Patahan dorong merupakan di mana satu bagian kerak akan didorong ke bagian atas ke bagian yang berdekatan.
Nah, gempa inilah yang menyebabkan Bulan menyusut hingga 50 meter selama beberapa ratus juta tahun terakhir, teman-teman.
Gempa di Bulan Diteliti Sejak Tahun 1960-an
Gempa yang terjadi di Bulan ternyata sudah diteliti oleh para astronaut Apollo sejak tahun 1960-an dan 1970-an.
Para astronaut menemukan aktivitas seismik atau gempa sebagian besar terjadi di perut Bulan, sedangkan yang terjadi di permukaan hanya sedikit.
Baca Juga : Meskipun Bersuhu Panas, Ternyata di Matahari Juga Turun Hujan, lo
Dari semua misi yang dilakukan oleh astronaut Apollo dan dihubungkan dengan fitur permukaan yang baru, diperkirakan gempa di Bulan masih terjadi sampai saat ini.
Beberapa peneliti yang melakukan penelitian terhadap gempa di Bulan menganggap hal ini menarik, karena gempa ternyata tidak hanya terjadi di Bumi saja, tapi juga terjadi di Bulan.
Bukan hanya gempa saja, tapi gempa yang terjadi di Bulan juga dapat menyebabkan penyusutan yang cukup besar pada ukuran Bulan.
Lihat video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,space.com,National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR