Maka, benar saja. Di bawah sinar matahari Ambon, saat mereka sedang mengunjungi Monumen Martha Tiahahu, Diandra yang kepanasan sadar bahwa saputangannya hilang. Diandra menangis sedih karena saputangan sutra itu milik ibunya yang harus ia jaga baik-baik.
Baca Juga : Ingin Berpuasa Tapi Sedang Radang Tenggorokan? Ikuti 7 Tips Ini
Meina membuka mulut hendak memberitahunya, tetapi langsung terdiam melihat pandangan mengancam dari Lisa. Meina merasa sangat ketakutan dan tidak berdaya. Dipandangnya Monumen Martha Christina Tiahahu, monument pahlawan wanita Indonesia yang tak gentar melawan Belanda.
“Oh, andai saja aku punya sepersepuluh keberanian Martha Tiahahu,” pikir Meina.
Tiba-tiba bunyi dentuman seperti menyelimuti Meina. Orang-orang Ramai berlarian di sekitarnya. Panas api dan matahari menerpanya. Meina mundur ketakutan.
Baca Juga : Yuk, Coba Berbagi Kebaikan dan Kebahagiaan di Bulan Ramadan!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR