Suhu Ruangan dan Fase Tidur
Saat kita tidur dengan nyaman, otak kita mudah berpindah dari fase tenang saat istirahat ke fase Rapid Eye Movement (REM) di mana kita pulas namun mata kita bergerak cepat.
Saat fase tidur ini, napas kita bisa meningkat, mata kita bergerak dan anggota tubuh kita berkedut karena berusaha untuk melawan keinginan bergerak.
Fase ini juga merupakan saatdi mana kita bermimpi, teman-teman.
Menurut hipotesis tentang mimpi, mimpi adalah cara otak memproses hal-hal yang terjadi dalam sehari. Bahkan, adik bayi menghabiskan sekitar separuh waktu tidurnya dalam fase ini, lo, karena mereka mempelajari banyak hal setiap harinya.
Namun berbeda saat suhu di ruangan kita tidur terlalu panas atau terlalu dngin.
Manusia yang berdarah panas mengalami penekanan suhu tubuh saat sedang bermimpi. Saat memasuki fase REM, pengelolaan suhu tubuh juga jadi tidak begitu efektif.
Hilangnya kendali pengaturan suhu tubuh saat fase tidur REM itu membuat ilmuwan penasaran. Karena tubuh kita bisa mengendalikan suhu tubuh saat bangun dan fase tidur selain REM.
Penelitian Fase Tidur pada Tikus
Menurut peneliti, saat suhu terlalu panas atau dingin kemungkinan otak kita tidak bisa melakukan dua hal sekaligus; menjaga suhu tubuh atau memproses kejadian selama satu hari.
Baca Juga: Apa Kamu Berselimut Saat Tidur? Ini Alasan Kita Suka Pakai Selimut
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR