Bobo.id - Saat menghirup udara, tiba-tiba saja kamu mencium sebuah aroma yang asing.
Aroma ini pun jadi terus tercium dan terasa menyengat di hidungmu.
Tapi lama-kelamaan, aroma ini seperti menghilang dan indra penciuman mu kembali normal.
Rupanya ini ada hubungannya dengan otak kita, lo!
Otak Membuat Kita Berpikir Sebuah Aroma Menghilang
Sebenarnya, sumber aroma atau bau yang awalnya sangat menyengat ini masih ada. Bagaimana bisa kita tiba-tiba tidak mencium aromanya lagi?
Wah, rupanya otak membuat kita berpikir kalau aroma itu sudah hilang.
Kenapa otak membuat kita berpikir aroma itu sudah hilang, ya?
Para ahli biologi, psikologi, sampai ilmu sains tentang aroma, setuju tntang sebuah alasan mengapa otak melakukannya.
Para ahli mengatakan kalau kita berhenti memperhatikan sebuah aroma setelah beberapa saat karena otak kita ingin fokus mendeteksi aroma baru.
Otak melakukan deteksi aroma yang baru ini untuk bejaga-jaga kalau saja ada aroma yang berbahaya untuk kita.
Aroma yang tajam di sebuah tempat bisa menunjukkan kalau ada predator berbahaya di tempat itu atau ada penyakit yang berbahaya.
Baca Juga: Mengapa Jantung Berdegup Kencang Saat Takut atau Senang? #AkuBacaAkuTahu
Aroma yang mencurigakan juga bisa dideteksi otak sebagai makanan yang seharusnya tidak kita konsumsi, misalnya karena sudah membusuk.
Otak kita melakukan tugasnya memperingatkan kita untuk tidak mendekati sumber aroma yang dianggapnya berbahaya.
Setelahnya, otak akan mengubah fokus dan memproses aroma yang lainnya lagi.
Saat itu, otak menurunkan intensitasnya mencium aroma yang sebelumnya kita cium, teman-teman.
Ini disebut dengan adaptasi olfaktori.
Proses Adaptasi Olfaktori
Saat kita menangkap sebuah aroma, ada molekul aroma yang masuk ke dalam hidung kita.
Saluran penciuman kita ini terhubunga dengan 10 juta sel saraf, lo. Tugas sel saraf ini tugasnya menangkap molekul aroma yang kita hirup.
Molekul ini bisa terikat dengan setiap sel saraf penerima, nih. Kemudian, terjadilah sebuah reaksi elektrokimia.
Setelahnya, neuron akan mengirimkan sinyal ke olfactory bulb, bagian di otak yang mengatur penciuman.
Semakin banyak molekul sejenis yang terikat pada sel saraf penerima, maka sinyal ke otak akan semakin kuat dan kita akan semakin mencium aroma itu.
Baca Juga: Mengapa Ada Orang yang Suka Aroma Khas dari Buku? #AkuBacaAkuTahu
Lalu, setelah beberapa saat bernapas, kita terbiasa dengan aroma itu.
Menurut peneliti, adaptasi ini disebabkan oleh salah satu senyawa kimia pada sel saraf yang mengirimkan pesan sekaligus menghentikan sinyal ke otak.
Senyawa kimia ini kemungkinan adalah ion kalsium, teman-teman.
Yang kedua, ada semacam umpan balik di antara neuron indra penciuman dan olfactory bulb.
Bagian Otak yang Berhubungan
Jika ada orang yang berkunjung ke rumah kita, pasti ia menghirup aroma yang tidak biasa.
Namun, kita yang tinggal di sana tidak mencium aroma apa-apa. Kenapa begitu, ya?
Rupanya, penerimaan aroma bukan hanya perihal fisik, namun juga psikis, teman-teman.
Jadi ini berhubungan dengan bagian lain otak yang memproses informasi seputar aroma dari bagian otak yang mengatur penciuman.
Baca Juga: Anosmia, Kondisi Saat Hidung Tidak Dapat Mencium Bau, Cari Tahu, yuk!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Howstuffworks |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR