Bobo.id - Sepertinya buka puasa di bulan Ramadan beum lengkap tanpa hidangan kolak, ya?
Di Indonesia ada berbagai macam kolak, lo. Ada kolak pisang, kolak ubi, kolak labu, kolak biji salak, dan yang lainnya.
Tapi mengapa kolak sangat identik dengan bulan Ramadan di Indonesia, ya?
Kolak yang Identik dengan Bulan Ramadan
Selain bulan Ramadan, kita juga masih bisa mencicipi kolak, teman-teman.
Namun kenapa kolak lebih sering kita konsumsi saat bulan puasa, ya?
Menurut sejarawan dan penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, pak Fadly Rahman, kolak bisa jadi mendapatkan pengaruh dari budaya Arab, lo.
Menurut beliau, kata kolak kemungkinan berasal dari kata "khalik".
Baca Juga: Bukan Kolak, Ini 5 Menu Buka Puasa di Negara Lain, Pernah Coba?
Kata "khalik" dalam bahasa Arab berarti sang pencipta atau Tuhan, teman-teman.
Rupanya, banyak pakar sejarawan yang menyebut kolak sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam di masa lalu.
Namun, belum ada sumber yang pasti mengenai kolak sebagai sarana penyebaran agama Islam.
Perpaduan Budaya
Di sisi lain, menurut pak Fadly, bahan-bahan yang digunakan dalam membuat kolak bisa membenarkan teori itu, teman-teman.
Gula aren yang digunakan dalam pembuatan bahan kolak bisa ditemukan di mana saja di Indonesia.
Kemudian, bahan-bahan kolak lainnya seperti pisang dan ubi juga banyak tumbuh di negara tropis di Indonesia.
Pak Fadly mengatakan artinya bahan makanan pembuat kolak ini sudah tersebar di seluruh Indonesia sebagai perpaduan budaya lokal dan penyebaran Islam.
Baca Juga: Saat Buka Puasa, Lebih Baik Mendahulukan Kurma atau Air Putih, ya?
Menurut artikel situs sejarah Historia, arkeolog pak Dwi Cahyono mengatakan bahan pisang kepok yang digunakan dalam kolak berhubungan dengan bahasa jawa "kapok" yang artinya jera. Artinya mengingatkan manusia agar jera berbuat dosa dan bertaubat pada Tuhan.
Kemudian bahan ubi dalam bahasa Jawa dikenal dengan "telo pendem", yang diartikan mengubur kesalahan dalam-dalam.
Selain itu, santan dalam bahasa Jawa disebut "santen" yang menjadi kependekan dari "pangapunten" atau permohonan maaf.
Selain itu pak Dwi juga menambahkan kalau orang Timur Tengah menyukai makanan manis, sehingga mungkin resep asli kolak dibawa dari sana.
Wah, menarik, ya? Yang jelas, kolak selalu nikmat untuk dinikmati saat berbuka puasa, ya?
Baca Juga: Coba Buat Menu Buka Puasa Puding Roti Kurma, yuk! Mudah dan Enak, lo!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Kompas.com,Historia |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR