Nah, peneliti pun melakukan penelitian pada tikus laboratorium di sebuah ruangan yang suhunya bisa dikendalikan.
Peneliti berfokus pada hipotalamus, bagian otak yang berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan menghasilkan fase non-REM saat tidur. Peneliti juga mengaktifkan saraf hormon yang berkonsentrasi pada melanin (MCH) yang terlibat saat kita bermimpi.
Peneliti menemukan pada tikus yang normal, durasi fase tidur REM meningkat saat suhu ruangan itu dibuat nyaman untuk tidur.
Sedangkan, tikus yang saraf MCH nya tidak berfungsi tidak mengalami perubahan durasi fase REM meskipun suhu memanas, seperti hipotalamusnya tidak menyadari suhu di luar tubuh.
Menurut peneliti, penelitian itu menunjukkan kalau durasi REM terjadi ketika tubuh tidak perlu berusaha mengendalikan suhu tubuh.
Jadi, kalau teman-teman tidak bermimpi saat tidur, mungkin saja karena otak sibuk mengatur suhu tubuh supaya teman-teman tidak kepanasan atau kedinginan.
Baca Juga: Sebagian Orang Mengingat Mimpinya, Sebagian Lagi Lupa, Kenapa, Ya?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR