Bobo.id – Apakah teman-teman pernah mendengar tanaman yang satu ini? Atau, teman-teman justru sudah pernah melihatnya?
Tanaman ini banyak digunakan sebagai bahan campuran atau bumbu penyedap berbagai masakan di nusantara.
Baca Juga: Ternyata Tanaman Bisa Mendengar Suara di Sekitarnya Menggunakan Bunga
Tanaman ini memiliki banyak nama di setiap daerahnya. Kalau di Medan disebut kincung, bunga rias di Tapanuli Utara, Asam Cekala di Tanah Karo, Kumbang Sekala di Lampung, dan Sambuang di Minangkabau.
Apakah teman-teman pernah mencoba salah satu olahan masakan dari kecombrang? Kita cari tahu seputar tanaman ini, yuk!
Baca Juga: Pohon Stigi, Pohon Pesisir Pantai yang Cocok Dijadikan Tanaman Bonsai
Tumbuhan Rempah-rempahan
Nama latin kecombrang adalah Etlingera elatior. Nah, di Indonesia sendiri, kecombrang memiliki banyak sebutan yakni honje, combrang, atau kincung.
Tanaman ini merupakan tumbuhan rempah-rempahan yang memiliki aroma yang kuat.
Tak heran kecombrang banyak dijadikan sebagai bumbu atau bahan masakan karena memberikan aroma segar dan rasa yang khas.
Baca Juga: Inilah Pohon Sisik Naga, Tanaman Liar yang Termasuk Tanaman Obat
Rasa kecombrang ini agak asam mirip jeruk lemon, sedikit pedas seperti jahe, dan harum seperti serai.
Oleh karena itu kecombrang juga disebut ginger troch, teman-teman.
Kecombrang saat ini juga banyak dilirik oleh chef-chef internasional sebagai bumbu penyedap untuk masakan.
Baca Juga: Gawat, 50 Persen Tanaman Pisang Terkena Wabah Jamur Akibat Perubahan Iklim
Dijadikan Bahan Masakan Berbagai Daerah
Biasanya bagian kecombrang yang dimasak adalah batang, bunga kecombrang yang masih menguncup dan berwarna merah muda, dan buahnya.
Di Jawa Barat, biasanya kecombrang dijadikan lalapan disantap bersama sambal.
Sedangkan di Jawa Tengah, kecombrang menjadi bahan campuran urap atau pecel, seperti di Banyumas dan Pekalongan.
Kalau di Bali berbeda lagi, kecombrang biasanya dijadikan campuran sambal matah.
Baca Juga: Bisa Ditanam di Rumah, 5 Tanaman Ini Ampuh untuk Mengusir Serangga
Masyarakat Bali akan memanfaatkan bagian bunga dan batang mudanya yang diiris kasar kemudian dicincang.
Di Sumatera Utara, kecombrang dijadikan sebagai campuran untuk memasak arsik ikan mas.
Berbeda dengan di Tanah Karo, kecombrang menjadi bahan baku sayur asam khas Karo dan dijadikan penghilang bau amis ketika ingin memasak ikan.
Kecombrang juga dikenal sampai ke Sulawesi Selatan. Di daerah ini bunga kecombrang dikenal dengan nama patikala dan biasanya diolah menjadi palu mara dengan bahan baku ikan, atau dicampur menjadi urap khas Luwu bernama kapurung.
Selain diolah menjadi masakan, kecombrang juga bisa menjadi obat alami utuk mengatasi masuk angin dan penurun panas.
Baca Juga: Tanaman Ini Sering Disebut Kaktus Kepiting, Mengapa Begitu, ya?
Manfaat Kecombrang
1. Mengandung berbagai macam zat gizi
Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram kecombrang segar mengandung energi sebanyak 34 kalori, 6,7 gram karbohidrat, 60 mg kalsium, 16 mg fosfor, 1 mg zat besi, 650,6 mg kalium, dan 47 mg natrium.
Wah, ternyata banyak gizi yang terkandung dalam kecombrang ini, ya.
2. Antioksidan dan antibakteri
Dalam tanaman kecombrang ternyata mengandung senyawa flavonoid, salah satu senyawa antioksidan yang membantu menangkal kerusakan sel dalam tubuh.
Baca Juga: Tanaman Air Mata Pengantin, Tanaman Hias yang Bisa Obati Diabetes
Kandungan antioksidan ini mampu memperlambat kerusakan yang terjadi akibat pertumbuhan sel kanker.
3. Mengatasi bau badan
Aroma harum dan khas pada kecombrang ini sangat baik untuk membantu mengurangi bau badan apabila dikonsumsi secara teratur.
Baca Juga: 5 Tanaman Bonsai Tertua di Dunia, Ada yang Usianya Ribuan Tahun
Tonton juga video ini, ya!
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR