Misalnya saja ketika teman-teman secara tiba-tiba mencium bau bawang putih padahal di sekitar kita tidak ada benda yang mengeluarkan aroma itu.
Gejala yang menjadi penyebab phantosmia hampir sama dengan parosmia, nih, teman-teman, mulai dari cedera di kepala, ekrusakan pada sistem saraf, flu, atau sinus.
Meskipun punya gejala yang hampir sama dengan parosmia, tapi dua gangguan ini sangat berbeda, lo, teman-teman, karena parosmia menyebabkan kita salah mengenali bau, sedangkan phantosmia menyebabkan kita mencium aroma yang sebenarnya tidak ada.
Gangguan pada indra penciuman yang terakhir adalah anosmia, yaitu hilangnya kemampuan indra penciuman kita untuk mendeteksi bau apapun.
Baca Juga: Jarang Disadari, 4 Kebiasaan Ini Buat Mata Kita Cepat Menua, lo
Nah, biasanya gangguan anosmia ini disebabkan karena adanya cedera pada otak, kondisi hidung, atau ada orang yang memang sejak lahir sudah mengalami kondisi ini.
Kehilangan kemampuan penciuman yang terjadi saat pilek atau flu berbeda dengan anosmia, teman-teman, karena saat flu, kita kehilangan kemampuan penciuman untuk beberapa saat saja.
Sedangkan anosmia membuat penderitanya tidak bisa mencium aroma apapun dalam waktu yang lama bahkan ada yang mengalaminya secara permanen atau tidak bisa disembuhkan.
Selain berpengaruh ke kemampuan kita untuk mendeteksi aroma, anosmia juga akan memengaruhi kemampuan kita dalam merasakan makanan, lo.
Penyebabnya adalah karena indra pengecap kita berhubungan dengan indra penciuman, yang bisa membuat makanan terasa lebih sedap.
Teman-teman, tonton video ini juga, yuk!
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR