Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini, ya?
Cerpen anak hari ini berjudul Tobi dan Genderang Penyelamat.
Yuk, langsung saja kita baca cerpen anak hari ini!
------------------------------------------
Baca Juga: Cerpen Anak: Ke Festival Bau Nyale
Dung durung dung dung! Tobi memukul genderang kecilnya dengan semangat. Genderang itu hadiah dari kakeknya. Meskipun sudah tua, bunyinya masih cukup nyaring. Tobi suka mendengar bunyinya. Siang malam dia memukul genderangnya.
"Hai, Tobi, hentikanlah bunyi genderangmu! Kepalaku pusing mendengarnya!" teriak Tom tukang kayu. Tapi, Tobi tak peduli. Dia senang sekali dengan genderang barunya.
Lama-lama, tidak hanya satu orang yang protes. Dua, tiga, empat, bahkan banyak penduduk desa memprotes bunyi gendering Tobi yang tiada henti.
Baca Juga: Cerpen Anak: Meina Si Penakut
"Kalau ingin bermain genderang, pergilah ke hutan!"
Ke hutan? Ya, itu ide bagus! Tobi senang sekali pergi ke hutan. Di sana, suara genderangnya tidak akan mengganggu penduduk desa. Dengan membawa perbekalan secukupnya dalam tas punggung, Tobi berangkat ke hutan.
Di sepanjang jalan, dia memukul genderangnya. Seekor tupai memperhatikan Tobi yang sedang memukul genderangnya. Dung durung dung dung!
Baca Juga: Sedang Batuk, Apakah Larutan Jeruk Nipis dan Kecap Manis Bisa Menyembuhkan? #AkuBacaAkuTahu
"Indah sekali!" pikir tupai itu. Dia pun mengikuti Tobi berjalan menuju ke hutan. Seekor kelinci melihat Tobi berjalan dengan seekor tupai yang mengikutinya. Dung durung dung dung!
"Ah, aku suka bunyinya!" pikir kelinci. Dia pun melompat-lompat di belakang Tobi, mengikutinya pergi ke hutan. Seekor burung pipit yang hinggap di atas pohon memperhatikan rombongan kecil itu.
Baca Juga: Dijuluki Planet Merah, dari Mana Mars Mendapatkan Warna Merah Itu?
Dung durung dung dung! Sambil terbang dan hinggap dari pohon ke pohon, pipit kecil mengikuti Tobi yang berjalan ke hutan. Sampai di hutan, binatang-binatang heran mendengar suara genderang Tobi. Dung durung dung dung!
"Suara apa itu?" pikir mereka. Pelan-pelan mereka keluar dari tempat persembunyian. Dung durung dung dung! Mereka menyukai bunyi aneh itu.
Baca Juga: Harimau Punya Kumis, Apa Fungsi Kumis Harimau, ya? #AkuBacaAkuTahu
Tobi tersenyum melihat binatang-binatang yang memperhatikannya. Tobi pun semakin bersemangat memainkan genderangnya. Dung durung dung dung!
Hari-hari berikutnya, setiap ingin memukul genderangnya, Tobi selalu berlari ke hutan. Dan setiap memukul genderang di hutan, binatangbinatang selalu mendekat dan menikmati bunyinya. Tobi pun bersahabat dengan binatang-binatang itu.
Baca Juga: Pulau Berhala, Salah Satu Pulau Terluar Indonesia yang Dijaga Tentara
Suatu siang, Tobi sedang asyik memukul genderangnya. Binatang-binatang berkumpul di sekitarnya. Beberapa di antara mereka menarinari, mengikuti irama genderang Tobi. Tiba-tiba binatang-binatang itu membubarkan diri dan berlari ketakutan.
"Hei, kenapa kalian lari?" tanya Tobi heran. Tapi, binatang-binatang itu tidak ada yang bisa memberi tahu.
Baca Juga: Saat Tidur, Ternyata Tubuh Melakukan Banyak Aktivitas, Apa Saja, ya?
"Kebakaran! Kebakaran!" Seorang penduduk desa berteriak-teriak dan berlari melintasi Tobi. Tobi berusaha mengejarnya.
"Di mana ada kebakaran?" seru Tobi.
"Desa! Desa kita kebakaran!"
"Oh, gawat! Aku harus segera mencari bantuan!" pikir Tobi.
Sebuah ide melintas di kepalanya. Dung dung dung! Dung dung dung! Dung dung dung! Tobi memukul genderangnya dengan irama tertentu sekuat tenaga. Genderang itu dipukulnya tanpa berhenti. Kedua tangan Tobi sudah lelah.Tapi, dia tetap memukul genderang itu dengan semangat.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Cari Tahu Perbedaan Lebah dan Tawon, yuk!
"Desaku harus diseiamatkan!" tekadnya.
Ternyata, usaha Tobi tak sia-sia. Bunyi genderang Tobi terdengar hingga ke desa-desa di sekitarnya. Mereka segera tahu kalau di desa Tobi telah terjadi kebakaran.
Bala bantuan segera berdatangan. Api yang telanjur berkobar dapat dipadamkan. Desa Tobi berhasil diseiamatkan dari kebakaran hebat.
"Berkat suara genderang Tobi, kita semua selamat!" kata Tom.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Cari Tahu Perbedaan Lebah dan Tawon, yuk!
"Ya," sahut Roma tukang roti. "Terima kasih, Tobi. Genderangmu memang gendering penyelamat."
"Maafkan kami, Tobi. Kami telah menyuruhmu bermain di hutan."
Tobi tersenyum. "Ah, tidak apa-apa. Aku senang bermain genderang di hutan bersama sahabat-sahabatku."
Dung durung dung dung! Dan Tobi pun kembali memukul genderang penyelamatnya di hutan, dikelilingi sahabat-sahabat setianya. Dung durung dung dung!
Cerita oleh: Veronica Widyastuti. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo
Baca Juga: Kebiasaan Mandi Saat Puasa Bisa Memengaruhi Kelembapan Kulit Kita, lo!
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR