Bobo.id - Pada umumnya, seseorang akan memiliki lima jari di tangan kiri dan lima jari di tangan kanan.
Ada jari kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, dan ibu jari atau jempol.
Namun, ada beberapa orang yang memiliki enam jari di salah satu tangannya atau bahkan di masing-masing tangannya.
Baca Juga: Benarkah Kita Tidak Boleh Makan Sayur Bayam yang Sudah Dipanaskan?
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai polidaktili, yaitu kondisi jari yang berlebih.
Nah, banyak orang menganggap bahwa polidaktili ini merupakan suatu kelainan sehingga menyebabkan orang itu dianggap tidak normal.
Padahal, menurut penelitian, punya enam jari itu justru bisa memberikan banyak manfaat, lo.
Baca Juga: Dijual dengan Harga 680 Juta Rupiah, Apa Keistimewaan Durian Kanyao?
Dianggap "Tidak Normal"
Polidaktili dapat disebabkan oleh mutasi suatu gen atau kesalahan ekspresi gen saat perkembangan janin.
Semula, kelebihan jari dianggap sebagai sesuatu yang menganggu dan menghalangi aktivitas.
Maka itu, tak jarang orang yang mengalami polidaktili memilih untuk mengamputasi jari ekstra yang dimiliki.
Baca Juga: Earphone atau Headphone, Mana yang Lebih Aman untuk Kesehatan?
Dengan begitu, mereka memiliki lima jari dan dianggap sebagai "orang normal".
Bisa Melakukan Gerakan Spesial
Namun, penelitian terbaru justru mengungkap bahwa orang yang mengalami polidaktili dapat memanfaatkan jari tambahan mereka, lo.
Baca Juga: Bukan Tanpa Tujuan, Ini Pentingnya Bulan yang Mengelilingi Bumi
Seorang bioengineer dari Imperial College di London, Kak Etienne Burdet, melakukan sebuah penelitian terkait polidaktili.
Menurut penelitian itu, orang-orang yang mengalami polidaktili bisa melakukan berbagai gerakan yang tidak sanggup ditiru oleh orang normal.
Jika teman-teman ke sekolah dengan menggunakan sepatu tali, teman-teman bisa mengikat tali sepatu dengan satu tangan.
Baca Juga: Tak Hanya Manusia, Lebah Juga Bisa Awetkan Makanan, Bagaimana Caranya?
Teman-teman juga bisa mengetik di keyboard komputer dengan lebih cepat karena memiliki tambahan jari.
Nah, kalau teman-teman suka bermain konsol permainan video, teman-teman bisa mengendalikan stick controler dengan lebih lincah.
Sistem Saraf dari Jari ke Otak
Penelitian menyebutkan bahwa gerakan unik ini ternyata disebabkan oleh adanya sirkuit sistem saraf khusus yang menghubungkan jari ekstra dengan otak.
Baca Juga: Ubur-Ubur Jenis Ini Dijuluki sebagai Ubur-Ubur Abadi, Apa Sebabnya?
Kak Burdet memindai anatomi tangan dan otak seorang remaja berusia 17 tahun yang mengalami polidaktili.
Hasilnya menunjukkan bahwa jari ekstra tersebut dikontrol oleh jaringan otot dan saraf tersendiri, tidak bergantung pada jari lainnya seperti dugaan sebelumnya.
Hal ini membuktikan adanya potensi otak manusia untuk dapat mengendalikan bagian tubuh lain yang tidak ada dalam kondisi normal.
Baca Juga: Tips Menyimpan Makanan Kucing supaya Awet dan Tidak Didekati Semut
Menurut Kak Burdet, kemampuan otak untuk mengendalikan jari tambahan muncul sebagai bentuk adaptasi.
Mereka lahir di dunia yang didesain untuk orang dengan lima jari. Mereka akan menggunakan banyak benda dengan cara yang berbeda.
Meski demikian, Burdet juga mengingatkan bahwa kondisi polidaktili tidak selalu menguntungkan.
Apalagi jika jari ekstra itu mengalami perkembangan yang tidak sempurna sehingga tidak dapat digunakan.
Baca Juga: Suka Makanan dan Minuman Manis? Cari Tahu Kisah Penemuan Gula, yuk!
(Penulis: Julio Subagio)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR