Bobo.id - Apa teman-teman punya hewan peliharaan? Mungkin di antara teman-teman ada yang memelihara burung, ikan, kucing, atau anjing di rumah.
Nah, hewan-hewan peliharaan kita harus selalu diperiksa kesehatannya, nih.
Karena rupanya ada penyakit yang bisa ditularkan hewan peliharaan pada kita, teman-teman.
Yuk, kita cari tahu apa saja!
1. Infeksi Bartonella
Infeksi bartonella juga dikenal sebagai demam cakaran kucing, teman-teman.
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae yang biasanya ditularkan kucing pada manusia melalui gigitan atau cakarannya.
Salah satu tanda infeksi ini misalnya adalah luka mengering (keropeng) dan bintil di tempat luka. Namun ada gejala lain yang bisa terjadi.
Infeksi ini biasanya sembuh sendiri kok, teman-teman. Namun infeksi bartonella bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening atau demam tanpa sumber yang jelas.
Anak-anak yang tidak memiliki sistem imun tinggi juga dampaknya bisa serius, seperti menyebar ke aliran darah sampai jantung.
Bakteri Bartonella henselae ini biasanya ada pada anak kucing, terutama kucing liar, teman-teman.
Baca Juga: Kucing Suka Menggaruk Ujung Sofa dan Kursi, Mengapa Ia Melakukannya?
2. Giardia
Giardia adalah parasit usus yang ada menginfeksi kotoran hewan atau amnusia.
Parasit ini bisa tersebar melalui kontak dengan hal apa saja yang terekspos kotoran hewan itu, misalnya air, es, tanah, atau peralatan di rumah.
Hewan peliharaan di rumah bisa melacak parasit giardia setelah terinfeksi.
Jika hewan peliharaan kita mengalami gejala seperti diare, perut keroncongan, atau muntah, segera pastikan ke dokter hewan apakah ia terinfeksi parasit giardia.
Pada manusia, giardia bisa menyebabkan diare, gas, kotoran berminyak, mual, dan sakit perut.
Anak-anak yang terinfeksi bisa mengalami dehidrasi parah, teman-teman.
Makanya, dokter hewan Jim D. Carlson menyarankan agar semua lantai, perabotan rumah, mainan, dan tempat tidur harus dibersihkan setelah ditempati hewan yang terinfeksi.
3. Toxoplasmosis
Toxoplasmosis juga disebarkan oleh kucing, namun disebabkan oleh paraist Toxoplasma gondii. Parasit ini juga terdapat pada kotoran dan urin kucing.
Baca Juga: Rupanya Ini Rahasia Agar Kucing Mau Menoleh Saat Dipanggil Namanya
Parasit ini tidak bisa masuk ke tubuh lewat kulit, teman-teman. Sehingga infeksi Toxoplasmosis ini biasanya menular lewat mulut atau luka yang terbuka.
Penyakit ini biasanya ringan namun bisa jadi penyakit serius apabila menular pada ibu hamil atau seseorang yang memiliki kondisi sistem imun tertentu. Kasus yang parah juga bisa menyerang otak, teman-teman.
Bila menular pada orang yang sehat, toxoplasmosis bisa hilang tanpa perawatan selama beberapa bulan.
Untuk mencegahnya, kita harus selalu membersihkan kotak kotoran kucing atau tanah di sekitar rumah tempat kucing membuang kotoran. Jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan bersih dan pembersih saat membersihkan kotoran kucing.
4. Infeksi Kulit Granuloma
Infeksi kulit granuloma akuarium ikan bisa terjadi pada orang yang melakukan kontak langsung dengan ikan.
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium marinum.
Biasanya gejala yang muncul adalah bengkak merah pada kulit seseorang yang menangani ikan tropis atau membersihkan akuarium.
Baca Juga: Ikan Mas Hias yang Dilepaskan di Alam Liar Bisa Tumbuh Sangat Besar dan Jadi Bahaya, lo
Infeksi ini biasanya terjadi di tangan dan bisa dirawat dengan antibiotik. Hanya saja penyembuhannya membutuhkan waktu lama, yaitu sekitar dua tahun.
Supaya tidak terinfeksi granuloma akuarium ikan, gunakan sarung tangan tahan air saat memegang ikan atau tiram saat membersihkan tangki akuarium.
Nah, itulah beberapa penyakit yang bisa ditularkan hewan peliharaan pada manusia. Karenanya, jaga kesehatanmu dan hewan peliharaanmu, ya!
Baca Juga: Benarkah Kucing Liar Bisa Membantu Mencari Kucing Peliharaan yang Hilang?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR