melakukan penelitian terhadap jamur ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Pak Bebber terutama berfokus pada memahami bagaimana hama dan penyakit tanaman bisa dipengaruhi oleh pola cuaca.
Hasilnya, Pak Bebber mengetahui bahwa peningkatan wabah jamur Black Sigatoka dipengaruhi oleh perubahan iklim yang terjadi, nih, teman-teman.
Penyebabnya adalah karena perubahan iklim mempunyai peran penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi spora Pseudocercospora fijiensis untuk tumbuh.
P. fijiensis adalah penyebab utama munculnya jamur Black Sigatoka yang menyerang tanaman pisang.
Nah, jamur kemudian akan menyebar melalui spora yang dilepaskan ke udara, lalu menginfeksi daun pisang, yang akhirnya mengarah pada pengembangan luka yang bentuknya bergaris, dan menyebabkan kematian sel ketika terpapar suhu panas.
Penelitian yang dilakukan oleh Pak Bebber juga menunjukkan kalau perubahan iklim bisa mengurangi produksi buah hingga 80 persen, lo.
Baca Juga : 6 Buah Khas Indonesia, Ada Buah Kesukaanmu di Sini?
Wabah jamur Black Sigatoka akan semakin buruk ketika tanaman ada di daerah yang basah atau lembap, karena kelembapan dan suhu tertentu akan membuat jamur lebih mudah hidup.
Sedangkan di daerah yang kering, seperti Meksiko dan Amerika Tengah mengalami hal sebaliknya, yaitu hanya sedikit wabah jamur yang menyerang tanaman pisang.
Tanaman pisang menjadi tanaman yang rentan terkena penyakit karena varietasnya yang banyak diekspor ke seluruh dunia, teman-teman.
Lihat Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR