Bobo.id - Apa yang pertama kali terlintas di otak teman-teman saat mendengar kata fast food dan junk food?
Mungkin teman-teman akan memikirkan makanan seperti hamburger, pizza, kentang goreng, hot dog, ayam goreng tepung, dan lain-lain.
Biasanya, kita membeli makanan seperti itu di restoran-restoran cepat saji.
Baca Juga : Unik! Ini Gunung Api Termuda di Dunia yang Baru Berusia 76 Tahun
Lalu, apakah teman-teman suka mengonsumsi makanan cepat saji atau fast food? Atau malah teman-teman suka makan junk food?
Fast food dan junk food sering diartikan sama, yaitu makanan cepat saji yang tidak menyehatkan.
Padahal sebenarnya fast food dan junk food itu punya arti yang berbeda, lo. Apa bedanya?
Baca Juga : Selain Sakura, 5 Bunga Cantik Ini Juga Mekar di Jepang pada Musim Semi
Apa Itu Fast Food dan Junk Food?
Sesuai dengan namanya, fast food adalah makanan yang bisa dimasak atau dimakan langsung setelah kita membelinya.
Sedangkan junk food sendiri merupakan makanan dengan nutrisi yang cukup rendah dan tidak menyehatkan.
Kebanyakan fast food yang kita kenal termasuk dalam istilah junk food. Namun, fast food tidak selalu memiliki nutrisi yang rendah.
Baca Juga : Kadar Karbon Dioksida di Bumi Mencapai Level Tertinggi, Apa Bahayanya?
Dengan kata lain, perbedaannya terletak pada kandungan nutrisi suatu makanan yang akan kita santap.
Sejarah Fast Food di Romawi Kuno
Sebenarnya, fast food sudah ada jauh sebelum junk food ada. Lalu, kapan sebenarnya makanan siap saji sering disamakan dengan junk food?
Jauh sebelum diidentikan dengan hamburger, kentang goreng, ayam goreng, dan lain sebagainya, orang Roma kuno telah mengenal makanan siap saji.
Baca Juga : Mengapa Golongan Darah O Bisa Mendonorkan Darahnya ke Semua Orang?
Seperti saat ini, pada masa Romawi Kuno, kebanyakan orang mulai tinggal di perkotaan.
Mereka tinggal di gedung-gedung bertingkat yang sebagian besar tidak mempunyai tempat untuk memasak.
Melihat kesempatan ini, para pedagang kaki lima dan restoran mulai menjual makanan yang bisa segera dimakan setelah membelinya.
Mereka menjual roti yang direndam dalam anggur, sayuran yang sudah dimasak, dan semur.
Baca Juga : Apakah Mata Minus Bisa Sembuh dengan Makan Wortel? #AkuBacaAkuTahu
Ini menjadi sejarah lahirnya fast food, di mana terjadi perubahan sosial orang tidak lagi memasak sendiri makanannya.
Sejarah Fast Food di Eropa
Pada abad pertengahan, fast food makin berkembang di Eropa. Orang mulai terbiasa untuk tidak menyiapkan makanan mereka sendiri.
Kehidupan kota-kota seperti Paris atau London yang sibuk membuat fast food semakin banyak diminati.
Baca Juga : Mengapa Wajah Kita yang Dilihat di Cermin Berbeda dengan Hasil Selfie?
Turis yang datang silih berganti membuat kebutuhan makanan yang bisa segera disantap makin meningkat
Meski begitu, pada saat itu, istilah junk food belum banyak terdengar. Junk food sendiri mulai dikenal pada abad ke-19, ketika restoran siap saji mulai banyak bermunculan.
Kapan Ada Junk Food?
Andrew F Smith, seorang sejarawan makanan, mencatat bahwa era perubahan dari fast food menjadi junk food dimulai pada 1820an.
Tahun-tahun itu, perkembangan teknologi dan inovasi membuat tepung putih atau dikenal sebagai tepung gandum yang harganya murah bagi masyarakat.
Baca Juga : Ini Bahayanya Jika Kita Membuang Kotoran Kucing ke Dalam Kloset
Bahan inilah yang membuat fondasi roti burger, kue, dan camilan lain menjadi rendah serat tapi tinggi karbohidrat.
Dengan kandungan nutrisi tidak seimbang inilah yang menandai kelahiran junk food.
Pada 1896, Max Sielaff di Berlin menemukan mesin "automatis" atau mesin penjual otomatis yang menyediakan makanan dan minuman sederhana.
Kemunculan mesin ini segera mendapatkan tempat di masyarakat dunia.
Mesin penjual otomatis ini membuat fast food semakin diminati, meskipun kandungan gizinya kadang tidak seimbang.
Baca Juga : Ada Ribuan Satelit Buatan yang Mengorbit Bumi, Bisakah Kita Lihat?
Munculnya Restoran Fast Food
Pada 1916, salah satu restoran makanan nirnutrisi pertama dibuat, yaitu gerai hot dog di New York.
Lima tahu kemudian, restoran hamburger pertama di dunia dibuka di Kansas dengan nama White Castle.
Masih pada 1920-an, layanan tanpa turun atau drive-thru pertama kali dibuat.
Baca Juga : Ada Ribuan Satelit Buatan yang Mengorbit Bumi, Bisakah Kita Lihat?
Selanjutnya, berbagai jenis fast food dengan nutrisi rendah mulai bermunculan dan malah diterima dengan mudah oleh masyarakat.
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah junk food selalu berhasil menggugah selera.
Meski berhasil menciptakan berbagai jenis makanan rendah nutrisi, istilah junk food sendiri baru muncul pada 1972.
Baca Juga : Keren! NASA Sedang Siapkan Misi Pendaratan Perempuan Pertama di Bulan
(Penulis: Resa Eka Ayu Sartika)
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR