Bobo.id - Apa teman-teman pernah mendengar tentang penyakit leukemia?
Penyakit leukemia juga dikenal dengan sebutan kanker darah, teman-teman.
Ibu Negara Ani Yudhoyono juga sempat berjuang melawan kanker darah leukemia ini, teman-teman. Beliau akhirnya meninggal dunia di National University Hospital Singapura, pada 1 Juni 2019.
Namun, penyakit kanker tidak hanya menyerang orang dewasa saja. Nah, leukemia termasuk jenis kanker yang banyak dialami oleh anak-anak, teman-teman.
Kanker Darah Leukemia
Pada kondisi kanker darah, sel kanker muncul dan menganggu fungsi normal sel darah, teman-teman.
Pada leukimia, sel kanker membuat sumsum tulang belakang memproduksi sel darah putih yang melebihi jumlah yang seharusnya.
Ada beberapa jenis leukemia yang bisa diderita oleh anak-anak. Namun ahli kesehatan belum mengetahui secara pasti penyebab kanker darah leukemia.
Di sisi lain, ada beberapa penyebab yang bisa meningkatkan risiko leukemia terjadi. Misalnya seperti kondisi kesehatan tertentu yang diturunkan orang tua, mengalami radiasi atau benzena tinggi, dan riwayat tertentu pada sistem imun.
Baca Juga: Drama Musikal Istimewa, Cerita Cinta untuk Pejuang Kanker Tiroid
Selain itu, pola makan juga bisa jadi penyebab kanker darah, teman-teman.
Coba kita kenali, yuk, makanan dan minuman apa saja yang bisa meningkatkan risiko leukemia.
1. Daging Olahan
Teman-teman pasti suka makan sosis atau makanan daging olahan lainnya bukan?
Makanan kesukaan kita ini termasuk makanan yang bisa meningkatkan risiko kanker darah leukemia.
Angeles Health International di Meksiko menunjukkan data bahwa anak-anak yang sering mengonsumsi produk daging olahan lebih rentan terkena leukemia sebesar 74 persen lebih besar dibandingkan anak-anak yang mengonsumsi sayuran dan tahu.
Kenapa bisa begitu? Rupanya, kebanyakan daging olahan mengandung sodium nitrit dan nitrat, teman-teman.
Meskipun kandungan ini ditambahkan untuk mengurangi risiko keracunan, namun dua kandungan itu juga merupakan zat pengawet makanan.
Penelitian pada 2009 menunjukkan kalau dua kandungan tersebut erat kaitannya dengan perkembangan sel kanker, khususnya sel kanker leukemia.
Baca Juga: Leukemia Sering Menyerang Anak-Anak, 2 Cara Ini Bisa Mencegahnya
Nah, konsumsi sodium nitrit dan nitrat dalam jumlah yang banyak akan berdampak tidak baik di dalam tubuh.
Dalam tubuh, nitrit bisa berubah menjadi nitrosamin yang merupakan bahan kimia karsinogenik atau pembentuk kanker.
Kandungan nitrot sebenarnya juga ada pada beberapa jenis sayuran, namun kandungan ini sudah diseimbangkan dengan kandungan mineral dan vitamin lainnya.
Kandungan lain itu bisa menghambat terbentuknya nitrosamin.
Jadi, meski enak, sebaiknya kita tidak terlalu sering mengonsumsi daging olahan, ya.
2. Kopi
Anak-anak seperti kita memang jarang minum kopi, teman-teman. Tapi teman-teman bisa mengingatkan orang tua untuk tidak terlalu sering mengonsumsi kopi, terutama ibu yang sedang mengandung adik bayi.
Menurut penelitian dari American Journal of Obstetrics & Gynecology, ibu yang sedang mengandung tidak baik mengonsumsi lebih dari dua gelas kopi setiap hari.
Ini karena kebiasaan itu bisa meningkatkan risiko adik bayi dalam perut ibu mengalami leukimia.
Baca Juga: Hati-hati, Inilah Gejala-gejala yang Dialami Penderita Leukemia
Jadi, kafein yang terkandung dalam kopi belum bisa diterima oleh adik bayi dalam kandungan. Karena metabolisme tubuhnya belum sempurna, teman-teman.
Kemungkinan, kafein memengaruhi DNA sel-sel di tubuh adik bayi sehingga ia rentan terhadap leukimia.
Meski begitu, orang lain yang bukan ibu hamil sebaiknya juga tidak terlalu sering mengonsumsi kopi.
Karena bisa meningkatkan detak jantung lebih kencang sehingga ada risiko penyakit yang berkaitan dengan kesehatan jantung.
Kemudian, mengonsumsi kopi berlebihan bisa meningkatkan kadar homocysteine, yaitu asam amino pembentuk protein yang berhubungan dengan serangan jantung, meningkatnya kadar lemak darah, dan kolesterol.
Wah, lebih baik kita perbanyak makan makanan sehat bergizi, ya, teman-teman.
Baca Juga: Siapa Suka Terung? Makanan Ungu Ini Baik untuk Tulang sampai Diabetes
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR