Bobo.id - Teman-teman pasti sering mendengar kalau ilmuwan menemukan sisa-sisa sejarah yang berupa fosil.
Hal ini karena ilmuwan terus mencari tahu tentang sejarah yang pernah dilalui oleh Bumi kita ratusan atau bahkan jutaan tahun yang lalu.
Baca Juga: Unik! Bunga Ini Memiliki Bentuk Seperti Burung Kolibri, Pernah Lihat?
Berkat teknologi yang terus berkembang, pekerjaan ilmuwan ini semakin dimudahkan, teman-teman.
Banyak temuan tak terduga yang menjadi catatan sejaran penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan.
Baca Juga: Tidak Hanya Buckingham Palace, Ini Kediaman Keluarga Inggris Lainnya
Salah satunya adalah baru-baru ini ilmuwan menemukan burung prasejarah yang memiliki warna bulu biru.
Yuk, kita cari tahu seperti apa temuannya!
Baca Juga: Wah, Lil'Li Latisha Memenangkan Penghargaan 'Live Justice Award' di Los Angeles
Untuk pertama kalinya, ilmuwan menemukan burung berbulu biru dalam catatan fosil burung prasejarah.
Temuan ini memungkinkan kita mengetahui lebih jauh tentang wujud fosil di masa lalu, termasuk warna bulunya.
Baca Juga: Suka Minum Jamu? Cari Tahu Manfaat Jamu untuk Anak-Anak, yuk!
Dalam proses fosilisisi jutaan tahun, bulu-bulu pada burung prasejarah akan menghilang, tapi tidak dengan paket pigmen melanin yang disebut melanosom.
Sudah lama para ahli mencari cara untuk mencari tahu melanosom agar dapat membedakan warna bulu antara hitam, cokelat, abu-abu, hingga biru.
Dan kini misteri itu terungkap lewat kajian mendalam terhadap fosil spesies Eocoracias brachyptera. Pernah dengar?
Baca Juga: Tidak Kalah dengan Negara Lain, Intip 6 Istana Kepresidenan Indonesia
Temuan ini terbit di Journal of the Royal Society Interface, tim paleontolog membandingan E. brachyptera dengan burung kenari roller yang masih hidup hingga kini.
Para ahli menemukan, warna bulu seperti biru dan hijau tidak hanya terdeteksi dari melanin saja, tapi juga oleh struktur sel tambahan dan pembiasan cahaya.
Baca Juga: Balon Menari yang Sering Ada di Depan Toko Awalnya Dibuat untuk Olimpiade, lo!
Dengan membandingkan warna biru dan abu-abu dengan burung dari satu famili yang masih hidup, serta mempelajari melanosom pada fosil E. brachyptera.
Para ahli menyimpulkan ada kemungkinan 99 persen burung prasejarah itu memiliki bulu biru, dan hanya 19 persen kemungkinan warna bulunya abu-abu.
(penulis: Gloria Setyvani Putri)
Baca Juga: Apakah Rambut Anak-Anak Seperti Kita Bisa Rontok? #AkuBacaAkuTahu
Sumber Foto: Marta Zaher
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR