Bobo.id- Teman-teman coba sebutkan permainan tradisional yang kamu ketahui?
Yap, betul. Ada bakiak, egrang, congklak, petak umpet, ketapel, gasing, dan masih banyak lagi. Nah, tahukah teman-teman ternyata permainan tradisional memiliki 3 ciri yang khas, lo.
Baca Juga: Yuk, Ikut Berpetualang dengan Para Mainan dalam Film Toy Story 4!
Sederhana
Ciri pertama adalah sederhana. Permainan tradisional terbuat dari bahan sederhana dan mudah di dapat.
Mulai dari potongan kayu, kaleng bekas, batu, hingga bambu bisa digunakan sebagai mainan tradisonal.
Misalnya, dalam permainan eggrang dan bakiak. Kita hanya memerlukan beberapa potongan kayu, bambu, paku, untuk membuatnya.
Nah, ketika bahan baku sudah didapatkan, kita tinggal merakitnya dengan penuh kreativitas.
Komunal
Ciri kedua adalah bersifat komunal. Artinya, permainan tradisional bisa dimainkan lebih dari satu orang atau berkelompok.
Baca Juga: Dari Mainan Sampai Elektonik, Mengapa Ada Banyak Barang Dibuat di Tiongkok, ya?
Contohnya, permainan lompat karet tentu tidak bisa dimainkan satu orang, minimal diperlukan empat orang agar permainan menjadi menarik.
Begitu pun saat bermain congklak, diperlukan dua orang untuk memainkannya.
Nah, karena terdiri atas beberapa pemain, maka akan terjadi interaksi di antara pemain. Pemain menjadi saling akrab dan bertanding dengan sportif.
Memiliki Nilai-nilai Kebaikan
Permainan tradisional juga mengandung nilai-nilai kebaikan seperti kejujuran, disiplin, solidaritas, dan berpikir cepat dalam mengambil keputusan.
Pada saat permainan dimulai, setiap pemain akan saling berinteraksi dan berkompetisi untuk menjadi pemenang.
Baca Juga: Agar Menang Permainan Batu-Gunting-Kertas, Ada Cara yang Bisa Dilakukan, lo!
Namun, untuk menjadi pemenang setiap pemain harus bertanding dengan sportif dan jujur.
Ketiga ciri inilah yang membedakan antara permainan tradisional dengan mainan modern.
Lihat juga video ini, yuk!
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Jonathan Alfrendi |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR