Saat pertama kali dibuat, menara jam ini bernama Menara St. Stephen dan pada 2012 namanya diganti menjadi Menara Elizabeth.
Penggantian nama menjadi Menara Elizabeth dilakukan untuk memperingati 60 tahun Ratu Elizabeth II memimpin Kerajaan Inggris.
Nama Ben yang diberikan untuk lonceng di Menara Elizabeth ini sendiri berasal dari nama Sir Benjamin Hall, seorang insinyur yang diminta untuk memberikan pidato yang berisi usulan nama untuk lonceng jam.
Karena pidato yang diberikan terlalu panjang, seorang rekannya kemudian mengusulkan untuk memberi nama lonceng tadi dengan nama "Ben", sesuai nama Sir Benjamin.
Baca Juga: Gambar Istana Megah di Awal Film Disney Ternyata Ada Sungguhan, lo!
Untuk Sampai ke Puncak Menara, Harus Melalui Ratusan Anak Tangga
Sama seperti Monumen Nasional atau Monas yang ada di Jakarta, Menara Elizabeth juga bisa dikunjungi oleh para turis sampai puncak, lo, teman-teman.
Namun berbeda dengan Monas, di dalam Menara Elizabeth tidak ada lift yang membawa kita sampai ke atas.
Nah, untuk bisa mencapai puncak menara dan melihat lonceng Big Ben, pengunjung harus melewati sebanyak 334 anak tangga! Wah, banyak sekali, ya?
Sebanyak 334 anak tangga ini juga harus dilalui oleh para pekerja yang membawa lonceng seberat 14 ton ke bagian atas menara untuk dipasang.
Untuk meletakkan lonceng di bagian atas menara, para pekerja membutuhkan waktu setidaknya 30 jam, teman-teman.
Baca Juga: Kenapa Tanggal 1 Juni Diperingati Sebagai Hari Lahir Pancasila?
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Mental Floss |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR