Bobo.id - Apa teman-teman ingat dengan tokoh Kristoff dari film Frozen?
Dikisahkan, Kirstoff berdagang es dengan cara mengumpulkan esnya dari balok-balok es di perairan yang membeku di pegunungan.
Tahukah kamu? Pekerjaan ini juga ada di dunia nyata, lo!
Di Ekuador, hanya ada satu orang pedagang es yang masih "memanen" esnya dari gletser di pegunungan es. Simak kisah beliau, yuk!
Baltazar Ushca Tenesaca, Pemanen Es Gletser Terakhir di Ekuador
Baltazar adalah satu-satunya orang yang masih meneruskan tradisi berdagang es glasial yang diambil dari pegunungan es, teman-teman.
Tradisi ini sudah berusia lebih dari 500 tahun, lo!
Di Ekuador, orang yang mengumpulkan es disebut Hieleros, teman-teman.
Baltazar mendaki gunung Chimborazo, gunung dengan puncak tertinggi di Ekuador, dengan berjalan kaki ditemani tiga ekor keledainya.
Gunung ini merupakan gunung berapi yang sudah tidak aktif. Gunung ini lebih tinggi dibandingkan gunung Everest jika diukur dari inti Bumi, lo!
Baca Juga: Bukan Hanya di film Fantastic Beasts, Grindelwald Juga Ada di Swiss!
Menurut beliau, selama masih memiliki kekuatan mendaki gunung, maka beliau akan terus bekerja mengumpulkan es di gunung.
Saat ini usaia beliau sudah 75 tahun, lo. Hebat sekali, ya!
Tradisi Memanen Es di Ekuador
Tradisi memanen es di Ekuador dimulai saat bangsa Spanyol menduduki Ekuador, teman-teman.
Penduduk asli dikirimkan ke pegunungan untuk memanen es. Es ini digunakan penjajah untuk membuat es krim, mendinginkan minuman, atau menyimpan daging agar tetap segar.
Baltazar sendiri sudah memanen es sejak berusia 15 tahun. Zaman dulu, beliau bisa memanen es bersama-sama anggota keluarganya yang lain.
Es yang dikumpulkan itu kemudian dijual di daerah dataran rendah.
Namun sekarang Baltazar jadi satu-satunya Hieleros karena banyak orang membuat es sendiri atau membelinya dari pembuat es.
Menurut beliau, es glasial memiliki keunikan. Es ini terbentuk selama ribuan tahun dari air dengan kandungan mineral, sehingga es ini memiliki rasa tersendiri.
Untuk bisa mencapai tempat memanen es, Baltazar harus menempuh jarak sejauh 25 kilometer di jalan yang curam selama delapan jam.
Baca Juga: Wah, Gunung Es Sebesar 2,5 Kali Kota Jakarta Akan Segera Pecah!
Meskipun permintaan es glasial sudah tidak setinggi zaman dahulu, Baltazar tetap melakukan rutinitas mengumpulkan es di gunung Chimborazo.
Beliau membawa kapak dan mulai memotong balok-balok es, kemudian membungkusnya menggunakan jerami, teman-teman.
Cara ini membuat es tidak terlalu meleleh, teman-teman.
Sayangnya, kondisi perubahan iklim juga memengaruhi es pegunungan, teman-teman. Yap, gletser di gunung Chimborazo lebih cepat meleleh dan semakin menipis karena suhu semakin hangat.
Di pasar, masih ada penjual minuman yang membeli es dari Baltazar, lo. Menurut pembelinya, es glasial dari gunung Chimborazo merupakan tradisi unik di Ekuador.
Wah, kira-kira seperti apa rasanya es asli dari pegunungan, ya?
Baca Juga: Cerita Orang Sherpa yang Bisa Bertahan Hidup di Pegunungan Himalaya
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Great Big Story |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR